JAKARTA, KOMPAS.com — Sheila Kansil, perwakilan Yayasan Wings Peduli , mengajak masyarakat memilah sampah dari rumah melalui kampanye #Pilahdarisekarang.
Dalam acara Aksi Bersih Sungai Ciliwung untuk memperingati Hari Bumi 2025 yang diadakan Yayasan Wings Peduli bersama Dinas Lingkungan Hidup pada Minggu (27/4/2025), persoalan pencemaran Sungai Ciliwung akibat sampah menjadi sorotan utama.
Boy Hutagalung, Perwakilan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, mengatakan bahwa sungai sepanjang 119 kilometer yang seharusnya menjadi habitat biodiversitas dan sumber air baku bagi masyarakat dari Bogor hingga Jakarta kini tercemar berat.
"Setiap harinya ada sekitar 300 meter kubik sampah di Ciliwung," kata Boy
Menanggapi kondisi ini, Sheila menyampaikan bahwa memilah sampah di tingkat rumah tangga menjadi salah satu upaya mengurangi pencemaran sungai.
"Memilah sampah membantu kita mengenali jenis-jenis sampah yang dapat didaur ulang dan yang memerlukan penanganan lebih kompleks," ujar Sheila.
Menurut Sheila, langkah tersebut mungkin terlihat kecil, tetapi jika dilakukan secara kolektif dapat menghasilkan dampak yang signifikan. Ia juga memperkenalkan konsep KPS — kenali, pilah, dan setorkan sampah ke bank sampah terdekat — yang tidak hanya mendukung proses daur ulang, tetapi juga berpotensi menambah nilai ekonomi.
Baca juga: Komunitas Peduli Ciliwung, Bersihkan Sampah Sungai Tanpa Pamrih
Saat ini, hasil dari edukasi proses memilah sampai lantas disetorkan ke bank sampah ini, telah membuat bank sampah mampu mendaur ulang rerata 200 kilogram sampah per bulan,
Selain itu, sejak acara pembersihan sungai ini digalakan bersamaan dengan edukasi pemilahan sampah dilakukan sejak tahun 2024, total sampah yang berkurang di sungai lebih dari 2 ton.
Upaya memilah sampah dari rumah diharapkan dapat mengurangi beban di tempat pembuangan akhir (TPA) serta meminimalkan perilaku membuang sampah langsung ke sungai.
Namun, Sheila mengakui bahwa tantangan tetap besar. "Kesadaran masyarakat tentang pentingnya mengelola sampah sendiri masih menjadi tantangan terbesar," katanya.
Meski demikian, Yayasan Wings Peduli tetap optimistis bahwa melalui edukasi dan pembinaan yang berkelanjutan, kesadaran masyarakat akan tumbuh dan berdampak nyata.
"Kegiatan edukasi #Pilahdarisekarang ini sudah berlangsung sejak 2023. Dari hasil survei holistik, terlihat cukup banyak masyarakat yang mulai sadar pentingnya memilah sampah," ujar Sheila.
Sejak tahun 2024, Sheila mengatakan bahwa lebih dari 25 ribu masyarakat di Indonesia mendapat edukasi mengenai pemilahan sampah.
Sheila menegaskan, pihaknya berkomitmen melanjutkan program ini agar dampaknya bisa lebih besar dan terukur di masa mendatang.
Baca juga: Kurangi Sampah “Fast Fashion” lewat Gerakan Barter Pakaian
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya