Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NDB Disebut Ingin Terlibat Pendanaan Proyek Energi Terbarukan di Indonesia

Kompas.com - 26/03/2025, 18:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Editor

KOMPAS.com - Menteri Investasi dan Hilirisasi Rosan Roeslani mengatakan, New Development Bank (NDB) ingin berpartisipasi dalam pendanaan proyek energi terbarukan hingga infrastruktur di Indonesia.

Rosan menambahkan, NDB sebelumnya telah melakukan pembicaraan dengan Kementerian Keuangan.

Bank multilateral tersebut sebelumnya mengundang Indonesia untuk menjadi anggota, seperti beberapa negara lain yang telah bergabung.

Baca juga: Baru Gabung NDB, Indonesia Dipuji soal Implementasi B40

Keikutsertaan Indonesia dalam NDB diharapkan dapat memperkuat kerja sama dengan negara-negara BRICS, terutama dalam hal pendanaan.

"Karena dengan adanya NDB ini yang mempunyai rating sangat baik, itu apabila masuk ke Indonesia dan bersama-sama investasi di Indonesia juga, dari segi pendukungannya akan menekan cost of fund dari proyek-proyek kita yang ada," ucap Rosan, sebagaimana dilansir Antara, Selasa (25/3/2025).

Rosan menuturkan, belum ada proyek spesifik yang akan dikerjasamakan dengan NDB. Namun, salah satu yang menjadi pembahasan adalah konversi sampah menjadi energi.

Dia berujar, NDB telah memiliki pengalaman dalam membiayai proyek serupa, dan Indonesia diundang untuk melihat langsung implementasinya.

Baca juga: Prabowo Putuskan Indonesia Gabung dengan NDB BRICS, Apa Manfaatnya ?

"Kita juga diundang untuk melihat langsung dan melihat apa yang sudah mereka lakukan karena kebetulan ini juga sama dengan program dari kami, dari pemerintah juga, bagaimana kita bisa mengonversi sampah ini menjadi sebagai energi yang baik, yang bisa berdampak positif," ucap dia.

Selain energi terbarukan, kata Rosan, pembahasan juga mencakup sektor infrastruktur.

"Bagaimana pembangunan infrastruktur untuk mereka bisa menekan logistik, biaya logistik, tadi juga dibahas. Tapi tadi yang paling dibahas adalah bagaimana ini mengonversi sampah menjadi energi," ujarnya.

Baca juga: Prabowo Terima Kunjungan Presiden NDB Dilma Vana Rousseff di Istana Merdeka

Presiden RI Prabowo Subianto menyatakan, Pemerintah Indonesia memutuskan untuk bergabung dengan NDS sebagai bank pembangunan multilateral yang didirikan oleh negara-negara BRICS.

Keputusan Pemerintah Indonesia untuk bergabung dalam bank multilateral tersbut dilakukan setelah Presiden NDB Dilma Vana Rousseff mengundang Indonesia untuk bergabung sebagai anggota.

Hal tersebut mengingat Indonesia juga telah resmi menjadi anggota penuh BRICS pada awal tahun 2025.

Baca juga: Menlu Sugiono Bertemu Presiden NDB di Rusia, Bahas Makan Siang Bergizi hingga Perumahan Rakyat

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
AWS Investasi Jangka Panjang di Indonesia, Target Net-Zero dan Latih 1 Juta Talenta Cloud
AWS Investasi Jangka Panjang di Indonesia, Target Net-Zero dan Latih 1 Juta Talenta Cloud
Swasta
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Daerah 3 Hari ke Depan
BMKG Prediksi Cuaca Ekstrem Landa Sejumlah Daerah 3 Hari ke Depan
Pemerintah
Terobosan Investigasi: Pakai AI untuk Bongkar Perdagangan Satwa Liar Global
Terobosan Investigasi: Pakai AI untuk Bongkar Perdagangan Satwa Liar Global
LSM/Figur
Perkuat Ekosistem Biru Lautan Indonesia, PIS dan SeaSoldier Tanam 525 Terumbu Karang di Maluku
Perkuat Ekosistem Biru Lautan Indonesia, PIS dan SeaSoldier Tanam 525 Terumbu Karang di Maluku
Swasta
Angka Kematian Pohon Meroket, Ancaman Serius bagi Manusia
Angka Kematian Pohon Meroket, Ancaman Serius bagi Manusia
LSM/Figur
Biaya Penghapusan Karbon Diprediksi Habiskan 6 Triliun Dolar AS Tiap Tahun
Biaya Penghapusan Karbon Diprediksi Habiskan 6 Triliun Dolar AS Tiap Tahun
Pemerintah
Tradisi Masyarakat Adat Ciptagelar yang Hormati Hutan dan Beradaptasi dengan Krisis Iklim
Tradisi Masyarakat Adat Ciptagelar yang Hormati Hutan dan Beradaptasi dengan Krisis Iklim
LSM/Figur
GCCA Perluas Keanggotaan Demi Dorong Dekarbonisasi Global Industri Semen dan Beton
GCCA Perluas Keanggotaan Demi Dorong Dekarbonisasi Global Industri Semen dan Beton
Pemerintah
AmarthaFin, Keuangan Digital untuk UMKM di Pelosok Raih Lestari Awards
AmarthaFin, Keuangan Digital untuk UMKM di Pelosok Raih Lestari Awards
Swasta
Badan Geologi: Bogor Dilalui Patahan Aktif, Warga Diminta Waspada Gempa
Badan Geologi: Bogor Dilalui Patahan Aktif, Warga Diminta Waspada Gempa
Pemerintah
UE Cetak Sejarah, Energi Surya Kini Sumber Listrik Utama
UE Cetak Sejarah, Energi Surya Kini Sumber Listrik Utama
Pemerintah
Komitmen Inklusif, Godrej Indonesia Sabet Penghargaan di Lestari Awards 2025
Komitmen Inklusif, Godrej Indonesia Sabet Penghargaan di Lestari Awards 2025
Swasta
Tanah Ulayat dan Masyarakat Adat yang Terpinggirkan
Tanah Ulayat dan Masyarakat Adat yang Terpinggirkan
Pemerintah
PLN Bangun PLTS Terapung di Waduk Saguling, 24.000 Rumah Tangga Bakal Terlistriki
PLN Bangun PLTS Terapung di Waduk Saguling, 24.000 Rumah Tangga Bakal Terlistriki
BUMN
Kisah Penyandang Disabilitas yang Sukses Berternak Ayam Petelur di Tengah Hutan Kalimantan
Kisah Penyandang Disabilitas yang Sukses Berternak Ayam Petelur di Tengah Hutan Kalimantan
Swasta
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau