Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Abu Dhabi Bakal Punya PLTS Terbesar di Dunia, Kapasitasnya 5,2 GW

Kompas.com - 30/01/2025, 14:12 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber New Atlas

KOMPAS.com - Ibu kota Uni Emirat Arab, Abu Dhabi, akan segera menjadi rumah bagi pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) terbesar di dunia.

PLTS berkapasitas 5,2 GW tersebut merupakan bagian dari proyek skala giga yang akan dibangun oleh Abu Dhabi Future Energy Company alias Masdar dan Emirates Water and Electricity Company.

Perusahaan tersebut menyatakan, PLTS yang dibangunnya akan menjadi pembangkit listrik tenaga surya foto-voltaik pertama di dunia yang dipasangkan dengan Sistem Penyimpanan Energi Baterai (BESS) yang sesuai.

Baca juga: Ditarget Beroperasi 2027, PLTS Terapung Danau Singkarak Terbesar di Sumatera

Artinya, seperti dikutip dari New Atlas (30/1/2025), PLTS tersebut akan mampu memasok energi bahkan saat matahari tidak bersinar serta bisa beroperasi 24 jam dan 7 hari seminggu.

Dengan PLTS berkapasitas 5,2 GW serta BESS berkapasitas 19 GWh, proyek tersebut akan menghasilkan hingga 1 GW daya setiap hari.

Jumlah itu seharusnya cukup untuk memberi daya pada 750.000 rumah.

Seberapa Besar PLTS Abu Dhabi?

Departemen Energi AS memperkirakan bahwa dibutuhkan 1.887 juta panel surya untuk menghasilkan daya 1 GW saja.

Dengan demikian, pabrik 5,2 GW di Abu Dhabi mungkin memerlukan hampir 10 juta panel untuk menghasilkan daya.

Baca juga: Produksi Listrik PLTS Lampaui PLTU Batu Bara di Uni Eropa

Proyek itu kemungkinan akan membutuhkan lahan seluas 52,44 km persegi, belum termasuk BESS. Itu hampir seluas 10.000 lapangan sepak bola.

Proyek mercusuar itu akan menelan biaya 6 miliar dollar AS dan akan mulai beroperasi pada tahun 2027.

Mohamed Jameel Al Ramahi, CEO Masdar, mengatakan bahwa proyek ini akan dikelola melalui sistem terintegrasi untuk memungkinkan pengiriman kapan saja, baik siang maupun malam.

Dengan angka 5,2 GW tersebut, proyek itu mengalahkan pembangkit listrik tenaga surya milik Power Construction Corp dari China yang memiliki kapasitas 3,5 GW di provinsi Xinjiang dan disebut sebagai PLTS terbesar di dunia.

Proyek ini pun juga akan makin mendekatkan UEA pada target Net Zero pada 2050.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

10 Provinsi dengan Deforestasi Terparah Sepanjang 2024, 3 dari Kalimantan

10 Provinsi dengan Deforestasi Terparah Sepanjang 2024, 3 dari Kalimantan

LSM/Figur
AS Keluar dari Perjanjian Paris, Indonesia Harus Lebih Kuat Berkolaborasi

AS Keluar dari Perjanjian Paris, Indonesia Harus Lebih Kuat Berkolaborasi

LSM/Figur
Tak Jawab Akar Masalah, Tanggul Laut Dinilai Bakal Sia-sia

Tak Jawab Akar Masalah, Tanggul Laut Dinilai Bakal Sia-sia

LSM/Figur
Heboh Kebun Sawit dalam Hutan Lindung

Heboh Kebun Sawit dalam Hutan Lindung

Pemerintah
Serba-serbi 'Renewable Energy Certificate' PLN: Kelebihan Bagi Swasta dan Harganya

Serba-serbi "Renewable Energy Certificate" PLN: Kelebihan Bagi Swasta dan Harganya

BUMN
Pemerintah Tegaskan Bangun Tanggul Laut 700 Km, dari Banten sampai Jawa Timur

Pemerintah Tegaskan Bangun Tanggul Laut 700 Km, dari Banten sampai Jawa Timur

Pemerintah
Peluang Dagang Karbon Rp 184 Triliun dari Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove

Peluang Dagang Karbon Rp 184 Triliun dari Restorasi Gambut dan Rehabilitasi Mangrove

Pemerintah
Pengawasan TPA Pembuangan Terbuka sampai Akhir Februari, Sanksi Menanti

Pengawasan TPA Pembuangan Terbuka sampai Akhir Februari, Sanksi Menanti

Pemerintah
YKAN: Emisi CO2 Naik 38 Persen jika Lahan Gambut Dikonversi ke Sawit

YKAN: Emisi CO2 Naik 38 Persen jika Lahan Gambut Dikonversi ke Sawit

LSM/Figur
Ganggang yang Melimpah di Indonesia Ini Calon 'Superfood' Masa Depan

Ganggang yang Melimpah di Indonesia Ini Calon 'Superfood' Masa Depan

LSM/Figur
Berapa Banyak Spesies yang Akan Punah akibat Perubahan Iklim?

Berapa Banyak Spesies yang Akan Punah akibat Perubahan Iklim?

LSM/Figur
Pendanaan Iklim Negara Rentan Meningkat 490 Miliar Dollar AS pada 2030

Pendanaan Iklim Negara Rentan Meningkat 490 Miliar Dollar AS pada 2030

Pemerintah
IESR Nilai Sertifikat REC PLN Tak Dorong Transisi Energi

IESR Nilai Sertifikat REC PLN Tak Dorong Transisi Energi

BUMN
Auriga: Deforestasi Indonesia Tahun 2024 Naik, Kalimantan Terparah

Auriga: Deforestasi Indonesia Tahun 2024 Naik, Kalimantan Terparah

LSM/Figur
AI Bisa Ciptakan 170 Juta Pekerjaan, tetapi Dampak Baiknya Tak Merata

AI Bisa Ciptakan 170 Juta Pekerjaan, tetapi Dampak Baiknya Tak Merata

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau