Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

Kompas.com - 18/01/2025, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Untuk mencapai nol emisi bersih atau net zero emission (NZE), Indonesia butuh perencanaan yang panjang antara 20 hingga 25 tahun.

Hal tersebut disampaikan Presiden Sustainable Development Solutions Network (SDSN) Jeffrey Sachs dalam SDGs Lecture yang digelar Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) dan diikuti secara daring, Jumat (17/1/2025).

Indonesia sendiri memiliki dokumen dua dokumen rencana pembangunan yakni Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN).

Baca juga: 4 Langkah Berkelanjutan Unilever, Tekan Konsumsi Plastik hingga Ambisi Capai NZE

RPJMN merupakan dokumen perencanaan pembangunan nasional yang berlaku selama lima tahun. Sedangkan RPJPN memiliki jangka waktu 20 tahun.

Dalam RPJPN 2025-2045, Indonesia salah satu sasaran visinya kelima adalah menurunkan intensitas emisi gas rumah kaca (GRK) sebesar 93,5 persen pada tahun 2045.

Di sisi lain, Indonesia menargetkan dapat mencapai NZE pada 2060. 

Meski demikian, Sachs menuturkan kemungkinan NZE akan tercapai pada 2050 karena kebutuhan yang mendesak dan kemajuan teknologi.

Sachs menyampaikan, perencanaan jangka pendek seperti satu tahun hingga lima tahun memang dibutuhkan. Kendati demikian, perencanaan jangka panjang juga mutlak diperlukan.

Baca juga: IESR Usul Komitmen Prabowo Menuju NZE Direalisasikan Sebelum 2050

"Namun, baik tahun 2050 maupun 2060 (untuk capai NZE), diperlukan perencanaan jangka panjang yang aktif. Oleh karena itu, jangka waktu dalam cakrawala perencanaan, haruslah berupa cakrawala 20 atau 25 tahun," kata Sachs. 

Sachs mengakui, memang tak mudah merancang perencanaan jangka panjang karena ada banyak sekali tantangan.

Contohnya seperti melakukan berbagai permodelan, asesmen, hingga penilaian tentang transformasi dan perubahan teknologi.

"Namun, itu adalah inti dari proses perencanaan yang sebenarnya sekarang," tutur Sachs.

Baca juga: Targetkan NZE, Kalbe Susun Peta Jalan Lingkungan

Di samping itu, untuk mencapai NZE, bukan hanya sektor energi saja yang disasar, melainkan juga transformasi penggunaan lahan. Tak terkecuali pertambangan.

"Tentu saja, bukan untuk menunda, tetapi untuk mengetahui bahwa itu akan dilaksanakan selangkah demi selangkah selama periode 20 tahun," ujar Sachs.

Dia menambahkan, yang tak kalah penting semua perencanaan perlu dilaksanakan secara konsisten selama periode tersebut.

"Dengan gagasan yang jelas tentang ke mana Indonesia menuju," paparnya.

Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Harus Dibarengi Pemenuhan Komitmen NZE

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Pedoman Penurunan Emisi Cakupan 3 Baru untuk Industri Kimia Dirilis

Pedoman Penurunan Emisi Cakupan 3 Baru untuk Industri Kimia Dirilis

Swasta
Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

Resmi, Utang Indonesia ke AS Rp 573 Miliar Ditukar untuk Konservasi Terumbu Karang

LSM/Figur
Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

Rektor IPB: Masih Ada Kesenjangan Pembiayaan SDGs, Perlu Inovasi

LSM/Figur
Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

Karbon Indonesia Dijual ke Luar Negeri, Pengamat: Pembeli Cari yang Berkualitas

LSM/Figur
Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Produksi Listrik dari PLTU China Naik, Ekspektasi Puncak Emisi Jadi Lemah

Pemerintah
Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

Tak Cukup 5 Tahun, Indonesia Perlu Rencana 25 Tahun untuk Capai NZE

LSM/Figur
Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

Tantowi Yahya Sebut Indonesia Diposisikan Pimpin Masa Depan Berkelanjutan

LSM/Figur
Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

Berdampak Buruk ke Lingkungan, Pagar Laut Tangerang Harus Segera Dibongkar

LSM/Figur
Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

Ternyata Semut Bisa Bantu Lindungi Tanaman dari Perubahan Iklim

LSM/Figur
Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

Dukung Pelestarian Lingkungan, Pertamina Tanam Pohon di Hulu Sungai Ciliwung

BUMN
Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Rendahnya Efisiensi Investasi Masih Bayangi Indonesia

Pemerintah
Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Jakarta Jadi Percontohan Pengelolaan Sampah lewat Pungutan Retribusi

Pemerintah
Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Shell dan Microsoft Masuk 10 Pembeli Kredit Karbon Terbesar 2024

Swasta
Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek 'Biochar' di India

Google Beli 100.000 Sertifikat Karbon dari Proyek "Biochar" di India

Swasta
Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

Bencana Hidrometeorologi Ekstrem Risiko Terbesar 10 Tahun ke Depan

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau