JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi puncak musim hujan di Sumatera bagian selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara terjadi pada Januari 2026 mendatang.
Sementara itu, puncak musim hujan di Sumatera bagian utara dan tengah diprediksi terjadi dari November 2025 hingga Desember 2025. Kepala BMKG, Teuku Faisal Fathani, menyebut cuaca sebagian besar wilayah Papua dan Kalimantan masih panas sepanjang tahun ini.
"Jadi kita perlu waspada bahwa di bulan Januari, Februari masih akan masuk ke puncak musim hujan," ujar Faisal dalam Sidang Kabinet Paripurna yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden, Senin (15/12/2025).
Baca juga:
BMKG menyebutkan sebagian wilayah mengalami puncak musim hujan pada Januari 2026 mendatang, sedangkan lainnya pada Desember 2025.Faisal menjelaskan, saat ini Indonesia dikepung siklon bakung, siklon 93S, dan siklon 95S yang memicu curah hujan di beberapa wilayah.
Oleh sebab itu, pihaknya berkoordinasi dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), dan Kantor SAR untuk bersiap menghadapi cuaca ekstrem melalui Operasi Modifikasi Cuaca atau OMC.
Faisal menyampaikan, petugas nantinya menyemai NaCl pada awan konvektif agar hujan jatuh di tempat lain, seperti perairan yang tidak berbahaya.
"Kalau sudah sampai misalnya di atas Jakarta, itu kami tebarkan kapur tohor atau CAO agar dia terpecah dan tidak terjadi hujan. Jadi Operasi Modifikasi Cuaca ini bisa untuk menyebabkan terjadi hujan atau mencegah terjadi hujan," jelas dia.
Sejauh ini, ada enam provinsi yang melakukan OMC termasuk Jawa Barat dan Jawa Timur. OMC bakal dilanjutkan di Lampung, Jawa tengah, serta Bali. Dia menambahkan, operasi tersebut mampu menurunkan curah hujan hingga 20-50 persen.
Baca juga:
"Jadi ini sangat membantu untuk mengendalikan atau memitigasi bencana-bencana hidrometeorologi yang mungkin diakibatkan oleh cuaca ekstrim," imbuh Faisal.
Di samping itu, BMKG turut memastikan kondisi cuaca untuk penerbangan dan pelayaran bersama Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Airnav), dan Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP). Apabila cuaca buruk, pesawat ataupun kapal dilarang beroperasi sementara waktu.
"Di jalan-jalan utama juga kami membuat perkiraan cuaca, apakah di sana berawan, apakah hujan ataukah cerah. Ini di semua jalan-jalan utama juga kami pantau," tutur Faisal.
BMKG juga mengembangkan platform impact based forecasting (IBF) guna memprediksi petir akan terjadi akibat kondisi cuaca yang ada di sekitarnya.
Baca juga:
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya