Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Peringati Hari Bhakti Rimbawan, Upacara Digelar di Pantai Lasiana

Kompas.com, 20 Maret 2025, 12:01 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Ratusan aparatur sipil negara (ASN) dari Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kementerian Kehutanan lingkup Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT), mengikuti upacara puncak Peringatan Hari Bhakti Rimbawan ke-42 Tahun 2025.

Upacara yang dipimpin Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, berlangsung di Panggung Wisata Pantai Lasiana TWAL Teluk Kupang, Senin, (17/3/2025).

Dalam sambutannya, Wakil Gubernur NTT, Johni Asadoma, menyebutkan, Hari Bakti Rimbawan ke-42 merupakan hari spesial bagi para rimbawan yang telah menjaga dan merawat kelestarian hutan, satwa liar dan perberdayaan masyarakat di sekitar kawasan. 

Menurut Johni, pekerjaan para rimbawan sangat menentukan keberlanjutan lingkungan hidup masyarakat baik di kota Kupang, NTT, bahkan dunia.

“Isu lingkungan hidup telah menjadi agenda proritas dari suatu bangsa atau Negara di dunia. Oleh karena itu saya meminta masyakat agar selalu mendukung program-perogram kerja dari kementerian kehutanan, Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam,” kata Johni. 

Di tempat yang sama, Kepala Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) Benain Noelmina sekaligus Ketua Panitia Hari Bhakti Rimbawan ke 42 Tahun 2025, Klodolfus Tuames, mengatakan, kegiatan tahun ini sangat berbeda dari tahun sebelumnya.

Baca juga: Pendaftaran Lestari Award 2025 Resmi Dibuka

Kegiatan kali ini kata Tuames, memperat jiwa korsa dari berbagai UPT dan Dinas LHK Provinsi NTT serta menampilkan hasil kerja yang telah dilakukan melalui seminar.

“Ada banyak kegiatan yang telah kami lakukan seperti olahraga bersama, perlombaan, memelihara tanaman di samping Kantor Gubernur NTT, bhakti sosial, pembagian makan bergizi gratis kepada sejumlah sekolah serta seminar pengendali ekosistim hutan di mana Provinsi NTT menjadi pionir kegiatan tersebut,” ujar Tuames.

Sementara itu Kepala Balai Besar Konsevasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) NTT, Arief Mahmud, menegaskan, peringatan Hari Bhakti Rimbawan Tahun 2025, merupakan momentum menjaga solidaritas korsa rimbawan untuk hutan berkelanjutan. 

Arief mengajak semua pihak bersama-sama mengawal program pemerintah agar hutan yang ada di NTT bermanfaat bagi masyarakat.

“Hutan yang ada di NTT harus dapat berfungsi dan bermanfaat bagi masyarakat seperti program hutan cadangan pangan dan energi berkelanjutan sehingga hutan yang ada di NTT tidak semata-mata di jaga tetapi untuk kepentingan masyarakat,” ujar Arief.(K57-12).

Baca juga: Lestari Forum 2025: 77,5 Persen Masyarakat Terapkan ESG, tapi Cuma 18 Persen Paham Konsepnya

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Muara Laboh Diperluas, Australia Suntik Rp 240 Miliar untuk Geothermal
Pemerintah
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Bisa Suplai Listrik Stabil, Panas Bumi Lebih Tahan Krisis Iklim Ketimbang EBT Lain
Swasta
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
BCA Ajak Penenun Kain Gunakan Pewarna Alami untuk Bidik Pasar Ekspor
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau