Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Kegiatan "Ngabuburit" Ramah Lingkungan Selama Ramadhan

Kompas.com - 04/03/2025, 11:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

Metode menjadikan sampah sebagai resapan adalah dengan cara membuat lubang biopori. Upaya ini cocok dilakukan di kawasan rawan banjir.

Caranya cukup sederhana yaitu melubangi tanah dengan kedalaman sekitar 1 meter dan diameter 30 sentimeter (cm) hingga 40 cm.

Setelah itu, masukkan pipa PVC seukuran diameter lubang. Isi lubang biopori dengan sampah organik rumahan. Kemudian tutup lubang dengan kawat besi.

Tidak hanya satu, lubang biopori bisa dibuat di beberapa tempat dan diisi dengan sampah organik lainnya.

Sampah organik di dalam biopori bisa berubah menjadi kompos selama tiga bulan. Setelah tiga bulan, ambil kompos yang sudah jadi, kemudian kembali isi lubang biopori dengan sampah organik.

Baca juga: Kiat-kiat Kurangi Sampah saat Berburu Takjil

3. Membuat eco-enzyme

Selain membuat lubang biopori, sampah organik juga bisa diolah menjadi eco-enzyme. Kegiatan pembuatan ramuan eco-enzyme bisa dilakukan saat "ngabuburit".

Eco-enzyme menjadi salah satu bentuk pengelolaan sampah dengan memanfaatkan limbah dapur organik untuk hal yang bermanfaat.

Selain membantu mengurangi sampah organik, eco-enzyme juga dapat dimanfaatkan sebagai pembersih rumah tangga atau sebagai pupuk dan pestisida alami.

Cara membuat eco-enzyme sederhana saja. Pertama kumpulkan sampah organik seperti sisa kulit buah dan potongan sayur, kemudian fermentasikan dengan bahan campuran gula aren dan air.

Proses fermentasi ini membutuhkan waktu tiga bulan. Pada satu pekan pertama, tutup wadah perlu dibuka guna mengeluarkan gas yang ada di dalamnya.

Setelah tiga bulan, saring semua yang ada di dalam wadah tersebut dan ambil cairannya. Cairan ini yang disebut sebagai eco-enzyme.

Baca juga: Peringati Hari Bumi, Ini 5 Kiat Kurangi Sampah Plastik dari Diri Sendiri

4. Membuat pot dari botol

warga RW 10 Kebayoran Lama di jaksel memanfaatkan pot dari botol bekas dan pipa untuk menanam sayuran organik seperti selada. KOMPAS.com/ JIMMY RAMADHAN AZHARI warga RW 10 Kebayoran Lama di jaksel memanfaatkan pot dari botol bekas dan pipa untuk menanam sayuran organik seperti selada.

Saat "ngabuburit", kita juga bisa  menyulap botol-botol bekas air minu menjadi pot-pot cantik yang bisa menghiasi kebun rumah. Adapun bahan dan alat yang harus disiapkan adalah botol plastik dan silet atau gunting.

Cara membuat pot dari botol pun cukup mudah. Caranya, potong bagian tengah botol menjadi dua bagian. Lalu, buatlah lubang di bagian bawah botol yang berguna sebagai drainase dan ventilasi udara.

Untuk memperindahnya, pot bisa diwarnai menggunakan cat yang ada di rumah. Hias pot sesuai dengan selera.

Setelah itu, pot sudah bisa digunakan dan meletakkan tanah dan pupuk ke dalamnya, lalu tanam bibit yang diinginkan. Pastikan tanaman mendapat air dan sinar matahari yang cukup.

Baca juga: Peringati Hari Bumi, Ini 5 Kiat Kurangi Sampah Plastik dari Diri Sendiri

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Lonjakan Permintaan dan Perubahan Iklim Sebabkan Kurangnya Pasokan Tenaga Surya

Lonjakan Permintaan dan Perubahan Iklim Sebabkan Kurangnya Pasokan Tenaga Surya

Pemerintah
KKP Tegaskan Tak Boleh Ada Privatisasi di Pantai Labuan Bajo

KKP Tegaskan Tak Boleh Ada Privatisasi di Pantai Labuan Bajo

Pemerintah
'Sustainable Aviation Fuel' Bakal Tekan 718 Mega Ton CO2 di 2050

"Sustainable Aviation Fuel" Bakal Tekan 718 Mega Ton CO2 di 2050

Pemerintah
Gapki Minta Beban Ekspor Dikurangi akibat Perang Dagang

Gapki Minta Beban Ekspor Dikurangi akibat Perang Dagang

LSM/Figur
Microsoft Capai 90,9 Persen Sirkularitas Perangkat Keras, Lampaui Target Nol Sampah 2025

Microsoft Capai 90,9 Persen Sirkularitas Perangkat Keras, Lampaui Target Nol Sampah 2025

Pemerintah
Inggris-RI Perkuat Kerja Sama Atasi Krisis Iklim hingga Biodiversitas

Inggris-RI Perkuat Kerja Sama Atasi Krisis Iklim hingga Biodiversitas

Pemerintah
Rumah Tamadun, Sulap Limbah Sawit Jadi Produk Ramah Lingkungan

Rumah Tamadun, Sulap Limbah Sawit Jadi Produk Ramah Lingkungan

BUMN
Penggunaan BBM Kualitas Rendah Perlu dibatasi untuk Pangkas Emisi

Penggunaan BBM Kualitas Rendah Perlu dibatasi untuk Pangkas Emisi

Pemerintah
Bahlil Proyeksikan PLTN Beroperasi di 2030 Mendatang

Bahlil Proyeksikan PLTN Beroperasi di 2030 Mendatang

Pemerintah
Unhas dan University of Hawai’i Bahas Kemiri Jadi Bahan Bakar Pesawat

Unhas dan University of Hawai’i Bahas Kemiri Jadi Bahan Bakar Pesawat

LSM/Figur
Perayaan Paskah di Inggris Hasilkan 8.000 Ton Sampah Kemasan Telur Cokelat

Perayaan Paskah di Inggris Hasilkan 8.000 Ton Sampah Kemasan Telur Cokelat

Pemerintah
MIND ID Siapkan 4 Proyek Prioritas yang Bisa Didanai Danantara

MIND ID Siapkan 4 Proyek Prioritas yang Bisa Didanai Danantara

BUMN
Nestle Manfaatkan Limbah Sekam Padi untuk Bahan Bakar di 3 Pabrik

Nestle Manfaatkan Limbah Sekam Padi untuk Bahan Bakar di 3 Pabrik

Swasta
Penetapan Taman Nasional di Pegunungan Meratus Dinilai Ciderai Kehidupan Masyarakat Adat

Penetapan Taman Nasional di Pegunungan Meratus Dinilai Ciderai Kehidupan Masyarakat Adat

LSM/Figur
Langkah Hijau Apple, Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Global Lebih dari 60 Persen

Langkah Hijau Apple, Pangkas Emisi Gas Rumah Kaca Global Lebih dari 60 Persen

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau