Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lindungi Kulit tapi Rusak Karang, Sisi Gelap Sunscreen Perlu Diungkap

Kompas.com - 20/02/2025, 17:15 WIB
Monika Novena,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

Sumber Guardian

Menurut peneliti, senyawa yang paling umum ditemukan dalam tabir surya adalah benzofenon.

Benzofenon telah diidentifikasi sebagai zat yang persisten, dapat berakumulasi secara biologis dan beracun.

Badan Kimia Eropa sendiri sedang menyelidiki apakah benzofenon-3, zat kimia yang sering ditemukan dalam tabir surya dan produk kosmetik, kemungkinan dapat mengganggu hormon.

"Jumlah dan jenis tabir surya yang masuk ke lingkungan semakin meningkat, dan kontaminan muncul dalam berbagai kemungkinan kombinasi," kata Prof Awadhesh Jha, penulis senior tinjauan tersebut dan profesor toksikologi genetik dan ekotoksikologi di Universitas Plymouth.

Peningkatan penelitian di berbagai wilayah geologi, dan pengujian yang lebih beragam pada berbagai tahap kehidupan laut merupakan beberapa rekomendasi tinjauan untuk lebih memahami masalah polusi tabir surya.

Baca juga: Eropa Larang BPA, Konsumen Indonesia Desak Pelabelan Galon Guna Ulang

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau