Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Negaranya Terancam Tenggelam, Pemerintah Nauru Jual Kewarganegaraan ke Orang Asing

Kompas.com - 01/03/2025, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Pemerintah Nauru menawarkan kewarganegaraannya kepada orang asing untuk meraup pendanaan karena terancam tenggelam akibat kenaikan permukaan air laut yang disebabkan krisis iklim.

Pengumuman tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Nauru David Adeang pada Selasa (25/2/2025).

Adeang menuturkan, Pemerintah Nauru membuka skema "paspor emas" bagi orang asing yang ingin membeli kewarganegaraan negara pulau di kawasan Pasifik tersebut.

Baca juga: Jawa Tengah Terancam Tenggelam, Apa Penyebabnya?

Setiap paspornya dibanderol 105.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,7 miliar bagi satu orang, sebagaimana dilansir The Guardian.

Sebagai imbalannya, pembeli paspor Nauru tersebut memperoleh akses bebas visa ke 89 negara termasuk Inggris, Irlandia, Uni Emirat Arab (UEA), dan Singapura.

Hasil dari "penjualan kewarganegaraan" tersebut akan dipakai untuk merelokasi 90 persen warganya semakin masuk ke dalam pulau karena permukaan air laut telah menggerogoti pesisirnya.

"Bagi Nauru, ini bukan sekadar tentang beradaptasi dengan perubahan iklim, tetapi tentang mengamankan masa depan yang berkelanjutan dan sejahtera bagi generasi mendatang," kata Adeang kepada AFP

Dia menyampaikan, strategi "penjualan kewarganegaraan" tersebut bukan hanya sekadar demi bertahan hidup. 

Baca juga: Situs Bersejarah di Turkiye dan Yunani Terancam Tenggelam karena Perubahan Iklim

"Ini tentang memastikan generasi mendatang memiliki rumah yang aman, tangguh, dan berkelanjutan. Kami siap untuk perjalanan ke depan," tutur Adeang.

Negara tersebut memiliki total luas daratan 21 kilometer persegi dengan populasi sekitar 13.000 jiwa, menjadikannya sebagai salah satu negara terkecil di dunia.

Nauru sebelumnya adalah negara kaya karena tambang fosfatnya. Namun kini, fosfat di negara tersebut telah habis.

Para peneliti saat ini memperkirakan, 80 persen wilayah Nauru telah menjadi tidak dapat dihuni akibat pertambangan fosfat di masa lampau.

Lebih parah lagi, lahan yang tersisa di Nauru kini terancam oleh kenaikan air laut. para ilmuwan telah mengukur permukaan laut naik 1,5 kali lebih cepat daripada rata-rata global.

Baca juga: BRIN: Industri Ekstraktif Makin Ancam Pulau Tenggelam

Di sisi lain, "penjualan kewarganeraan" tersebut memicu kontroversi karena bisa dimanfaatkan oleh para kriminal internasional.

Pendanaan

Pelaksana Program Kewarganegaraan Ketahanan Iklim dan Ekonomi Nauru Edward Clark berujar, upaya pendanaan iklim yang ada saat ini tidak cukup untuk mengatasi ancaman yang ada.

"Pembiayaan utang memberikan beban yang tidak semestinya pada generasi mendatang dan tidak ada cukup bantuan," kata Clark kepada AFP.

Pemerintah Nauru berharap dapat meraup 5,7 juta dollar AS pada tahun pertama program "penjualan kewarganegaraan" tersebut, alias sekitar 60 paspor emas.

Pemerintah berharap jumlah ini akan meningkat secara bertahap hingga 43 juta dollar atau sekitar 500 paspor emas yang berhasil.

Baca juga: Cegah Jakarta Tenggelam, Penggunaan Air Tanah Harus Diawasi Ketat

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Solusi Limbah Tekstil, Peneliti Daur Ulang Pakaian Bekas Jadi Kertas

Solusi Limbah Tekstil, Peneliti Daur Ulang Pakaian Bekas Jadi Kertas

Swasta
Sambut Ramadhan Lebih Ramah Lingkungan, Ini 7 Tip Kurangi Sampah Sisa Makanan

Sambut Ramadhan Lebih Ramah Lingkungan, Ini 7 Tip Kurangi Sampah Sisa Makanan

LSM/Figur
Negaranya Terancam Tenggelam, Pemerintah Nauru Jual Kewarganegaraan ke Orang Asing

Negaranya Terancam Tenggelam, Pemerintah Nauru Jual Kewarganegaraan ke Orang Asing

Pemerintah
Sempat Jadi Tarik Ulur, Skema Power Wheeling Bakal Dihapus dalam RUU EBET

Sempat Jadi Tarik Ulur, Skema Power Wheeling Bakal Dihapus dalam RUU EBET

Pemerintah
Pemerintah Jelaskan Konsep 'Pulau Sampah', Mirip Strategi Singapura

Pemerintah Jelaskan Konsep "Pulau Sampah", Mirip Strategi Singapura

Pemerintah
Jepang Luncurkan Oli Mesin untuk Balap Berbasis Tanaman Pertama di Dunia

Jepang Luncurkan Oli Mesin untuk Balap Berbasis Tanaman Pertama di Dunia

Pemerintah
Agar Lamun Terjaga, Ekowisata Perlu Analisis Daya Dukung Lingkungan

Agar Lamun Terjaga, Ekowisata Perlu Analisis Daya Dukung Lingkungan

Pemerintah
Geramnya Warga di Jatimulya Depok ketika Perumahan Baru Sebabkan Banjir

Geramnya Warga di Jatimulya Depok ketika Perumahan Baru Sebabkan Banjir

Pemerintah
SATU Indonesia Awards 2025 Dibuka, Daftar dan Jadi Anak Muda Berdampak

SATU Indonesia Awards 2025 Dibuka, Daftar dan Jadi Anak Muda Berdampak

Pemerintah
Mikroplastik Jadi Tantangan Serius di Laut, Bisa Ancam Manusia

Mikroplastik Jadi Tantangan Serius di Laut, Bisa Ancam Manusia

LSM/Figur
Panas Ekstrem Akibat Perubahan Iklim Percepat Penuaan

Panas Ekstrem Akibat Perubahan Iklim Percepat Penuaan

Pemerintah
Sering Diragukan, Surya dan Angin Bisa Jadi Tulang Punggung Sistem Energi Nasional

Sering Diragukan, Surya dan Angin Bisa Jadi Tulang Punggung Sistem Energi Nasional

Pemerintah
RS di Jerman Pakai Anestesi Berkelanjutan, Kurangi C02 Hingga 80 Persen

RS di Jerman Pakai Anestesi Berkelanjutan, Kurangi C02 Hingga 80 Persen

Pemerintah
Dosen UNS Usul 4 Langkah Tangani Sampah Sisa Makanan dari Program MBG

Dosen UNS Usul 4 Langkah Tangani Sampah Sisa Makanan dari Program MBG

LSM/Figur
PLN Indonesia Power Berhasil Uji Coba Campuran Amonia Hijau di PLTU Labuan

PLN Indonesia Power Berhasil Uji Coba Campuran Amonia Hijau di PLTU Labuan

BUMN
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau