Star Energy Geothermal Gandeng Perusahaan AS untuk Kembangkan Panas Bumi

JAKARTA, KOMPAS.com — Perusahaan panas bumi Indonesia, Star Energy Geothermal menggandeng perusahaan teknologi energi global SLB (NYSE: SLB) untuk pengembangan aset geothermal.

Dalam kerja sama ini, SLB menyediakan teknologi yang dapat mengubah keekonomian proyek panas bumi konvensional dan mempercepat tingkat pemulihan aset panas bumi.

Vice President, Renewables and Energy Efficiency SLB, Irlan Amir menuturkan bahwa dalam mengembangkan panas bumi, kolaborasi diperlukan untuk memberikan dampak ekonomi yang paling signifikan.

Baca juga: Terobosan Teknologi Buka Potensi Panas Bumi Global

“Dalam industri di mana risiko dan levelized cost dianggap tinggi, kami menyambut kerja sama dengan Star Energy Geothermal untuk menghadirkan teknologi terobosan yang akan mengurangi risiko proyek dan meningkatkan keekonomian proyek secara keseluruhan dari sumber energi bersih dan fleksibel ini.”

SLB sebelumnya telah bekerja sama dengan Star Energy Geothermal dalam solusi teknologi yang mengoptimalkan penempatan sumur dan menggunakan kecerdasan buatan (AI) untuk meningkatkan efisiensi dan ekonomi pengeboran sumur panas bumi.

Berdasarkan perjanjian kolaborasi ini, SLB dan Star Energy Geothermal akan fokus pada pengembangan dan penerapan teknologi untuk karakterisasi bawah permukaan, pengeboran, dan produksi aset panas bumi.

Sementara itu Direktur Utama Barito Renewables dan Group CEO Star Energy Geothermal Hendra Soetjipto Tan mengatakan kerja sama ini dijalin seiring dengan visi perusahaan untuk menjadi salah satu perusahaan panas bumi terbesar di dunia.

Baca juga: ADB Kucurkan Pembiayaan Rp 1,5 Triliun untuk Perluasan Proyek Panas Bumi RI

“Sejalan dengan ekspansi strategis kami untuk mendukung transisi energi, tujuan kami ini akan terpenuhi dengan memanfaatkan teknologi canggih dalam meningkatkan efisiensi dan keekonomian aset kami saat ini dan di masa depan,” jelasnya.