KOMPAS.com - PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) menyusun peta jalan lingkungan untuk turut serta melawan perubahan iklim dan mendukung target pemerintah Indonesia mencapai net zero emission (NZE) pada 2060.
Head of Corporate Sustainability Kalbe Abi Nisaka mengatakan, peta jalan tersebut dipersiapkan juga karena perubahan iklim secara langsung turut memengaruhi bisnis perusahaan.
Contohnya curah hujan dengan intensitas yang tinggi mengakibatkan lebih banyak bencana banjir.
Baca juga: Pertumbuhan Ekonomi Harus Dibarengi Pemenuhan Komitmen NZE
"Tentu bagi perusahaan yang memiliki jaringan distribusi, pergudangan, kantor cabang, pabrik, manufaktur, itu mesti memikirkan apakah akan aman dari salah satu potensi bencana tersebut," kata Abi dikutip dari siaran pers, Selasa (19/11/2024).
Oleh karena itu, ujar Abi, Kalbe menyusun kembali dan mempertajam risiko keberlanjutan terkait perubahan iklim yang dikembangkan dari risiko perusahaan.
"Kalbe juga sedang menyusun environmental roadmap atau peta jalan lingkungan hingga lima tahun ke depan, yang berdiri dari lima inisiatif utama untuk penjagaan lingkungan dan ekosistem," tambah Abi.
Pertama, meminimalisasi jejak karbon pada rantai distribusi. Terdapat unit bisnis Kalbe yang menggunakan kendaraan listrik untuk distribusi sehingga mengurangi emisi.
Kedua, mengoptimalisasi penggunaan bahan baku kemasan produk yang semakin ramah lingkungan.
Baca juga: Selain Pemerintah, Keterlibatan Swasta Penting Capai NZE
Ketiga, implementasi manufaktur hijau sebagai upaya untuk melakukan efisiensi di dalam rekayasa teknis di dalam pabrik.
Keempat, memperkuat industri. Kalbe mengukur seberapa jauh komitmen keberlanjutan para vendor.
Kelima, optimalisasi dari bauran energi terbarukan, salah satunya menggunakan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) atap.
"Jadi kaitannya cukup panjang. Inisiatif tersebut akan menunjang komitmen pada pemeliharaan lingkungan, yang akhirnya Kalbe dapat terus beroperasi secara berlanjut dan terus memberikan akses layanan kesehatan yang terbaik bagi masyarakat secara kontinu," papar Abi.
Abi menuturkan, salah satu langkah yang dilakukan Kalbe adalah meresmikan PLTS atap di pabrik Kalbe yang terletak di Cikampek.
Baca juga: Jaga Ketahanan Energi sambil Capai NZE, Ini Strategi Pertamina
Proyek ini merupakan langkah Kalbe yang diharapkan dapat dikembangkan di masa mendatang.
Instalasi PLTS di pabrik tersebut diawali dengan percobaan pemasangan sekitar 40 kilowatt (kW) lalu ditambah menjadi sekitar 1,6 megawatt (MW).
Kemudian terus ditambahkan lagi sekitar 1,2 MW yang diresmikan pada 2 Oktober 2024 lalu.
Director of PT Kalbe Morinaga Indonesia Yudha Agus TB menuturkan, pemborosan energi dan emisi berkaitan erat dengan energi yang digunakan.
Yudha menjelaskan, energi fosil menghasilkan emisi yang akan memicu terjadinya efek rumah kaca. Hal ini akan berimbas langsung pada perubahan iklim yang terjadi secara cepat, misalnya musim hujan yang tidak menentu dan cuaca yang terasa semakin panas.
Dia menuturkan, PLTS menjadi salah satu jawaban untuk mengurangi kondisi tersebut, sebagai salah satu upaya penerapan sumber energi terbarukan yang melimpah sekaligus gratis, alami, ramah lingkungan, dan nol emisi.
Baca juga: Energi Ramah Lingkungan Jadi Fondasi RI Capai NZE
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya