Keempat teknologi ini untuk Pembangkit Listrik Tenaga Air, Pembangkit Listrik Tenaga Surya, Pembangkit Listrik Tenaga Bayu, dan Bioenergi. Kesemuanya merupakan subtitusi energi berbasis fosil dan membutuh banyak tenaga kerja.
Meski tersedia green jobs melimpah, tapi realitas menunjukkan angka tenaga kerja hijau di Indonesia berada di level rendah. Jumlahnya hanya mencapai 3,66 juta orang atau sekitar 2,6 persen total tenaga kerja di 2023.
Padahal dengan penerapan bioekonomi diperkirakan mampu menyerap hingga 36 juta orang.
Rendahnya angka serapan tenaga kerja tersebut mencerminkan ketidakmampuan pasar tenaga kerja nasional menangkap peluang munculnya green jobs.
Terdapat pelbagai faktor yang menjadi penyebabnya. Di antara faktor-faktor tersebut adalah lack of competency. Pengetahuan, keterampilan, dan kapasitas SDM belum memenuhi standar yang ditetapkan.
Pemerintah perlu menyusun skema pengembangan SDM bertujuan meningkatkan kemampuan SDM dapat menangkap peluang dalam bioekonomi. Transisi perekonomian lebih ramah lingkungan dapat terwujud lebih mudah jika didukung kemampuan SDM berkualitas.
Tenaga kerja nasional dapat lebih aktif terlibat dalam setiap aktivitas bioekonomi. Optimalisasi green jobs dapat dicapai dengan kebijakan pemerintah yang mampu mengintegrasikan semua pihak yang terkait langsung dalam perekonomian.
Bappenas merekomendasikan pelbagai langkah strategis mengatasi kapasitas SDM, baik jangka pendek maupun panjang.
Dalam jangka pendek, pemerintah mendorong penyusunan kerangka regulasi dan road map pengembangan SDM untuk green jobs sebagai prioritas.
Berdasarkan road map tersebut, dalam jangka panjang pemerintah memastikan transisi ekonomi yang membuka peluang pekerjaan baru dan mampu menyerap tenaga kerja dalam dalam jumlah besar.
Green jobs diproyeksikan terus berkembang seiring penerapan bioekonomi secara masif di dunia termasuk di Indonesia. Pekerjaan hijau merupakan konsekuensi logis dari transformasi ekonomi dan pembangunan berkelanjutan.
United Nations Environmental Program (UNEP) berkeyakinan green jobs kian meluas sebagai sektor pekerjaan baru terkait praktik dan industri ramah lingkungan.
Di balik bioekonomi ada efisiensi utilisasi sumber daya alam, kegiatan ekonomi rendah karbon, dan fokus pada keberlanjutan.
Asa terhadap pemerintah agar lebih mampu memanfaatkan momentum penerapan bioekonomi dengan meningkatkan mutu SDM dan berkapasitas tinggi. Dengan menyiapkan SDM secara matang, pekerja siap menjawab tantangan bioekonomi.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya