KOMPAS.com - Presiden Prabowo Subianto meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Jatigede yang berada di kawasan Waduk Jatigede, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat, pada Senin (20/1/2024).
PLTA Jatigede sudah diinisiasi sejak tahun 1963 atau di masa pemerintahan Presiden pertama RI, Soekarno.
Realisasi pembangunan PLTA Jatigede dilakukan di masa pemerintahan Presiden ke-7 RI, Joko Widodo pada 2015.
Baca juga: Diresmikan Prabowo, Ini Kapasitas dan Potensi EBT PLTA Jatigede
PLTA Jatigede memiliki kapasitas 2x55 megawatt (MW) yang memanfaatkan air waduk Jatigede dan merupakan terbesar kedua di Indonesia.
PT PLN Indonesia Power (PLN IP) menyampaikan, PLTA Jatigede dapat mengurangi emisi karbon sebesar 415.800 ton per tahun.
Direktur Utama PLN Indonesia Power Edwin Nugraha Putra mengatakan, PLTA Jatigede memperkuat komitmen anak perusahaan PLN tersebut dalam mendukung transisi energi bersih.
"PLTA Jatigede ini merupakan salah satu proyek strategis ketenagalistrikan yang dioperasikan PLN Indonesia Power untuk mewujudkan swasembada energi," kata Edwin, sebagaimana dilansir Antara, Senin (20/1/2025).
PLTA Jatigede tidak hanya menjadi penghasil energi bersih, tetapi juga sebagai pembangkit peaker.
Baca juga: Usai Hadiri Peresmian PLTA Jatigede, Dedi Mulyadi Kecewa 2 Hal Ini
Untuk diketahui, pembangkit peaker adalah pembangkit listrik puncak yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan listrik saat permintaan sedang tinggi.
Sehingga kehadiran PLTA Jatigede dapat memastikan keandalan pasokan listrik di Indonesia.
"Kehadiran PLTA Jatigede turut memperkuat komitmen PLN IP dalam mendukung transisi energi bersih serta menyukseskan Astacita Presiden Republik Indonesia, merawat kekayaan alam Indonesia sebagai sumber energi untuk mendorong kemandirian bangsa melalui swasembada energi," sebut Edwin.
Selain PLTA, pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terapung sebesar 100 MW yang terinterkoneksi ke Gardu Induk (GI) Jatigede juga direncanakan akan dibangun.
Baca juga: Prabowo Resmikan PLTA Jatigede dan Puluhan Proyek Tenaga Listrik di 17 Daerah
Selain menghasilkan listrik untuk PLTA, air dari Bendungan Jatigede, Sumedang, Jawa Barat, mampu mengairi area pertanian 87.840 hektare.
Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, bendungan tersebut dapat meningkatkan produksi padi hingga 2,5 kali lipat di wilayah itu dan dapat mendukung target swasembada pangan.
"Pemanfaatan bendungan tidak berhenti untuk menampung sumber air saja, namun akan terus dilanjutkan oleh Kementerian PU dan pemerintah daerah dengan membangun jaringan penyaluran air ke masyarakat untuk air minum, peternakan, dan pertanian yang menunjang ketahanan pangan," kata Menteri PU Dody Hanggodo di sela-sela acara peresmian PLTA Jatigede, Senin.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya