KOMPAS.com - Together for Sustainability meluncurkan panduan baru tentang pengukuran dan pengelolaan emisi Cakupan 3 (Scope 3 emissions).
Panduan Jejak Karbon Produk (PCF) yang diperbaharui itu dirilis Kamis, (16/1/2025).
Together for Sustainability (TfS) sendiri merupakan inisiatif nirlaba global yang bertujuan untuk membangun rantai pasokan bahan kimia yang berkelanjutan.
TfS didirikan pada tahun 2011 dan saat ini yang termasuk dalam anggotanya adalah AkzoNobel, Dow, Henkel, Solvay, Symrise, Syngenta dan UPM. Beberapa industri itu beroperasi juga di Indonesia.
Lebih lanjut, panduan yang pertama kali diluncurkan pada 2022 ini memungkinkan pemasok dan perusahaan untuk menghasilkan data berkualitas tinggi tentang jejak karbon bahan dan produk mereka di seluruh rantai nilai.
Emisi Cakupan 3 merupakan fokus penting karena mencakup sekitar 77 persen dari keseluruhan jejak emisi gas rumah kaca sektor tersebut.
Baca juga: Penumpang Kereta Api Bisa Tahu Jejak Karbon Perjalanan, Ini Caranya
Mengutip Edie, Sabtu (18/1/2025), pembaruan utama dalam panduan adalah revisi tentang cara terbaik untuk mengukur dan mengidentifikasi limbah serta menghitung jejak karbon bahan limbah.
Panduan terbaru juga menyertakan penghitungan dampak teknologi penangkapan dan pemanfaatan karbon.
“Perubahan ini akan memudahkan perusahaan dan pemasok mereka untuk menghasilkan dan melaporkan data jejak karbon yang andal, sehingga memungkinkan upaya pengurangan emisi yang efektif di seluruh rantai pasokan,” kata Dr Peter Saling dari Together for Sustainability.
Together for Sustainability juga telah berupaya untuk memastikan bahwa data yang dihasilkan dari mengikuti pedoman akan membantu bisnis memenuhi peraturan pelaporan lingkungan baru seperti Arahan Pelaporan Keberlanjutan Perusahaan (CSRD) Uni Eropa.
Sekilas Emisi Cakupan 3
Emisi cakupan 3 merupakan kategori emisi gas rumah kaca yang mewakili semua emisi tidak langsung yang terjadi dalam rantai nilai perusahaan, di luar operasinya sendiri.
Emisi ini terjadi sebagai akibat dari pemasok, pelanggan, dan mitra bisnis perusahaan lainnya, serta penggunaan dan pembuangan produknya.
Baca juga: Komitmen Tekan Emisi Karbon, KAI Logistik Tanam 1.200 Pohon di Berbagai Wilayah
Melansir Sustainability News, mengidentifikasi dan mengurangi emisi cakupan 3 dapat menghasilkan penghematan biaya yang signifikan bagai perusahaan.
Langkah tersebut dapat mencakup mengoptimalkan, atau 'memangkas' rantai pasokan, mengurangi limbah, dan meningkatkan efisiensi energi.
Pengukuran dan penerapan strategi untuk mengurangi atau mengoptimalkan dapat membuat perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif dan reputasi terhadap keberlanjutan.
Memahami dan mengurangi emisi Cakupan 3 juga dapat membantu industri mengidentifikasi dan mengurangi potensi risiko rantai pasokan.
Lebih dini mengidentifikasi emisi cakupan 3 berarti menjadi bentuk tindakan proaktif perusahaan untuk mempersiapkan perubahan tersebut.
Baca juga: Emisi Transportasi Darat Diprediksi Capai Puncaknya Tahun Ini
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya