Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hutan Kota Bisa Jadi Solusi Tekan Emisi, Polusi, dan Depresi

Kompas.com - 30/12/2024, 18:16 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hutan mini atau hutan mikro, area kecil yang ditanami berbagai pohon, mulai digalakkan di berbagai tempat, mulai London hingga Los Angeles, sebagai langkah menekan emisi dan polusi.

Woodland Trust, lembaga amal Inggris yang bergerak dalam bidang konservasi, mengatakan bahwa hutan mikro dapat membantu memulihkan kualitas tanah, air, dan udara pada wilayah yang tercemar.

Konsep hutan mikro awalnya dikembangkan oleh Akira Miyawaki pada tahun 1970-an. Hutan buatan ini dirancang dengan menggunakan spesies lokal. Biasanya, area yang dimanfaatkan adalah sekitar sekolah, pemakaman, dan fasilitas umum seperti stasiun.

Kini, ada lebih dari 280 hutan mikro yang dibuat. Organisasi Earthwatch Europe pun telah membuat 285 hutan mini sejak 2022. Setiap lahan, terdiri dari 600 pohon, dapat menarik lebih dari 500 spesies hewan dan tumbuhan lain dalam tiga tahun pertama.

Baca juga: Hutan Kota Bantu Kurangi Risiko Kesehatan akibat Panas Ekstrem

Sementara itu, Proyek SUGi (Sustainable Urbanisation Global Initiative) telah menciptakan 230 hutan mini di 52 kota mulai dari Toulouse, Prancis, hingga Saint George di Rumania dan Madrid, Spanyol. 

Elise van Middelem, CEO SUGi, mengatakan Proyek SUGi menanam 140 hutan mini di sekolah-sekolah bersama sekitar 80.000 anak-anak, menyediakan akses bagi mereka untuk terhubung dengan alam.

“Melibatkan generasi muda dengan alam sangat penting, karena untuk melindungi dan merawat alam, kita perlu merasa terhubung dengannya,” katanya seperti dikutip Euro News, Senin (30/12/2024).

"Dari perspektif psikologis, berinteraksi dengan alam dapat mengurangi stres fisik dan memperbaiki gejala masalah kesehatan mental, termasuk kecemasan atau depresi,” tambahnya.

Baca juga: Polusi Udara Sebabkan Pasien Rawat Inap Terkait Kesehatan Mental Naik

Elise pun menyoroti tantangan dalam mendapatkan dukungan komunitas untuk menanam mikro hutan. Menurutnya, keterlibatan pemangku kepentingan bisa mendorong banyaknya ruang hijau di perkotaan.

Sementara itu, Cities4Forests, aliansi global yang mendukung alam di kota menyampaikan, tantangan penanaman hutan mini mencakup polutan, suhu tinggi, dan kekeringan dapat mencegah pertumbuhan akar yang dalam dan meningkatkan kemungkinan penyakit.

Sejumlah hutan kota juga dibuat di kota-kota Indonesia. Melihat manfaatnya, inisiatif itu perlu diteruskan. Namun, hal yang tak boleh dilupakan adalah menjaga hutan alam yang ada untuk tetap lestari. 

Baca juga: Perubahan Iklim Berdampak Buruk terhadap Kesehatan Mental Anak dan Remaja

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau