Mirela Alistar, penulis senior studi menjelaskan bahwa menciptakan fashion berkelanjutan tidak berarti mengorbankan fungsionalitas atau keindahan.
"Keberlanjutan lebih dari sekadar mengganti plastik dengan bahan pengganti. Baik perancang maupun pengguna juga perlu mengubah pola pikir mereka yang mempertimbangkan seluruh siklus hidup produk yang dapat dikenakan," katanya.
Lebih lanjut, Bio-e-Nails dirancang untuk penggunaan jangka pendek dan tidak dimaksudkan untuk penggunaan sehari-hari dalam jangka panjang.
Tim peneliti mengusulkan cara untuk memperpanjang masa pakai material Bio-e-Nails, salah satunya dengan pengomposan sebagai pilihan terakhir atau solusi jika cara lain tidak memungkinkan.
"Pilihan yang lebih baik daripada mengompos adalah menggunakan kembali material tersebut untuk tampilan kuku Anda berikutnya. Ini sejalan dengan konsep daur ulang dan penggunaan kembali yang ditekankan sebelumnya," papar Lázaro Vásquez.
"Pengomposan harus menjadi alternatif terakhir. Kami ingin agar bahan-bahan tersebut tetap digunakan selama mungkin," tambahnya.
Dalam biodesain, yang penting bukan hanya mengganti bahan-bahan tradisional dengan bahan-bahan yang dapat terurai secara hayati tetapi juga memikirkan kembali seluruh proses desain, mempertimbangkan siklus hidup bahan dan produk akhir, serta bagaimana bahan-bahan tersebut dapat tetap beredar dan diubah sebelum kembali ke alam.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya