Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI: 873 Perusahaan Penuhi Laporan Keberlanjutan

Kompas.com - 10/01/2025, 17:05 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Editor

KOMPAS.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) melaporkan terdapat sebanyak 873 perusahaan atau 97 persen dari total perusahaan tercatat, yang telah melakukan mengirimkan Sustainability Reporting (laporan keberlanjutan) via sarana keterbukaan informasi di BEI.

Hal itu sebagaimana diwajibkan dan diatur dalam Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (POJK) Nomor 51/POJK.03/2017 tentang Penerapan Keuangan Berkelanjutan bagi Lembaga Jasa Keuangan, Emiten, dan Perusahaan Publik, serta Surat Edaran OJK Nomor 16/SEOJK.04/2021 tentang Bentuk dan Isi Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik.

"Sampai dengan kewajiban penyampaian Sustainability Reporting tahun 2023 yang disampaikan di tahun 2024, terdapat sebanyak 873 perusahaan tercatat (97 persen) yang telah mensubmit pelaporan sustainability reporting via sarana keterbukaan informasi," ujar Direktur Pengembangan BEI Jeffrey Hendrik di Jakarta, Jumat (10/1/2025), seperti diwartakan Antara.

Dalam menyusun laporan keberlanjutan itu, Jeffrey memastikan perusahaan tercatat juga menyampaikan pelaporan terkait penerapan prinsip-prinsip keuangan keberlanjutan.

Dari sampling laporan keberlanjutan perusahaan tercatat, pihaknya melihat bahwa masih terdapat room for improvement bagi perusahaan tercatat dalam menyampaikan informasi penghitungan emisi yang lebih transparan dan akurat.

"Sehingga, data emisi tersebut dapat membantu investor untuk mengambil keputusan investasi yang mengedepankan aspek perubahan iklim," ujar Jeffrey.

Baca juga: Uni Eropa Bikin Regulasi Produk Bangunan Baru untuk Keberlanjutan

Jeffrey menyampaikan tantangan utama perusahaan tercatat dalam menyusun pelaporan keberlanjutan, adalah tantangan dalam memperoleh data ESG, baik kuantiatif dari aktivitas perusahaan.

Dari hasil survey yang telah dilakukan oleh BEI bekerjasama dengan Mandiri Institute pada tahun 2024 dengan 150 perusahaan tercatat yang menyampaikan respon survei, terdapat beberapa tantangan utama yang dialami.

Adapun, tantangan itu diantaranya Lack of Quantitative data yang dapat digunakan dalam melaporkan kinerja ESG, Limited Human Resources, serta biaya yang diakibatkan oleh adanya pengumpulan data ESG dan penyusunan pelaporan ESG (seperti biaya konsultan) di perusahaan.

BEI terus berkomitmen untuk mendukung penerapan ESG di pasar modal Indonesia, melalui berbagai inisiatif, diantaranya berkolaborasi dengan lembaga yang fokus dalam pengembangan ESG, untuk mengadakan kegiatan sosialisasi dan edukasi kepada perusahaan tercatat, untuk memberikan awareness dan technical assistance bagi perusahaan tercatat dalam menyusun pelaporan keberlanjutan.

Pada tahun 2024, BEI telah mengembangkan dan menerapkan ESG Metric Reporting yang dibangun pada sarana keterbukaan informasi bagi perusahaan tercatat.

Nantinya, dalam penyampaian SR 2024 di 2025, perusahaan tercatat akan mengisi informasi Common ESG Core Metric.

Adapun, ESG metric yang telah dibangun menggunakan standar metric ESG yang juga dilaporkan dalam SR sesuai SEOJK 16, juga menggunakan ASEAN Exchanges ESG Common Core Metric yang mana core metric ini merupakan acuan dasar ESG Metric Reporting yang dibangun bersama-sama bursa di ASEAN.

Baca juga: Bagaimana Kecerdasan Buatan Memengaruhi Keberlanjutan pada 2025?

 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Berikan Komentar
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya

Langkah Hijau, LEGO Resmikan Pabrik Ramah Lingkungan di Vietnam

Langkah Hijau, LEGO Resmikan Pabrik Ramah Lingkungan di Vietnam

Swasta
BMKG: Modifikasi Cuaca Turunkan Keekstreman Hujan selama Lebaran 

BMKG: Modifikasi Cuaca Turunkan Keekstreman Hujan selama Lebaran 

Pemerintah
IMF: AI Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Biaya Emisi Karbon Bisa Dikelola

IMF: AI Dorong Pertumbuhan Ekonomi, Biaya Emisi Karbon Bisa Dikelola

Pemerintah
Bilang 'Tolong' dan 'Terima Kasih' di ChatGPT Malah Berkontribusi terhadap Perubahan Iklim

Bilang "Tolong" dan "Terima Kasih" di ChatGPT Malah Berkontribusi terhadap Perubahan Iklim

Swasta
Google Teken Perjanjian Energi Angin Lepas Pantai Pertama di Asia

Google Teken Perjanjian Energi Angin Lepas Pantai Pertama di Asia

Swasta
Peta Jalan Transisi Energi Dinilai Dukung Pensiun Dini PLTU

Peta Jalan Transisi Energi Dinilai Dukung Pensiun Dini PLTU

LSM/Figur
Konsumsi Antibiotik Manusia Naik 65 Persen, Sungai Makin Tercemar

Konsumsi Antibiotik Manusia Naik 65 Persen, Sungai Makin Tercemar

Pemerintah
Startup Filipina Ajak Petani Pakai AI, Bukan Intuisi, agar Tak Rugi

Startup Filipina Ajak Petani Pakai AI, Bukan Intuisi, agar Tak Rugi

LSM/Figur
Bahlil Teken Peta Jalan Transisi Energi, PLTU Bisa Pensiun Dini Asalkan...

Bahlil Teken Peta Jalan Transisi Energi, PLTU Bisa Pensiun Dini Asalkan...

Pemerintah
Peringati Hari Bumi Sedunia, Lippo Mall Kemang Terima Sertifikasi Green Building EDGE

Peringati Hari Bumi Sedunia, Lippo Mall Kemang Terima Sertifikasi Green Building EDGE

Swasta
Perempuan, Tambang, dan Masa Depan Berkelanjutan

Perempuan, Tambang, dan Masa Depan Berkelanjutan

Swasta
UMKM Big Bananass, Berdayakan Ibu Rumah Tangga hingga Punya 15 Toko

UMKM Big Bananass, Berdayakan Ibu Rumah Tangga hingga Punya 15 Toko

Swasta
Status Keterancaman 12 Spesies Burung Naik, Degradasi hingga Perburuan Liar Biang Keladinya

Status Keterancaman 12 Spesies Burung Naik, Degradasi hingga Perburuan Liar Biang Keladinya

LSM/Figur
Apple Umumkan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Sebesar 60 Persen

Apple Umumkan Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca Sebesar 60 Persen

Swasta
Perdagangan Karbon Internasional tembus 1,6 Juta Ton CO2

Perdagangan Karbon Internasional tembus 1,6 Juta Ton CO2

Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau