Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bumi Makin Panas, India Tunda Pesta Olah Raga Musim Dingin karena Minim Salju

Kompas.com, 19 Februari 2025, 17:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - India menunda pesta olahraga musim dingin atau winter games karena minimnya tutupan salju di Gulmarg, kota di Kashmir yang masuk dalam bentang Pegunungan Himalaya Barat.

Rencananya, pesta olahraga level nasional di sana akan mempertandingkan berbagai cabang olahraga musim dingin seperti ski Alpen, ski Nordik, ski mountaineering, dan snowboarding.

Sedianya, kompetisi bernama Khelo Winter Games tersebut akan dimulai pada 22-25 Februari, sebagaimana dilansir AFP, Senin (17/2/2025).

Baca juga: Salju di Pegunungan Alpen Makin Menyusut akibat Perubahan Iklim

Perdana Menteri India Narendra Modi sebelumnya mengatakan, ia menantikan pertandingan tersebut karena akan memunculkan bakat-bakat baru.

Akan tetapi, dewan olahraga wilayah tersebut mengumumkan pesta olahraga itu ditunda karena tutupan salju dinilai tidak mencukupi.

"Asesmen terbaru akan dilakukan setelah kondisi salju membaik," bunyi pernyataan dari dewan olahraga tersebut," ujar dewan tersebut dalam pernyataan.

Lrreng-lereng di lokasi turnamen yang berada di ketinggian 2.650 meter di atas permukaan laut itu dinilai kekurangan tutupan salju.

Baca juga: Kenapa Salju Tak Kunjung Turun di Gunung Fuji Jepang? Ini Penjelasannya

Dalam beberapa tahun terakhir, industri ski di Kashmir yang dulu berkembang pesat kini terpukul oleh kurangnya salju.

Selain terpukulnya industri ski, banyak warga merasakan kekurangan air. Bila kondisi semakin parah, dikhawatirkan akan berdampak buruk pada pertanian.

Dilansir dari AFP, minimnya salju di kawasan tersebut merupakan tanda nyata meningkatnya suhu Bumi.

Baca juga: Terus Mencair, Salju Abadi Puncak Jaya Terancam Musnah Akibat Pemanasan Global

Para ilmuwan mengatakan, perubahan iklim menyebabkan pola cuaca berubah di berbagai belahan Bumi.

Dalam sebuah laporan pada 2020, Kementerian Ilmu Bumi India memperkirakan Himalaya dan Kashmir akan sangat rentan terhadap suhu yang menghangat.

Tahun lalu juga dinobatkan sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat, di mana untuk pertama kalinya temperatur global melampaui ambang batas 1,5 derajat celsius.

Baca juga: Ada Lomba Petak Umpet di Jepang, Lokasinya di Gunung Salju di Hokkaido

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Investasi Energi Terbarukan Capai Rp 21,64 Triliun, REC Dinilai Bisa Percepat Balik Modal
Pemerintah
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
PLTP Kamojang Hasilkan 1.326 GWh Listrik, Tekan Emisi 1,22 Juta Ton per Tahun
BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau