Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank AS Mundur dari Koalisi Iklim, Indonesia Belum Akan Terdampak

Kompas.com - 13/01/2025, 13:00 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mundurnya sejumlah bank yang berbasis di Amerika Serikat dari koalisi iklim dinilai belum akan banyak berdampak bagi bank-bank di Indonesia.

Hal itu dikatakan Managing Director Energy Shift, Putra Adhiguna, saat dihubungi Kompas.com pada Senin (13/1/2025).

"Indonesia masih dalam tahapan yang cukup awal terhadap standar dunia. Bahkan untuk pembatasan pendanaan terkait batu bara saja masih belum ketat," katanya.

Dengan demikian, ia menegaskan bahwa bagi bank-bank Indonesia, "ruang untuk mundur sangat terbatas."

Putra menguraikan, mundurnya bank-bank AS tersebut memang di satu sisi dipengaruhi oleh upaya mencari jalan tengah di sektor ekonomi riil yang masih didominasi energi fosil.

Namun demikian, kemunduran itu juga didorong oleh dinamika politik AS dan target iklim yang ditetapkan di negara bagian, di samping soal transparansi.

Baca juga: Jelang Pelantikan Trump, JP Morgan Tinggalkan Aliansi Iklim Perbankan

Faktor pendorong lainnya adalah usaha bank mengalibrasi ulang target penurunan emisi yang mungkin sulit dicapai dalam jangka waktu dekat. 

Kemunduran beberapa bank AS itu tak berarti niat untuk berinvestasi ke sektor ramah iklim hilang sama sekali. 

Putra menuturkan, "pertumbuhan investasi sektor energi bersih tahun lalu melampaui investasi energi fosil. Ke depannya trend ini akan terus berlanjut." 

Namun. hambatan akan muncul di beberapa tempat bila tidak ada kesempatan investasi yang menguntungkan.

Menyusul mundurnya beberapa bank AS tersebut, Putra menilai bahwa Bank Dunia mungkin akan melakukan penyesuaian sehingga target-target iklim lebih akomodatif. 

“Dinamikanya masih maju mundur, karena di satu sisi bank ingin menurunkan target mereka yang terlalu sulit dicapai. Di sisi lain akan juga ada tekanan dari masyarakat sipil, regulator terutama Uni Eropa dan beberapa investor yang juga akan tetap mendorong maju,” katanya. 

Diketahui, JPMorgan menyatakan bahwa pihaknya meninggalkan Net-Zero Banking Alliance (NZBA).

Keputusan ini diambil setelah Goldman Sachs, Wells Fargo, Citi, Bank Amerika, Morgan Stanley meninggalkan kelompok tersebut dalam jangka waktu satu bulan.

JPMorgan tidak memberikan alasan yang jelas terkait pengunduran diri sebagai anggota. Akan tetapi, hal tersebut terjadi di tengah meningkatnya tekanan politisi AS yang mengatakan bahwa keanggotaan koalisi iklim dapat melanggar aturan antimonopoli.

"Kami akan terus bekerja secara independen untuk memajukan kepentingan perusahaan, pemegang saham, dan klien kami, serta tetap berfokus pada solusi pragmatis untuk membantu mengembangkan teknologi rendah karbon sekaligus meningkatkan ketahanan energi," ujar juru bicara JPMorgan dalam pernyataannya.

Baca juga: BCA Tetap Dukung Pembiayaan Keberlanjutan saat Bank Besar Dunia Hengkang dari Aliansi Iklim

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dorong Kesetaraan Pendidikan, TenarisSPIJ Salurkan Beasiswa untuk Pelajar Cilegon
Dorong Kesetaraan Pendidikan, TenarisSPIJ Salurkan Beasiswa untuk Pelajar Cilegon
Swasta
Badan Geologi Ungkap Pemicu Tambang Galian C di Cirebon Longsor dan Tewaskan 14 Orang
Badan Geologi Ungkap Pemicu Tambang Galian C di Cirebon Longsor dan Tewaskan 14 Orang
Pemerintah
Peningkatan Kekuatan Militer Global Jadi Ancaman Tujuan Iklim
Peningkatan Kekuatan Militer Global Jadi Ancaman Tujuan Iklim
Pemerintah
Permudah Calon Jemaah Haji Disabilitas dan Lanjut Usia, Wings Air Operasikan Penerbangan Feeder
Permudah Calon Jemaah Haji Disabilitas dan Lanjut Usia, Wings Air Operasikan Penerbangan Feeder
Swasta
Aksi Muda Jaga Iklim, Ajak Anak Muda Tanam Pohon hingga Transplantasi Karang
Aksi Muda Jaga Iklim, Ajak Anak Muda Tanam Pohon hingga Transplantasi Karang
LSM/Figur
BRIN Buka Peluang Kerja Sama dengan Oman untuk Rehabilitasi Mangrove
BRIN Buka Peluang Kerja Sama dengan Oman untuk Rehabilitasi Mangrove
Pemerintah
PBB: Kerugian Bencana 10 Kali Lebih Besar dari Perkiraan
PBB: Kerugian Bencana 10 Kali Lebih Besar dari Perkiraan
Pemerintah
PBB Sebut 2,8 Miliar Orang Tidak Punya Akses Perumahan yang Layak
PBB Sebut 2,8 Miliar Orang Tidak Punya Akses Perumahan yang Layak
Pemerintah
KLH Tegur Keras Perusahaan yang Abaikan Dampak Lingkungan
KLH Tegur Keras Perusahaan yang Abaikan Dampak Lingkungan
Pemerintah
Pemerintah Bangun Transmisi 47 Ribu Kms untuk Alirkan Listrik dari Pembangkit EBT
Pemerintah Bangun Transmisi 47 Ribu Kms untuk Alirkan Listrik dari Pembangkit EBT
Pemerintah
RUPTL PLN dan Pragmatisme Transisi Energi
RUPTL PLN dan Pragmatisme Transisi Energi
Pemerintah
China Kini Lebih Banyak Biayai Energi Hijau Ketimbang Batubara
China Kini Lebih Banyak Biayai Energi Hijau Ketimbang Batubara
Pemerintah
Dari Sprei Bekas Jadi Cuan: Misha Oen Ubah Limbah Jadi Harapan
Dari Sprei Bekas Jadi Cuan: Misha Oen Ubah Limbah Jadi Harapan
LSM/Figur
Krisis Industri Penerbangan, Target Keberlanjutan Terancam Tak Tercapai
Krisis Industri Penerbangan, Target Keberlanjutan Terancam Tak Tercapai
Swasta
Studi Ungkap Begini Nasib Bumi Jika Amazon Mengering
Studi Ungkap Begini Nasib Bumi Jika Amazon Mengering
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau