KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bakal menyiapkan tiga gugus tugas untuk menentukan lokasi pembangunan pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).
Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM Eniya Listiani di Jakarta, Jumat (13/2/2025).
Dia mengatakan, tiga gugus tugas tersebut bakal ditunjuk setelah pemerintah meresmikan pembentukan organisasi implementasi program nuklir atau Nuclear Energy Program Implementation Organization (Nepio).
Baca juga: Pemerintah Majukan Rencana Realisasi PLTN 3 Tahun, dari 2032 Jadi 2029
"Saya sudah membuat persiapan Nepio, ini baru akan dibahas dengan Pak Menteri (ESDM Bahlil Lahadalia). Terus nanti dari situ ada tiga gugus tugas yang akan ditugasi untuk menentukan lokasi," ujar Eniya, sebagaimana dilansir Antara.
Eniya menambahkan, selain bertugas untuk menentukan lokasi, gugus tugas nantinya diminta untuk membuat prosedur keamanan mulai dari rencana pembangunan PLTN perdana hingga operasional.
Diberitakan sebelumnya, Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung berupaya mempercepat pengembangan PLTN di Indonesia, dari semula 2032 menjadi 2029.
"Pengembangan pembangkit nuklir diupayakan percepatan 2029–2032," ucap Yuliot dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi XII DPR RI di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (23/1/2025).
Baca juga: Kebangkitan PLTN, Listrik dari Nuklir Akan Pecahkan Rekor pada 2025
Berdasarkan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) 2025–2060, kapasitas pembangkit listrik diproyeksikan mencapai 443 gigawatt (GW) pada 2060, dengan 79 persen berasal dari energi baru terbarukan (EBT).
"Untuk mengisi target bauran energi tersebut, kami melihat perlu ada percepatan untuk pembangunan PLTN. Dalam kajian kami, di 2029–2032," tutur Yuliot, sebagaimana dilansir Antara.
Meskipun demikian, Kementerian ESDM belum menentukan calon perusahaan yang akan digandeng untuk mengembangkan PLTN. Saat ini, kata Yuliot, pengembangan PLTN masih berada dalam kajian pemerintah.
Sementara itu, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Agus Puji Prasetyono menyatakan berdasarkan pemetaan yang dilakukan, terdapat 29 lokasi, yang berpotensi untuk pengembangan PLTN.
Baca juga: Startup AS Berambisi Luncurkan PLTN Reaksi Fusi Minim Radiasi
Berikut daftar lengkap 29 lokasi potensial untuk dibangun PLTN:
Baca juga: Kejar PLTN 2032, Organisasi Pelaksana Energi Nuklir Nasional Dibentuk Tahun Ini
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya