KOMPAS.com - Presiden Yayasan United in Diversity (UID) Tantowi Yahya mengatakan Indonesia diposisikan secara unik untuk memimpin masa depan yang berkelanjutan.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam kegiatan SDGs Lecture 2025 di Gedung Bappenas, Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Tantowi menuturkan, saat ini manusia berada di persimpangan sejarah. Ada berbagai tantangan global yang harus dihadapi mulai dari perubahan iklim, ketimpangan ekonomi, hilangnya keanekaragaman hayati, dan polarisasi sosial.
Baca juga: Perdagangan Karbon, Upaya Pemerintah Ubah Aset Hijau Jadi Pendorong Ekonomi Berkelanjutan
Tantangan tersrbut bukan sekadar masalah sosial atau ekonomi, tapi telah menjadi tantangan sistemik umat manusia.
"Sebagai salah satu negara demokrasi terbesar di dunia dan jantung kawasan ASEAN, yang anggotanya hanya 10 negara, Indonesia berada di garis depan tantangan global ini. Negara kita diposisikan secara unik untuk memimpin dalam membina masa depan yang berkelanjutan," ucap Tantowi, sebagaimana dilansir Antara.
Tantowi menambahkan, Indonesia memiliki kekayaan keanekaragaman hayati, populasi muda nan dinamis yang melimpah, serta adanya akar sejarah pada prinsip kebersamaan dan harmoni.
Berbagai bekal tersebut, kata Tantowi, menjadi sumber penting untuk mencapai target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs).
Namun, dia mengingatkan kepemimpinan tak hanya membutuhkan sumber daya dan resolusi, tetapi juga visi bersama tentang tindakan kolaboratif.
Baca juga: Perlu Regulasi Khusus Atur Produk Pembiayaan Berkelanjutan Fintech
Di UID, pihaknya berkomitmen mendorong kolaborasi dan kepercayaan di antara para pemimpin dari bisnis, pemerintah, dan masyarakat sipil untuk bersama-sama menciptakan solusi bagi pembangunan berkelanjutan.
"Kami sangat yakin bahwa United in Diversity, Bhinneka Tunggal Ika, bukan hanya semboyan Indonesia, tetapi sebenarnya merupakan kebutuhan global," ujar Tantowi.
Hanya dengan merangkul perbedaan dan bekerja sama, Tantowi berujar manusia dapat menemukan solusi yang inovatif dan inklusif untuk masa depan.
Dalam kesempatan itu, dirinya juga menyampaikan rasa bangga karena UID dapat menjadi tuan rumah Southeast Asia Sustainable Development Solutions Network (SDSN) sejak tahun 2013.
Kemitraan di SDSN Asia Tenggara dianggap mencontohkan bagaimana UID bekerja bahu-membahu dengan para pemimpin global dan regional untuk menerjemahkan ide menjadi praktik yang berdampak.
Baca juga: Kilang Pertamina Internasional Bakal Produksi Avtur Berkelanjutan
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya