Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gabung di UN Sports for Nature Framework, Spurs Komitmen Lindungi Alam

Kompas.com, 10 Maret 2025, 15:38 WIB
Monika Novena,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Klub Sepak Bola Tottenham Hotspur (Spurs) menjadi klub di Liga Primer pertama yang resmi masuk dalam UN Sports for Nature Framework.

Itu adalah inisiatif yang didukung PBB, bertujuan untuk mendorong aksi positif industri olahraga terhadap alam pada tahun 2030, di mana klub dan organisasi berkontribusi untuk melindungi dan memulihkan keanekaragaman hayati.

Bergabungnya Spurs di UN Sports for Nature Framework ini pun memperkuat reputasi sebagai klub paling progresif terhadap lingkungan di Liga Primer.

Komitmen ini juga menandai bahwa Spurs telah berjanji untuk melindungi habitat alam, memulihkan keanekaragaman hayati, menilai risiko lingkungan dalam rantai pasokannya, dan mendidik penggemar dan pemangku kepentingan tentang keberlanjutan.

Baca juga:

Mengutip Sustainability Magazine, Senin (10/3/2025) Direktur Eksekutif klub, Donna-Maria Cullen, percaya bahwa komitmen tersebut adalah puncak dari kerja berkelanjutan selama bertahun-tahun di klub.

“Kami telah lama dikenal sebagai klub paling hijau di Liga Primer atas upaya yang telah kami lakukan untuk meminimalkan emisi karbon di seluruh operasi kami," kata Donna-Maria.

"Sekarang saatnya bagi kami untuk membuat komitmen tegas terhadap alam dan melindungi ekosistem yang tidak dapat kita hidup tanpanya,” paparnya lagi.

Klub ini telah menandatangani UN Sports for Nature Framework sejak 2021, yang berkomitmen untuk mencapai emisi karbon nol bersih pada tahun 2040 dan mengurangi separuh emisi pada tahun 2030.

Upaya-upaya ini telah membuat Spurs secara konsisten menduduki peringkat sebagai klub paling berkelanjutan di Liga Premier menurut tabel Sport Positive EPL.

“Dengan menjadi penanda tangan pertama UN Sports for Nature Framework di Liga Primer, kami sekarang dapat menunjukkan tindakan yang jelas di ketiga pilar definisi keberlanjutan PBB yang ditetapkan di COP29 yakni Manusia, Iklim, dan Alam,” kata Donna-Maria.

Dengan olahraga yang memiliki pengaruh besar pada khalayak global, komitmen terbaru Tottenham merupakan bagian dari gerakan yang berkembang yang mengakui tanggung jawab lembaga-lembaga besar untuk berkontribusi pada aksi lingkungan.

“Kami berharap dapat bekerja sama untuk melanjutkan perjalanan kami dalam Race to Zero,” ungkap Marcus Parry, Manajer Keberlanjutan di Spurs.

Baca juga: Keberlanjutan Jadi Kunci Keberhasilan Industri Olahraga

Tantangannya adalah memastikan bahwa janji-janji ini diterjemahkan menjadi tindakan yang terukur yang memiliki dampak berkelanjutan pada ekosistem.

Termasuk memberikan tantangan kepada seluruh dunia sepak bola, yang menunjukkan bahwa olahraga elit dapat menjadi pendorong perubahan lingkungan yang berarti.

Sebelumnya, Spurs telah menerapkan beberapa inisiatif yang berfokus pada alam di pusat pelatihannya di Enfield, di Inggris.

Ratusan pohon telah ditanam di samping pembuatan padang bunga liar, dua kolam satwa liar, lebih dari 540 rumah kelelawar, dan 25 hotel serangga.

Klub ini juga mengoperasikan sistem Pemantauan Keanekaragaman Hayati yang telah memenangkan penghargaan.

Sistem tersebut melacak penyerbukan dan aktivitas burung untuk menyediakan data tentang tingkat keanekaragaman hayati.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
SBTi Rilis Peta Jalan untuk Industri Kimia Global
Pemerintah
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Bukan Murka Alam: Melacak Jejak Ecological Tech Crime di Balik Tenggelamnya Sumatra
Pemerintah
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Agroforestri Sawit: Jalan Tengah di Tengah Ancaman Banjir dan Krisis Ekosistem
Pemerintah
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Survei FTSE Russell: Risiko Iklim Jadi Kekhawatiran Mayoritas Investor
Swasta
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Tuntaskan Program KMG-SMK, BNET Academy Dorong Penguatan Kompetensi Guru Vokasi
Swasta
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Harapan Baru, Peneliti Temukan Cara Hutan Tropis Beradaptasi dengan Iklim
Pemerintah
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
Jutaan Hektare Lahan Sawit di Sumatera Berada di Wilayah yang Tak Layak untuk Monokultur
LSM/Figur
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Industri Olahraga Global Bisa Jadi Penggerak Konservasi Satwa Liar
Swasta
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
FAO: Perluasan Lahan Pertanian Tidak Lagi Memungkinkan
Pemerintah
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Banjir Sumatera Disebabkan Kerusakan Hutan, Anggota DPR Ini Minta HGU Ditiadakan
Pemerintah
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
Pupuk Indonesia: Jangan Pertentangkan antara Pupuk Organik dan Kimia
BUMN
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
PLN Kelebihan Pasokan, Proyek WtE Dikhawatirkan Hanya Bakar Uang
LSM/Figur
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Ekonomi Hijau Diprediksi Capai 7 Triliun Dolar AS per Tahun pada 2030
Pemerintah
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Skema Return dan Reuse Disebut Bisa Kurangi Polusi Plastik dalam 15 Tahun
Pemerintah
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
Ketika Anak-anak Muda Mulai Berinisiatif untuk Lestarikan Lingkungan...
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau