Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri LH Minta Industri Siapkan "Road Map" Atasi Polusi Udara

Kompas.com - 11/04/2025, 11:24 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Lingkungan Hidup, Hanif Faisol Nurofiq, meminta agar pengelola industri menyiapkan road map atau peta jalan untuk menekan polusi udara.

Pasalnya, boiler dari sektor industri menyumbang 16-20 persen polusi khususnya di kawasan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Bekasi (Jabodetabek). 

"Ada langkah-langkah yang harus kita lakukan berdasarkan roadmap yang nantinya saya ingin semua kita berdiskusi bersama," kata Hanif dalam acara bersama pemimpin industri se-Jabodetabek dan Karawang di Jakarta Selatan, Kamis (10/4/2025). 

"Penyelenggaraan penanganan kualitas udara Jakarta harus kita lakukan dengan serius," imbuh dia. 

Baca juga: Kombinasi Polusi Udara dan Kebisingan Tingkatkan Risiko Stroke

Hanif menuturkan, pengelolaan kualitas udara telah diatur dalam Peraturan Menteri. Namun, dia tak memungkiri masih banyak pelaku industri yang belum mengimplementasikan secara optimal. 

Hal ini termasuk penyediaan stasiun pemantau kualitas udara (SPKU). 

"Ini yang semestinya harus dipasang di kawasan-kawasan tersebut. Karena sebentar lagi kita semua pasti akan saling dikambing hitamkan terkait dengan penurunan kualitas udara di Jabodetabek," ucap Hanif. 

Oleh sebab itu, pengelola industri di Jabodetabek bakal diwajibkan memasang SPKU menjelang musim kemarau. Pihaknya pun tengah menyiapkan aturan tersebut. 

"Karena ini Peraturan Menteri-nya belum ada kami akan memandatkan lebih awal dengan Keputusan Menteri sampai Peraturan Menterinya akan dikeluarkan. Sehingga sifatnya semi-semi mandatorium," papar dia.

Hanif menekankan pemerintah daerah untuk melakukan pembinaan maupun pengawasan kepada kawasan industri serta pelaku usaha untuk mematuhi aturan lingkungan.

Baca juga: 8 Wilayah di Indonesia dengan Polusi Tertinggi Sepanjang 2024

Ia pun tak segan memberikan sanksi berupa paksaan pemerintah terhadap perusahaan yang terbukti melanggar. 

"Izinkan saya untuk melakukan penagakan hukum terhadap tenant-tenant kalau setelah pembinaan pengarahan masih juga membandel dan tidak mengindahkan kaidah lingkungan," ucap Hanif. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Jasa Tak Terkira Lebah dalam Melayani Kita dan Ekosistem

Jasa Tak Terkira Lebah dalam Melayani Kita dan Ekosistem

LSM/Figur
KG Media Berkomitmen soal Kredibilitas dan Independensi Lestari Awards

KG Media Berkomitmen soal Kredibilitas dan Independensi Lestari Awards

Swasta
Zulhas: Banyak Investor Antre untuk Kelola Sampah tapi Terkendala Aturan

Zulhas: Banyak Investor Antre untuk Kelola Sampah tapi Terkendala Aturan

Pemerintah
Selamatkan Badak Sumatera dari Kepunahan, Peneliti IPB Pikirkan Metode Bayi Tabung

Selamatkan Badak Sumatera dari Kepunahan, Peneliti IPB Pikirkan Metode Bayi Tabung

LSM/Figur
Masyarakat Indonesia Timur Diminta Waspada Cuaca Ekstrem Imbas Bibit Siklon Tropis di Laut Timor

Masyarakat Indonesia Timur Diminta Waspada Cuaca Ekstrem Imbas Bibit Siklon Tropis di Laut Timor

Pemerintah
Soal Timbunan Sampah Medis di Permukiman Karawang, DLHK: Kelalaian Rumah Sakit

Soal Timbunan Sampah Medis di Permukiman Karawang, DLHK: Kelalaian Rumah Sakit

Pemerintah
Perkembangan AI: Solusi atau Justru Memperparah Krisis Iklim?

Perkembangan AI: Solusi atau Justru Memperparah Krisis Iklim?

LSM/Figur
La Nina Dinyatakan Berakhir, Bagaimana Dampaknya di Indonesia?

La Nina Dinyatakan Berakhir, Bagaimana Dampaknya di Indonesia?

Pemerintah
Pertumbuhan PLTU Batu Bara Dunia Turun, Bagaimana Indonesia?

Pertumbuhan PLTU Batu Bara Dunia Turun, Bagaimana Indonesia?

LSM/Figur
Danantara: Bisnis Pengolahan Sampah Bisa Balik Modal 5 Tahun

Danantara: Bisnis Pengolahan Sampah Bisa Balik Modal 5 Tahun

Pemerintah
KLH Tak Kesampingkan Isu Polutan Berbahaya Pemicu Kanker dari PLTSa

KLH Tak Kesampingkan Isu Polutan Berbahaya Pemicu Kanker dari PLTSa

Pemerintah
Perusahaan Jerman Tingkatkan Fasilitas Daur Ulang Tembaga Di AS

Perusahaan Jerman Tingkatkan Fasilitas Daur Ulang Tembaga Di AS

Swasta
Konsumsi BBM Lebaran 2025 Turun dari 2024, KESDM: Kendaraan Listrik Naik

Konsumsi BBM Lebaran 2025 Turun dari 2024, KESDM: Kendaraan Listrik Naik

Pemerintah
AS Keluar dari Pembicaraan Penting soal Pengurangan Polusi Kapal Laut

AS Keluar dari Pembicaraan Penting soal Pengurangan Polusi Kapal Laut

Swasta
Tak Ada Kapal Laut, 4.000 Masyarakat Adat di Enggano Terancam Terisolasi

Tak Ada Kapal Laut, 4.000 Masyarakat Adat di Enggano Terancam Terisolasi

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau