Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Muka Air Laut Bumi Naik Lebih Tinggi daripada Prediksi

Kompas.com - 15/03/2025, 15:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Permukaan air laut global pada 2024 naik lebih cepat daripada yang diprediksi.

Temuan tersebut mengemuka berdasarkan riset terbaru yang dilakukan badan antariksa AS, National Aeronautics and Space Administration (NASA).

Cepatnya kenaikan permukaan air laut tersebut tak lepad dari tingginya rata-rata suhu permukaan Bumi sepanjang 2024, ditambah mencairnya lapisan es dan gletser.

Baca juga: Permukaan Air Laut Naik 2 Cm Hanya dari Pencairan Gletser

Untuk diketahui, 2024 resmi diakui sebagai tahun terpanas sepanjang sejarah pencatatan oleh berbagai lembaga. Suhu rata-rata global melampaui 1,5 derajat celsius di atas tingkat pra-industri.

"Yang jelas adalah bahwa permukaan laut terus naik, dan laju kenaikannya semakin cepat," kata Josh Willis, peneliti permukaan laut NASA, sebagaimana dilansir Euronews, Jumat (14/3/2025).

Sejak pengukuran dimulai pada 1993 melalui citra satelit, laju kenaikan permukaan laut tahunan telah meningkat lebih dari dua kali lipat. 

Secara total, permukaan laut global saat ini telah naik sebesar 10 sentimeter (cm) sejak tahun 1993.

Baca juga: Kenaikan Permukaan Air Laut Banjiri Pelabuhan Minyak Utama Dunia

Pencatatan jangka panjang ini dimungkinkan oleh serangkaian satelit pengamatan laut yang terus-menerus dimulai dengan TOPEX/Poseidon pada 1992.

Menurut studi yang dipimpin NASA atas informasi yang dihimpun melalui satelit Sentinel-6 Michael Freilich, pada 2024 terjadi laju kenaikan permukaan laut sebesar 0,59 cm per tahun.

Sebelumnya, laju kenaikan permukaan laut diprediksi sebesar 0,43 cm per tahun.

Dalam beberapa tahun terakhir, sekitar dua pertiga kenaikan muka air laut berasal dari mencairnya lapisan es dan gletser. 

Baca juga: Permukaan Air Laut di Asia Diperkirakan Naik Lebih Cepat

Sisanya, yakni sepertiga kenaikan permukaan laut berasal dari pemuaian termal air laut.

Pada 2024, kontribusi tersebut berbalik, dengan dua pertiga kenaikan muka air laut berasal dari pemuaian termal.

"Dengan tahun 2024 sebagai tahun terpanas yang pernah tercatat, lautan di Bumi pun ikut mengembang, mencapai level tertingginya dalam tiga dekade," kata Nadya Vinogradova Shiffer, kepala program oseanografi fisik di Markas Besar NASA.

PBB telah memperingatkan bahwa naiknya permukaan laut membahayakan penduduk yang tinggal di sepanjang garis pantai atau mereka yang tinggal di pulau-pulau kecil.

Baca juga: Kenaikan Air Laut Ancaman Nyata Kelangsungan Hidup

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau