Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ilmuwan Sebut Target Batasi Peningkatan Suhu Global 2 Derajat Gagal

Kompas.com - 09/02/2025, 09:00 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Analisis baru mengungkapkan upaya untuk menahan pemanasan global jangka panjang pada batas dua derajat Celsius sekarang menjadi hal yang mustahil.

James Hansen, ahli iklim dari Universitas Colombia di Amerika Serikat yang memimpin studi tersebut menyimpulkan iklim Bumi lebih sensitif terhadap peningkatan emisi gas rumah kaca daripada yang diperkirakan sebelumnya.

Hal tersebut membuat skenario perubahan iklim untuk menjaga pemanasan di bawah 2 derajat C pada tahun 2100 adalah hal yang tidak masuk akal.

Baca juga:

"Skenario itu kini mustahil. Target dua derajat sudah tidak berlaku lagi," kata Hansen.

Menurutnya, seperti dikutip dari Science Alert, Sabtu (8/2/2025) ia dan rekan penulis studi berpendapat temperatur akan tetap pada atau di atas 1,5 derajat C dalam beberapa tahun mendatang sebelum akhirnya naik menjadi sekitar 2 derajat C pada tahun 2045.

Kendati demikian, hasil analisis yang dipublikasikan di jurnal Environment: Science and Policy for Sustainable Development ini pun masih diperdebatkan oleh para ahli.

Valerie Masson-Delmotte, mantan wakil ketua kelompok kerja panel iklim PBB untuk klimatologi mengatakan hasil analisis tersebut tidak dipublikasikan dalam jurnal sains iklim dan merumuskan sejumlah hipotesis yang tak konsisten dengan semua pengamatan yang tersedia.

Sebelumnyaa, negara-negara di dunia pada perjanjian iklim Paris 2015 sepakat untuk mencoba menahan pemanasan global hingga 1,5 derajat C pada akhir abad ini.

Para ilmuwan mengidentifikasi ambang batas tersebut sebagai hal yang penting untuk mencegah kerusakan sistem sirkulasi laut utama, pencairan tiba-tiba permafrost boreal, dan runtuhnya terumbu karang tropis.

Namun bukti-bukti menunjukkan bahwa target 1,5 derajat C telah dilanggar selama dua tahun terakhir. Salah satunya terungkap dari data sistem pemantauan Iklim Uni Eropa, Copernicus.

Jika peningkatan suhu mencapai 2 derajat C, ilmuwan pun berpendapat dampaknya akan lebih besar termasuk hilangnya lapisan es Bumi, gletser, salju dan lapisan es abadi yang tidak dapat dipulihkan.

Melansir Guardian, kelompok Hansen juga berpendapat bahwa pemanasan global yang mereka prediksi akan meningkatkan pencairan es di Kutub Utara.

“Akibatnya, pencairan memicu penutupan Sirkulasi Terbalik Meridian Atlantik (Amoc) yang kemungkinan besar akan terjadi dalam 20-30 tahun ke depan, kecuali jika ada tindakan yang diambil untuk mengurangi pemanasan global," tulis peneliti.

Baca juga:

Arus tersebut membawa kehangatan ke berbagai bagian dunia dan juga membawa nutrisi yang diperlukan untuk menopang kehidupan laut.

Jika Amoc dibiarkan tutup, maka akan terjadi masalah-masalah besar termasuk kenaikan permukaan laut beberapa meter. Oleh karena itu, kami menggambarkan tutupnya Amoc sebagai ‘titik yang tidak bisa kembali’.

Lebih lanjut, para penulis studi mengakui bahwa temuan tersebut tampak suram. Tetapi mereka berpendapat bahwa kejujuran merupakan unsur yang diperlukan untuk perubahan.

"Kegagalan untuk bersikap realistis dalam penilaian iklim dan kegagalan untuk menyerukan ketidakberdayaan kebijakan saat ini untuk membendung pemanasan global tidak membantu kaum muda," kata mereka.

"Saat ini, dengan meningkatnya krisis termasuk perubahan iklim global, kita telah mencapai titik di mana kita harus mengatasi masalah kepentingan khusus dan menekankan masih ada optimsime untuk masa depan," tulis peneliti dalam studi mereka.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Ilmuwan Sebut Target Batasi Peningkatan Suhu Global 2 Derajat Gagal

Ilmuwan Sebut Target Batasi Peningkatan Suhu Global 2 Derajat Gagal

LSM/Figur
Proyek KEK Lido Bisa Picu Pencemaran Air dan Udara

Proyek KEK Lido Bisa Picu Pencemaran Air dan Udara

Swasta
3,4 Juta Ton Abu Sisa Batu Bara Disulap Jadi Bahan Baku Semen hingga Beton

3,4 Juta Ton Abu Sisa Batu Bara Disulap Jadi Bahan Baku Semen hingga Beton

BUMN
Eropa Bakal Punya Turbin Angin dengan Bilah Kayu Terpanjang di Dunia

Eropa Bakal Punya Turbin Angin dengan Bilah Kayu Terpanjang di Dunia

Pemerintah
JETP Bisa Bantu Pemerintah untuk Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara

JETP Bisa Bantu Pemerintah untuk Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara

Pemerintah
Kronologi Penyegelan KEK Lido Hary Tanoe, Didemo Masyarakat hingga Dugaan Perusakan Lingkungan

Kronologi Penyegelan KEK Lido Hary Tanoe, Didemo Masyarakat hingga Dugaan Perusakan Lingkungan

Pemerintah
Pembukaan Lahan Sebabkan Pendangkalan di Danau Lido, MNC Land Bekukan Izin MNC Land

Pembukaan Lahan Sebabkan Pendangkalan di Danau Lido, MNC Land Bekukan Izin MNC Land

Pemerintah
Kementerian LH: Luas Danau Lido Berkurang hingga 12 Hektare

Kementerian LH: Luas Danau Lido Berkurang hingga 12 Hektare

Pemerintah
Studi Global: Ada Kesenjangan dalam Kemajuan Menuju SDGs

Studi Global: Ada Kesenjangan dalam Kemajuan Menuju SDGs

Pemerintah
Polusi Udara Kurangi Kemampuan Orang untuk Fokus

Polusi Udara Kurangi Kemampuan Orang untuk Fokus

Pemerintah
PLTU Hasilkan 1,67 Juta MWh Listrik Hijau Selama 2024, Diklaim Turunkan 1,87 juta Ton CO2

PLTU Hasilkan 1,67 Juta MWh Listrik Hijau Selama 2024, Diklaim Turunkan 1,87 juta Ton CO2

Pemerintah
Bluebird Bakal Tambah 1.000 Kendaraan Listrik yang Lebih Ramah Lingkungan

Bluebird Bakal Tambah 1.000 Kendaraan Listrik yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Terbukti Lakukan Pelanggarab, KEK Lido Milik Hari Tanoe Bakal Disegel Selama 90 Hari

Terbukti Lakukan Pelanggarab, KEK Lido Milik Hari Tanoe Bakal Disegel Selama 90 Hari

Pemerintah
Djarum Foundation Berikan 26.000 Bibit Tanaman ke Kelompok Tani Wonorejo

Djarum Foundation Berikan 26.000 Bibit Tanaman ke Kelompok Tani Wonorejo

Pemerintah
Suhu Kutub Utara Naik 20 Derajat Celsius di Atas Normal, Lampaui Ambang Pencairan Es

Suhu Kutub Utara Naik 20 Derajat Celsius di Atas Normal, Lampaui Ambang Pencairan Es

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau