KOMPAS.com - Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB atau UNESCO akan melakukan proses penilaian ulang status taman bumi atau geopark terhadap dua gunung di Nusa Tenggara Barat (NTB) tahun ini.
Ahli Kebumian Geopark Rinjani Lombok Meliawati mengatakan, pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan untuk mengikuti validasi UNESCO.
"Sejak akhir 2024, kami telah mengirimkan executive summary berisi ringkasan informasi penting tentang Rinjani kepada UNESCO," ujar Meliawati di Mataram, Jumat (14/3/2025), sebagaimana dilansir Antara.
Baca juga: Dermaga Baru di Geopark Merangin Dibangun agar Wisatawan Tak Lagi Loncat ke Perahu
UNESCO kemudian memeriksa laporan terkini yang mencakup kegiatan yang dilakukan sejak Rinjani kembali ditetapkan sebagai global geopark pada 2022 hingga 2025.
Meliawati menuturkan, dalam laporan tersebut, tim UNESCO memberikan lima rekomendasi yang harus diperhatikan oleh pemerintah daerah maupun tim geopark.
Di antara rekomendasi tersebut yakni peningkatan visibilitas melalui penyediaan papan informasi atau tanda yang menunjukkan pengunjung berada di area geopark; menggunakan tiga bahasa (Indonesia, daerah, dan Inggris); serta peningkatan jalan, jaringan listrik, air, hingga manajemen sampah.
Adapun secara kelembagaan, Geopark Rinjani diminta mendukung pemberdayaan perempuan, seperti di Sembalun yang berada di Lombok Timur dan Senaru yang terletak di Lombok Utara.
Baca juga: Geopark Kebumen Dinobatkan Jadi Geopark Nasional Terbaik
UNESCO juga meminta pemerintah mengembangkan infrastruktur untuk pengelolaan pengunjung, seperti pusat informasi di luar Museum NTB terutama dua geosite, yakni Sembalun dan Gili Trawangan.
"Rekomendasi lainnya adalah, pemda diminta mengeksplorasi manajemen pariwisata di kawasan gili agar lebih berkelanjutan," ujar Meliawati.
Gubernur NTB Lalu Muhamad Iqbal menegaskan, pemerintah daerah siap mempertahankan status geopark Gunung Rinjani dan Gunung Tambora.
Badan Perencanaan dan Pembangunan (Bappeda) NTB diminta untuk segera menyelesaikan administrasi tim pengurus geopark dan berfungsi sebagai garda terdepan dalam mempertahankan status dua gunung terbesar di NTB tersebut.
"Mohon teman-teman dibantu untuk persiapan dokumen-dokumen sebagai syarat validasi," ujar Iqbal.
Baca juga: Jejak Zaman Purba di Geopark Galunggung, Wisata Baru di Tasikmalaya
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya