NTT masih perlu mengejar tingkat elektrifikasi dengan memanfaatkan potensi sumber energi terbarukan. Untuk itu, pemerintah daerah terus berkomitmen untuk mendorong transisi ke energi bersih dan rendah karbon melalui berbagai kolaborasi.
Pengesahan dokumen ini diharapkan dapat membantu Provinsi NTT dalam mengoptimalkan potensi energi terbarukan yang diperkirakan mencapai 26.190 MW, hampir sepertiga diantaranya berupa tenaga surya.
Sosialisasi REUD NTT mengangkat tema "Membangun Swasembada Energi Bersih dari Desa", digelar dalam acara "Merawat Pengetahuan, Merawat Bumi". Selama dua hari, para pemangku kepentingan dari tingkat provinsi hingga kabupaten, berkesempatan mempelajari RUED NTT.
Sekretaris Direktorat Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi (EBTKE), Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, Sahid Junaidi memberikan apresiasi implementasi program Mentari.
Termasuk program Mentari melalui proyek demonstrasi yang telah berhasil membangun PLTS (Pembangkit Listrik Tenaga Surya) di Mata Redi dan Mata Woga yang diresmikan pada 26 Agustus 2022 dan diserahkan asetnya kepada pemerintah desa di tahun 2024.
Tidak hanya di pembangkit listrik, asistensi yang diberikan oleh Program Mentari juga mencakup asistensi tata kelola kebijakan publik di Provinsi NTT.
Sahid menegaskan, “Kementerian ESDM akan terus mengusahakan pembangunan energi yang andal dan berkelanjutan dengan memberikan fasilitas penuh untuk memenuhi kebutuhan energi daerah, khususnya dengan menyediakan akses energi yang merata dan layak untuk seluruh lapisan masyarakat.”
Baca juga: ESDM: 34 Persen Potensi Energi Bersih Indonesia Berasal dari Sumatera
Dia berharap kolaborasi pusat dan daerah semakin solid untuk menyediakan akses energi bersih bagi masyarakat di Nusa Tenggara Timur.
Mentari juga telah membangun proyek percontohan model energi terbarukan yang dapat direplikasi di kawasan pedesaan, salah satunya adalah teknologi percontohan PLTS 95 kWp dengan teknologi Smart Meter di Desa Mata Redi dan Mata Woga, Sumba Tengah.
Inisiatif ini telah mampu mengalirkan listrik ke 238 rumah dan fasilitas publik lainnya serta memberdayakan BUM Desa yang telah berhasil memproduksi produk-produk desa unggulan menggunakan energi terbarukan dan masuk ke pasar nasional.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya