KOMPAS.com - Dalam upaya memerangi perubahan iklim, sekelompok ilmuwan tengah mengembangkan teknologi revolusioner untuk menghilangkan karbon dioksida (CO2) langsung dari lautan.
Proyek ini dikenal dengan nama SeaCURE dan saat ini telah memasuki tahap uji coba skala kecil di pantai selatan Inggris.
SeaCURE hadir dengan pendekatan unik. Alih-alih menangkap karbon dari udara seperti banyak teknologi lain, SeaCURE mengambil CO2 yang telah larut di lautan, lalu menyimpannya di bawah tanah.
Tujuannya adalah untuk meningkatkan kemampuan alami laut dalam menyerap emisi karbon dari atmosfer.
Mengapa Lautan? Laut adalah Penyerap Karbon Alami Terbesar
Lautan menyerap hampir sepertiga dari total emisi karbon global, menjadikannya penyerap karbon alami terbesar di Bumi. Dengan mengekstrak CO2 dari laut, konsentrasi karbon di atmosfer bisa ditekan lebih lanjut karena lautan akan terus menyerap karbon tambahan dari udara.
"Air laut mengandung karbon sekitar 150 kali lebih banyak daripada udara," kata Paul Halloran, profesor ilmu kelautan dan iklim dari University of Exeter yang memimpin proyek SeaCURE, dikutip dari Futurism pada Senin (21/4/2025).
Bagaimana Cara Kerja SeaCURE dalam Menghilangkan Karbon dari Laut?
Teknologi SeaCURE bekerja melalui beberapa tahapan:
Proses ini berlangsung di dalam tangki khusus yang disebut stripper.
Baca juga: Energi Bersih Melonjak, tetapi Emisi Karbon Capai Titik Tertinggi
Selain metode pengasaman, SeaCURE juga mengeksplorasi metode lain seperti meningkatkan luas permukaan kontak air laut dengan udara.
Teknik ini dianalogikan oleh Tom Bell dari Plymouth Marine Laboratory dengan menumpahkan minuman bersoda—semakin luas permukaannya, semakin cepat CO? menguap.
Tantangan Utama: Kebutuhan Energi dan Skala Produksi
Meskipun menjanjikan, teknologi penghilangan karbon dari laut menghadapi tantangan besar, terutama dari sisi kebutuhan energi.
Menurut Halloran, proses ekstraksi karbon dalam skala besar membutuhkan energi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, teknologi seperti SeaCURE hanya akan efektif jika dioperasikan dengan sumber energi terbarukan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya