Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dunia Bakal Hasilkan 82 Juta Ton Limbah Elektronik, Ini Ide Google Atasi

Kompas.com - 08/01/2025, 20:07 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Secara global, hanya 22 persen limbah elektronik yang dikumpulkan dan didaur ulang dengan cara berkelanjutan.

Padahal, diperkirakan pada 2030 nanti, dunia akan menghasilkan sekitar 82 juta ton limbah elektronik yang akan berakhir di pembuangan akhir.

"Salah satu hambatan terbesar untuk daur ulang elektronik adalah mengetahui di mana dan bagaimana melakukannya," jelas Robert Little, Kepala Strategi Keberlanjutan untuk gTech di Google, dikutip dari Sustainability Magazine, Rabu (8/1/2025).

"Dan untuk benar-benar merangkul ekonomi sirkular, kita perlu melangkah lebih jauh dari sekedar daur ulang. Ini tentang berpikir secara holistik tentang seluruh siklus hidup perangkat kita," katanya lagi.

Di bagian inilah Google mengambil peran.

Google diketahui mengembangkan fitur atribut daur ulang untuk mendukung pengguna menemukan layanan daur ulang melalui profil bisnis Google.

Baca juga: Ilmuwan Kembangkan Metode Aman Daur Ulang Plastik Limbah Elektronik

Cara Kerja

Atribut daur ulang merupakan cara untuk memberi tahu pelanggan atau pengguna bahwa suatu bisnis menawarkan layanan pembuangan daur ulang dan menunjukkan komitmen bisnis terhadap keberlanjutan.

Perusahaan tersebut kemudian dapat memilih untuk menampilkan salah satu dari beberapa kategori atribut daur ulang sehingga pelanggan dapat dengan mudah memahami tempat terbaik untuk mendaur ulang limbah mereka.

Atribut ini akan muncul di Profil Bisnis Google yang muncul di penelusuran Google dan di Google Maps.

Sementara itu, perusahaan dapat mengedit atribut daur ulang yang ditampilkan di profil mereka dan pelanggan dapat menyarankan pengeditan melalui Maps dan Penelusuran.

Inisiatif Google dalam hal daur ulang tidak hanya berhenti pada limbah elektronik saja.

Misalnya saja, melalui program The Single-Use Plastics Challenge, yang diluncurkan pada tahun 2023, Google mengundang perusahaan minuman dan makanan untuk berbagi solusi guna mengurangi penggunaan plastik di industri tersebut.

Google kemudian memilih sembilan perusahaan untuk menguji ide mereka di kafe dan dapur kampus perusahaan di AS.

Baca juga: 6 Strategi Google Jawab Tantangan Energi pada 2024

Di tahun yang sama, Google mengalihkan 78 persen limbah operasional pusat data yang dioperasikan Google dari pembuangan.

Google juga bertujuan untuk mempercepat transisi ke ekonomi sirkular, termasuk melalui perancangan bebas limbah dan polusi.

Ini ditunjukkan dengan lebih dari 44 juta komponen perangkat keras dari pusat data Google telah dijual kembali ke pasar sekunder sejak 2015.

Google juga bekerja sama dengan Amazon, Apple, Dell, dan Microsoft pada tahun 2021 untuk bermitra dengan perusahaan daur ulang elektronik Retrievr untuk proyek percontohan pengumpulan limbah elektronik dari rumah-rumah di Colorado, AS.

“Secara global, hanya sekitar 20 persen limbah elektronik pascakonsumen yang berhasil masuk ke aliran daur ulang,” kata David Bourne, Ahli Strategi Keberlanjutan Google Consumer Hardware.

Baca juga: Peralatan Olahraga Jadi Sumber Limbah Baru

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Pemerintah Pulihkan 401 Hektare Lahan yang Ditanami Sawit di Tesso Nilo
Pemerintah Pulihkan 401 Hektare Lahan yang Ditanami Sawit di Tesso Nilo
Pemerintah
Bukan Saat SD, Krusialnya Tumbuh Kembang Anak Berada di Usia Ini…
Bukan Saat SD, Krusialnya Tumbuh Kembang Anak Berada di Usia Ini…
LSM/Figur
Raih Proper Hijau Berturut-turut, Jababeka Jadi Kawasan Industri dengan Predikat Tertinggi
Raih Proper Hijau Berturut-turut, Jababeka Jadi Kawasan Industri dengan Predikat Tertinggi
Swasta
Dukung Pendidikan Digital di Wilayah 3T, PT Surveyor Indonesia Hadirkan Lab Komputer Keliling
Dukung Pendidikan Digital di Wilayah 3T, PT Surveyor Indonesia Hadirkan Lab Komputer Keliling
Swasta
Ikut Lestarikan Lingkungan, Peruri Serahkan Bibit Pohon ke Pemkab Karawang
Ikut Lestarikan Lingkungan, Peruri Serahkan Bibit Pohon ke Pemkab Karawang
BUMN
Taktik Eropa Capai Target Iklim 2040: Beli Kredit Karbon dari Negara Berkembang
Taktik Eropa Capai Target Iklim 2040: Beli Kredit Karbon dari Negara Berkembang
Pemerintah
Bentuk Karakter Anak, Dosen IPB Ajarkan 'Ecology Funnel' bagi Para Guru dan Tenaga Pendidik
Bentuk Karakter Anak, Dosen IPB Ajarkan "Ecology Funnel" bagi Para Guru dan Tenaga Pendidik
Pemerintah
Menteri LH: Juli 2025, Pemprov DKI Harus Operasikan RDF Rorotan
Menteri LH: Juli 2025, Pemprov DKI Harus Operasikan RDF Rorotan
Pemerintah
Panas Ekstrem Serang Mental Remaja, Picu Depresi dan Kecemasan
Panas Ekstrem Serang Mental Remaja, Picu Depresi dan Kecemasan
LSM/Figur
Riau Berambisi Dapat Rp 4 Triliun dari Perdagangan Karbon
Riau Berambisi Dapat Rp 4 Triliun dari Perdagangan Karbon
Pemerintah
Dampak Jangka Panjang Kebakaran Hutan: Cemari Perairan Hingga 10 Tahun
Dampak Jangka Panjang Kebakaran Hutan: Cemari Perairan Hingga 10 Tahun
LSM/Figur
Indonesia Siap Bangun PLTN, Bagaimana Mitigasi Pembuangan Limbahnya?
Indonesia Siap Bangun PLTN, Bagaimana Mitigasi Pembuangan Limbahnya?
LSM/Figur
Kenapa Evakuasi WN Brasil di Rinjani Lama? Basarnas Ungkap Kendalanya
Kenapa Evakuasi WN Brasil di Rinjani Lama? Basarnas Ungkap Kendalanya
Pemerintah
Segenap Gerakan Kolektif Warga Jakarta Utara Kelola Sampah
Segenap Gerakan Kolektif Warga Jakarta Utara Kelola Sampah
Pemerintah
WN Brasil Jatuh di Rinjani, Menhut Pikirkan RFID hingga Pemeringkatan Gunung
WN Brasil Jatuh di Rinjani, Menhut Pikirkan RFID hingga Pemeringkatan Gunung
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau