Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

3,4 Juta Ton Abu Sisa Batu Bara Disulap Jadi Bahan Baku Semen hingga Beton

Kompas.com - 08/02/2025, 16:17 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebanyak 3,4 juta ton fly ash dan bottom ash (FABA) atau abu sisa pembakaran batu bara pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) disulap menjadi campuran bahan baku semen, beton, hingga batako.

PT PLN (Persero) mencatat, jutaan ton abu tersebut diperoleh dari 47 PLTU di Indonesia selama 2024.

“FABA dapat dimanfaatkan kembali menjadi berbagai macam produk yang memiliki nilai ekonomi dan menciptakan lapangan pekerjaan baru bagi masyarakat sekitar PLTU,” ungkap Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo, dalam keterangan tertulis, Sabtu (8/2/2025).

Baca juga: Australia Umumkan Ketergantungan Listrik dari Batu Bara Capai Rekor Terendah

Darmawan memerinci enam sektor utama pemanfaatan abu batu bara antara lain sebagai lapisan pengeras jalan sebesar 1,73 juta ton.

Kemudian, 1,24 juta ton untuk substitusi semen, 227.500 ton digunakan sebagai bahan baku beton, serta 92,400 ton sebagai bahan baku beton pracetak seperti paving, batako, kansteen, U ditch, dan tetrapod.

“Dengan berbagai inovasi dan regulasi yang mendukung, PLN Group optimistis pemanfaatan FABA akan terus meningkat, memberikan manfaat ekonomi sekaligus mendukung upaya keberlanjutan lingkungan,” papar Darmawan.

Baca juga: Ada Pengaruh China, Permintaan Batu Bara Global Alami Titik Jenuh Hingga 2027

Sementara ini, FABA telah digunakan oleh lebih dari 200 UMKM maupun kelompok masyarakat untuk berbagai produk, menciptakan lapangan pekerjaan baru dan mendukung perbaikan infrastruktur desa.

Salah satunya pembangunan fasilitas umum yang menggunakan material FABA di Desa Tanah Merah, Kupang, Nusa Tenggara Timur.

Terkait hal tersebut, Kepala Desa Tanah Merah, Lazarus Dillak, menyebutkan bahwa pemanfaatan limbah batu bara membantu pembangunan infrastruktur di desanya.

“PLN memberikan bantuan sarana fasilitas umum berupa jalan setapak, tandon air, tempat cuci tangan dan panggung yang terbuat dari FABA. Harapannya ini dapat menjadi katalisator bagi peningkatan produktivitas dan membuka peluang ekonomi yang lebih luas,” jelas Larus.

Baca juga: Transisi Energi Masih Lambat, Pengamat: RI Masih Ketergantungan Batu Bara

Selain itu, FABA dipakai pada proyek jalan tol Ibu Kota Nusantara (IKN), proyek duplikasi Jembatan Bentang Pendek Pulau Balang, dan subtitusi material non acid forming yang mencegah pembentukan air asam tambang.

PLN menyebutkan, FABA untuk mencegah pembentukan air asam tambang telah dilakukan PT Guguk Tinggi Coal (GTC) di Sawahlunto, Sumatera Barat dari PLTU Ombilin.

Penggunaan FABA di sektor infrastruktur dinilai berkontribusi pada pengurangan emisi gas rumah kaca sebesar 325.021 ton CO2 ekuivalen.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Proyek KEK Lido Bisa Picu Pencemaran Air dan Udara

Proyek KEK Lido Bisa Picu Pencemaran Air dan Udara

Swasta
3,4 Juta Ton Abu Sisa Batu Bara Disulap Jadi Bahan Baku Semen hingga Beton

3,4 Juta Ton Abu Sisa Batu Bara Disulap Jadi Bahan Baku Semen hingga Beton

BUMN
Eropa Bakal Punya Turbin Angin dengan Bilah Kayu Terpanjang di Dunia

Eropa Bakal Punya Turbin Angin dengan Bilah Kayu Terpanjang di Dunia

Pemerintah
JETP Bisa Bantu Pemerintah untuk Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara

JETP Bisa Bantu Pemerintah untuk Pensiunkan Dini PLTU Batu Bara

Pemerintah
Kronologi Penyegelan KEK Lido Hary Tanoe, Didemo Masyarakat hingga Dugaan Perusakan Lingkungan

Kronologi Penyegelan KEK Lido Hary Tanoe, Didemo Masyarakat hingga Dugaan Perusakan Lingkungan

Pemerintah
Pembukaan Lahan Sebabkan Pendangkalan di Danau Lido, MNC Land Bekukan Izin MNC Land

Pembukaan Lahan Sebabkan Pendangkalan di Danau Lido, MNC Land Bekukan Izin MNC Land

Pemerintah
Kementerian LH: Luas Danau Lido Berkurang hingga 12 Hektare

Kementerian LH: Luas Danau Lido Berkurang hingga 12 Hektare

Pemerintah
Studi Global: Ada Kesenjangan dalam Kemajuan Menuju SDGs

Studi Global: Ada Kesenjangan dalam Kemajuan Menuju SDGs

Pemerintah
Polusi Udara Kurangi Kemampuan Orang untuk Fokus

Polusi Udara Kurangi Kemampuan Orang untuk Fokus

Pemerintah
PLTU Hasilkan 1,67 Juta MWh Listrik Hijau Selama 2024, Diklaim Turunkan 1,87 juta Ton CO2

PLTU Hasilkan 1,67 Juta MWh Listrik Hijau Selama 2024, Diklaim Turunkan 1,87 juta Ton CO2

Pemerintah
Bluebird Bakal Tambah 1.000 Kendaraan Listrik yang Lebih Ramah Lingkungan

Bluebird Bakal Tambah 1.000 Kendaraan Listrik yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Terbukti Lakukan Pelanggarab, KEK Lido Milik Hari Tanoe Bakal Disegel Selama 90 Hari

Terbukti Lakukan Pelanggarab, KEK Lido Milik Hari Tanoe Bakal Disegel Selama 90 Hari

Pemerintah
Djarum Foundation Berikan 26.000 Bibit Tanaman ke Kelompok Tani Wonorejo

Djarum Foundation Berikan 26.000 Bibit Tanaman ke Kelompok Tani Wonorejo

Pemerintah
Suhu Kutub Utara Naik 20 Derajat Celsius di Atas Normal, Lampaui Ambang Pencairan Es

Suhu Kutub Utara Naik 20 Derajat Celsius di Atas Normal, Lampaui Ambang Pencairan Es

LSM/Figur
Area Es Terakhir di Arktik Terancam Hilang Lebih Cepat

Area Es Terakhir di Arktik Terancam Hilang Lebih Cepat

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau