Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 18/01/2025, 09:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Presiden Yayasan United in Diversity (UID) Tantowi Yahya mengatakan Indonesia diposisikan secara unik untuk memimpin masa depan yang berkelanjutan.

Pernyataan tersebut disampaikan dalam kegiatan SDGs Lecture 2025 di Gedung Bappenas, Jakarta, Jumat (17/1/2025).

Tantowi menuturkan, saat ini manusia berada di persimpangan sejarah. Ada berbagai tantangan global yang harus dihadapi mulai dari perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polarisasi sosial.

Baca juga: Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah Aset Hijau Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan

Tantangan tersrbut bukan sekadar masalah sosial atau ekonomi, tapi telah menjadi tantangan sistemik umat manusia.

"Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia dan jantung kawasan ASEAN, yang anggotanya hanya 10 negara, Indonesia berada di garis depan tantangan global ini. Negara kita diposisikan secara unik untuk memimpin dalam membina masa depan yang berkelanjutan," ucap Tantowi, sebagaimana dilansir Antara.

Tantowi menambahkan, Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati, populasi muda nan dinamis yang melimpah, serta adanya akar sejarah pada prinsip kebersamaan dan harmoni.

Berbagai bekal tersebut, kata Tantowi, menjadi sumber penting untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).

Namun, dia mengingatkan kepemimpinan tak hanya membutuhkan sumber daya dan resolusi, tetapi juga visi bersama tentang tindakan kolaboratif.

Baca juga: Perlu Regulasi Khusus Atur Produk Pembiayaan Berkelanjutan Fintech

Di UID, pihaknya berkomitmen mendorong kolaborasi dan kepercayaan di antara para pemimpin dari bisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil untuk bersama-sama menciptakan solusi bagi pembangunan berkelanjutan.

"Kami sangat yakin bahwa United in Diversity, Bhinneka Tunggal Ika, bukan hanya semboyan Indonesia, tetapi sebenarnya merupakan kebutuhan global," ujar Tantowi.

Hanya dengan merangkul perbedaan dan bekerja sama, Tantowi berujar manusia dapat menemukan solusi yang inovatif dan inklusif untuk masa depan.

Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyampaikan rasa bangga karena UID dapat menjadi tuan rumah Southeast Asia Sustainable Development Solutions Network (SDSN) sejak tahun 2013.

Kemitraan di SDSN Asia Tenggara dianggap mencontohkan bagaimana UID bekerja bahu-membahu dengan para pemimpin global dan regional untuk menerjemahkan ide menjadi praktik yang berdampak.

Baca juga: Kilang Pertamina Internasional Bakal Produksi Avtur Berkelanjutan

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Respons Putusan MK soal Izin Berkebun di Hutan, Kemenhut Siapkan SE Menteri
Respons Putusan MK soal Izin Berkebun di Hutan, Kemenhut Siapkan SE Menteri
Pemerintah
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Kemenhut: Penebangan Hutan Terencana Bukan Deforestasi, Indonesia Beda dengan Eropa
Pemerintah
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Marine Safari Bali, Gerbang Edukasi dan Konservasi Laut Nusantara
Swasta
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Dari Data Kesehatan Memprihatinkan ke Budaya Hidup Sehat, Begini Transformasi PLN UID Banten lewat Program GELORA
Pemerintah
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Bali Luncurkan Unit Layanan Disabilitas untuk Penanggulangan Bencana
Pemerintah
DLH Jakarta Akui Sulit Setop 'Open Dumping' di TPS Bantargebang
DLH Jakarta Akui Sulit Setop "Open Dumping" di TPS Bantargebang
Pemerintah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
DKI Gadang Sunter Jadi Lokasi Waste to Energy, Kelola 2.200 Ton Sampah
Pemerintah
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
RDF Rorotan Beroperasi November, Diklaim Bisa Redam Sebaran Mikroplastik
Pemerintah
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
United Tractors Dorong Inovasi Berkelanjutan Lewat SOBAT Competition 2025
Swasta
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Mikroplastik Ada di Udara dan Hujan, Menteri LH Minta TPA Lakukan Capping
Pemerintah
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
Ironis, Udara Kita Tercemar Mikroplastik, Bernafas pun Bisa Berarti Cari Penyakit
LSM/Figur
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
Second NDC Indonesia Dinilai Tak Partisipatif, Lemah Substansi
LSM/Figur
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Nyamuk Muncul di Islandia, Tanda Nyata Dampak Perubahan Iklim
Pemerintah
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
WMO: Peringatan Dini Bencana Hak Asasi Manusia, Tak Boleh Ada yang Mati Sia-sia
Pemerintah
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
Ketika Perempuan Petani di Kalbar Andalkan Gotong Royong untuk RIngankan Pekerjaan Keluarga...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau