“Ini adalah pelajaran aktif yang akan mendorong hubungan mereka dengan makanan dan memberdayakan mereka untuk membuat pilihan makanan yang tepat,” tambah Humm.
Beberapa program makanan di sekolah yang telah berjalan positif juga disorot oleh UNESCO.
Misalnya, sekolah di Brasil yang membatasi produk-produk olahan.
Kemudian sekolah di China yang memperkenalkan susu, telur, dan sayuran ke sekolah-sekolah pedesaan.
Di India, pengenalan jewawut organik di Maharashtra meningkatkan daya ingat dan rentang perhatian remaja.
UNESCO juga mengumumkan pengembangan perangkat baru, termasuk manual praktis dan program pelatihan, untuk membantu pemerintah mengintegrasikan gizi dengan lebih baik ke dalam sistem pendidikan.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya