Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Genjot Perikanan Sulut, KKP Gelontorkan Dana hingga Rp 163 Miliar

Kompas.com - 16/04/2025, 14:00 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menggelontorkan dana lebih dari Rp 163 miliar sejak 2020 untuk menggenjot sektor perikanan tangkap di Sulawesi Utara (Sulut). 

Plt Direktur Jenderal Perikanan Tangkap KKP, Lotharia Latif, menjelaskan bahwa pendanaan tersebut bertujuan meningkatkan hasil tangkapan, perlindungan terhadap nelayan, hingga perbaikan serta pembangunan sarana prasarana pelabuhan kelolaan pemerintah daerah.

“Sepanjang tahun 2020–2024, KKP telah menggelontorkan bantuan di bidang subsektor perikanan tangkap dengan total lebih dari Rp 163 miliar,” kata Latif dalam keterangannya, Rabu (16/4/2025).

Baca juga: KKP: Ekspor Perikanan Tembus Rp 1 Triliun Selama Periode Lebaran

Dia menyampaikan, Sulawesi Utara merupakan salah satu daerah penghasil ikan terbesar di Indonesia terutama komoditas perikanan seperti tuna dan cakalang. Pihaknya menyalurkan biaya secara langsung maupun dalam bentuk dana alokasi khusus (DAK) kepada pemerintah daerah.

Latif menyebut, bantuan yang sudah disalurkan berupa unit alat penangkap ikan, mesin kapal, alat keselamatan pelayaran, perbaikan dan pembangunan dermaga, kolam pelabuhan, tempat pemasaran ikan, hingga pembangunan puluhan ribu meter kubik penahan gelombang di sejumlah pelabuhan perikanan yang dikelola pemda.

“Tahun 2024, sebanyak 106 unit kapal perikanan lengkap bersama alat tangkapnya juga kita berikan untuk nelayan terdampak bencana alam yang diharapkan dapat kembali bangkit dan meningkat produktivitasnya,” papar dia.

Pelabuhan perikanan di Sulut mencatat penerimaan negara bukan pajak (PNBP) mencapai Rp 60 miliar sepanjang 2024. Sementara itu, hingga 13 April 2025, nilai PNBP sebesar Rp 16,04 miliar.

Baca juga: Pemerintah Genjot Ekspor Perikanan ke Korea

"Produksi perikanan dari kapal-kapal berizin pusat yang mendarat di pelabuhan Sulut pun cukup tinggi. Sepanjang tahun 2024, tercatat produksi sebesar 75.579 ton. Sementara hingga 13 April 2025, produksi telah mencapai 19.904 ton," jelas Latif. 

Latif menjelaskan, pemerintah juga mendukung kegiatan pelayanan terhadap nelayan di Pelabuhan Perikanan Samudera (PPS) Bitung sebagai sentra utama perikanan tangkap di Sulawesi Utara.  Setidaknya, 1.083 unit kapal bersandar di pelabuhan ini.

Selain itu, program pelatihan Awak Kapal Perikanan (AKP) dari pendanaan telah menjangkau 13.899 orang nelayan. Masyarakat setempat juga mendapatkan Sertifikat Kecakapan Nelayan, Sertifikat Keterampilan Penanganan Ikan, serta Basic Safety Training Fisheries (BSTF) II. 

Lonjakan Ekspor Ikan 

Kepala Badan Pengendalian dan Pengawasan Mutu Hasil Kelautan dan Perikanan KKP, Ishartini, mengatakan volume ekspor perikanan Sulut meningkat sejak empat tahun ke belakang. Ekspor sudah merambah ke 42 negara. 

Baca juga: Konservasi Lingkungan Berpotensi Tingkatkan 10 Persen Populasi Ikan di Terumbu Karang

“Dilihat dari indikator kuantitatif maupun kualitatif kinerja ekspor Sulut makin membaik, bahkan termasuk dalam 10 besar provinsi dengan nilai ekspor terbesar bersama Jatim, DKI Jakarta, Banten, Sulsel, Sumut, Jateng, Bali dan Jabar,” ungkap Ishartini. 

Dia memerinci, nilai ekspor perikanan Sulut sejak 2021-2024 antara lain 20.838 ton, 23.386 ton, 25.530 ton, dan 28.056 ton. Sementara, nilai ekspor mencapai puncaknya tahun lalu di kisara 162 juta dollar AS atau sekitar Rp 2,6 triliun.

Dari total 42 negara yang menjadi pasar ekspor perikanan Sulut, 10 besar di antaranya Amerika Serikat, Arab Saudi, Jepang, Australia, Thailand, Vietnam, Hongkong, Korea, Belanda dan Kanada.

Baca juga: KKP Optimistis Perdagangan Karbon Sektor Kelautan Terealisasi Tahun Ini

"Kalau terkait komoditas ekspornya mencakup 34 item, dan yang menjadi unggulan adalah tuna, cakalang, tongkol, kerapu, layang, ikan asap, goby, rumput laut dan marlin," terang Ishartini. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau