Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kanada Hentikan Sementara Kewajiban Pelaporan Iklim

Kompas.com - 28/04/2025, 12:00 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Otoritas pasar modal Kanada mengumumkan bahwa mereka menunda pengembangan sejumlah inisiatif terkait pelaporan keberlanjutan, termasuk aturan wajib pelaporan risiko iklim dan revisi ketentuan pelaporan keberagaman.

Langkah tersebut diumumkan oleh Canadian Securities Administrators (CSA), lembaga yang memayungi regulator sekuritas provinsi dan teritorial di Kanada.

CSA menyatakan, penundaan ini dilakukan untuk "memberi ruang bagi pasar dan pelaku usaha Kanada untuk beradaptasi terhadap perubahan regulasi global, khususnya di Amerika Serikat dan Uni Eropa."

Di Eropa, Uni Eropa sedang meninjau ulang cakupan dan kompleksitas aturan pelaporan keberlanjutan melalui proses yang dikenal sebagai Omnibus, bertujuan menyederhanakan penerapan regulasi CSRD.

Sementara itu di Amerika Serikat, Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC) bahkan sedang mempertimbangkan untuk membatalkan sepenuhnya rencana aturan pelaporan iklim yang sebelumnya diusulkan.

Ketua CSA sekaligus Kepala Otoritas Sekuritas Alberta, Stan Magidson, menjelaskan bahwa perubahan lanskap ekonomi dan geopolitik global telah menciptakan ketidakpastian yang tinggi dan tantangan baru bagi daya saing perusahaan di Kanada.

“Dalam beberapa bulan terakhir, ekonomi global dan lanskap geopolitik berubah signifikan, memicu ketidakpastian dan perhatian Kanada. Oleh karena itu, CSA memprioritaskan inisiatif yang dapat meningkatkan daya saing, efisiensi, dan ketahanan pasar modal Kanada,” ujar Magidson seperti dikutip ESG Today, Kamis (24/4/2025).

Keputusan ini menandai perubahan arah kebijakan yang cukup drastis. Padahal, pada Desember lalu, Canadian Sustainability Standards Board (CSSB) baru saja merilis standar pelaporan keberlanjutan berbasis ISSB (International Sustainability Standards Board), dan CSA sempat menyatakan bahwa mereka akan menjadikan standar tersebut sebagai landasan aturan wajib pelaporan iklim.

Baca juga: BEI: 873 Perusahaan Penuhi Laporan Keberlanjutan

Kini, dalam pembaruan terbarunya, CSA menyebut bahwa standar CSSB tetap berguna sebagai acuan sukarela dan mendorong perusahaan untuk merujuk pada standar tersebut dalam menyusun laporan keberlanjutan mereka.

Langkah CSA ini menuai kritik dari kalangan pemerhati lingkungan dan keuangan hijau. Mereka menilai bahwa penundaan aturan justru berisiko tinggi bagi investor dan dunia usaha.

Julie Segal, Manajer Senior Pembiayaan Iklim di Environmental Defence Canada, menyebut langkah CSA sebagai sebuah kemunduran.

"Menunda kewajiban dunia usaha untuk bersiap menghadapi perubahan iklim hanya akan membuat bisnis kurang siap, investor kurang mendapat informasi, dan ekonomi Kanada kehilangan daya saing. Melindungi Kanada berarti mewajibkan pelaporan risiko iklim secara menyeluruh dan memiliki rencana transisi yang kredibel,” kata Julie Segal, Senior Manager of Climate Finance di Environmental Defence Canada.

Ia menambahkan bahwa perlindungan ekonomi Kanada hanya dapat dicapai melalui penerapan pelaporan risiko iklim yang transparan dan rencana transisi yang kredibel.

Meskipun saat ini dihentikan, CSA menyatakan akan terus memantau perkembangan regulasi iklim dan keberagaman baik di dalam negeri maupun secara global. Mereka juga berkomitmen untuk meninjau kembali proyek regulasi tersebut di tahun-tahun mendatang.

Ketua CSSB yang baru, Wendy Berman, menegaskan bahwa meskipun pendekatan regulasi bisa berubah, kebutuhan terhadap informasi keberlanjutan yang kredibel dan konsisten tetap tinggi di seluruh dunia, termasuk di Kanada.

Baca juga: Laporan Keberlanjutan: Cuma 2 Persen Korporat Raih Nilai A, Tapi Naik

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

UNU Jogja Siapkan Pusat Riset 'Urban Mining' di Asia Pasifik untuk Atasi Limbah Elektronik

UNU Jogja Siapkan Pusat Riset "Urban Mining" di Asia Pasifik untuk Atasi Limbah Elektronik

LSM/Figur
Negara-negara Pasifik Desak G20 Buat Rencana Iklim Lebih Ambisius

Negara-negara Pasifik Desak G20 Buat Rencana Iklim Lebih Ambisius

Pemerintah
Kendaraan Bermotor Bisa Sumbang 57 Persen Polusi Udara saat Kemarau

Kendaraan Bermotor Bisa Sumbang 57 Persen Polusi Udara saat Kemarau

Pemerintah
Lombok Eco Kriya, Inisiatif Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Mandalika

Lombok Eco Kriya, Inisiatif Pariwisata Berkelanjutan di Kawasan Mandalika

Swasta
PLN Ungkap Perdagangan Karbon Capai 336.000 Ton CO2 di 2025

PLN Ungkap Perdagangan Karbon Capai 336.000 Ton CO2 di 2025

BUMN
Meski Tak Instan, Kajian Ilmiah Berdampak Besar untuk Konservasi

Meski Tak Instan, Kajian Ilmiah Berdampak Besar untuk Konservasi

LSM/Figur
Pemanasan Global Jadi Ancaman Keamanan, Adaptasi Militer Diperlukan

Pemanasan Global Jadi Ancaman Keamanan, Adaptasi Militer Diperlukan

Pemerintah
Pemerintah Incar Produksi Kendaraan Listrik Capai 2 Juta di 2025 untuk Ketahanan Energi

Pemerintah Incar Produksi Kendaraan Listrik Capai 2 Juta di 2025 untuk Ketahanan Energi

Pemerintah
Pecah Rekor, Kapasitas PLTB dan PLTS China Salip Pembangkit Listrik Termal

Pecah Rekor, Kapasitas PLTB dan PLTS China Salip Pembangkit Listrik Termal

Pemerintah
1 Jam Pemadaman Lampu, Emisi GRK Jakarta Turun 297,77 Ton CO2

1 Jam Pemadaman Lampu, Emisi GRK Jakarta Turun 297,77 Ton CO2

Pemerintah
China Berniat Bangun PLTN di Bulan Bareng Rusia, Ini Alasannya

China Berniat Bangun PLTN di Bulan Bareng Rusia, Ini Alasannya

Pemerintah
Kanada Hentikan Sementara Kewajiban Pelaporan Iklim

Kanada Hentikan Sementara Kewajiban Pelaporan Iklim

Pemerintah
Amex GBT Perkenalkan Fitur Untuk Dorong Perjalanan Rendah Karbon

Amex GBT Perkenalkan Fitur Untuk Dorong Perjalanan Rendah Karbon

Swasta
DLH Provinsi Jakarta Terapkan Sejumlah Cara untuk Atasi Sampah di Sungai Ciliwung

DLH Provinsi Jakarta Terapkan Sejumlah Cara untuk Atasi Sampah di Sungai Ciliwung

Pemerintah
Investigasi Genesis: 40.000 Lahan FOLU Net Sink di Bengkulu Tumpang Tindih

Investigasi Genesis: 40.000 Lahan FOLU Net Sink di Bengkulu Tumpang Tindih

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau