KOMPAS.com - Perubahan iklim bukan hanya masalah lingkungan, tetapi juga isu keamanan yang signifikan.
Oleh karena itu, para ahli keamanan memperingatkan agar militer tidak mengabaikan dampak perubahan iklim dalam perencanaan strategis mereka.
"Anda tidak bisa menghindarinya. Iklim tidak peduli siapa presidennya atau apa tujuan politik Anda saat ini," kata Erin Sikorsky, direktur Center for Climate & Security yang berbasis di Washington."
"Dampak perubahan iklim pasti akan terjadi di masa depan. perlu melakukan persiapan untuk menghadapi konsekuensi dari perubahan iklim tersebut," katanya lagi dikutip dari Phys, Senin (28/4/2025).
Sikorsky pun mengungkapkan militer semakin sering dipanggil untuk menangani banjir, badai, dan kebakaran hutan.
Akibat peningkatan panggilan tugas ini sumber daya dan personel militer menjadi terbatas karena harus sering terlibat dalam operasi bantuan bencana.
Baca juga: Produsen Energi Fosil Sebabkan Kerugian Ekonomi Paling Besar akibat Perubahan Iklim
Hasil itu didapat setelah Sikorsky dan organisasinya melacak lebih dari 500 tanggapan darurat serupa di seluruh dunia sejak tahun 2022. Ini memberikan data kuantitatif yang mendukung klaim bahwa militer semakin sering terlibat dalam penanggulangan bencana.
Sebenarnya, ada kekhawatiran bahwa fokus pada keamanan dan geopolitik seperti yang ditunjukkan oleh Eropa yang memperkuat pertahanan dan potensi perubahan kebijakan AS dapat menyebabkan isu perubahan iklim menjadi kurang diperhatikan.
Namun, departemen pertahanan di berbagai negara telah menyadari bahwa perubahan iklim itu sendiri merupakan ancaman besar bagi keamanan nasional.
Misalnya pandangan dari pemerintah Jerman yang menyebut bahwa isu iklim dan keamanan tidak dapat dipisahkan.
Penilaian yang ditugaskan oleh kementerian luar negeri dan pertahanan Jerman menyatakan bahwa krisis iklim sudah terjadi dan menimbulkan tantangan bagi seluruh spektrum tugas militer, dengan risiko yang meningkat seperti gagal panen besar, konflik, dan ketidakstabilan.
Dalam laporan bulan September, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan pula bahwa dampak umat manusia terhadap iklim dan lingkungan terus memiliki konsekuensi yang luas, memberikan tekanan signifikan pada masyarakat dan ekonomi serta mengancam keberadaan beberapa negara.
Militer dan Jejak Karbon
Kontribusi pasti militer terhadap pemanasan global sulit diukur karena tidak adanya kewajiban pelaporan emisi.
Akan tetapi sebuah laporan dari Uni Eropa pada tahun 2024 memperkirakan bahwa jejak karbon dari seluruh angkatan bersenjata di dunia bisa mencapai 5,5 persen dari total emisi global.
Baca juga: Perubahan Iklim Ancam Pasokan Darah Dunia
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya