Dan secara kolektif, para siswa yang terdampak kehilangan total 1,1 juta tahun pendidikan, menggambarkan betapa besar kerugian yang diakibatkan oleh bencana alam ini terhadap perkembangan sumber daya manusia.
Temuan penelitian juga menunjukkan bahwa anak perempuan terkena dampak secara tidak proporsional atau lebih besar dibandingkan anak laki-laki yang memperburuk kesenjangan pendidikan di negara-negara berpendapatan rendah dan menengah.
Salah satu alasan yang mungkin mendasarinya adalah peran gender menempatkan anak perempuan untuk membantu urusan rumah tangga setelah bencana, sehingga mengorbankan kesempatan mereka untuk bersekolah.
Baca juga: Mayoritas Siswa Sekolah Sadar Butuh Green Skills, tapi Tak Dapat Akses
"Pendidikan adalah kunci untuk perkembangan pribadi, tetapi siklon tropis merampas kesempatan populasi rentan untuk bersekolah," kata penulis utama studi Renzhi Jing, periset postdoctoral di Stanford School of Medicine dan peneliti afiliasi di Stanford Woods Institute for the Environment.
Konsekuensi jangka panjang dari paparan siklon terhadap pendidikan anak-anak juga tidak hanya terbatas pada terhambatnya awal sekolah, tetapi juga mengurangi tingkat penyelesaian pendidikan dan total tahun bersekolah.
"Anak-anak yang terpapar siklon tropis cenderung tidak menyelesaikan sekolah dasar dan mendaftar di sekolah menengah," tulis peneliti dalam studinya.
Hal ini pada gilirannya membatasi peluang ekonomi di masa depan dan memperburuk masalah kemiskinan serta ketidaksetaraan di wilayah-wilayah yang sudah rentan.
Temuan-temuan penelitian ini pun menggarisbawahi kebutuhan mendesak untuk mengatasi dampak pendidikan dari perubahan iklim, khususnya di wilayah-wilayah termiskin di dunia.
Seiring dengan meningkatnya frekuensi dan tingkat keparahan siklon tropis, demikian pula jumlah anak-anak yang pendidikannya terganggu.
Para pembuat kebijakan dan organisasi-organisasi internasional perlu memprioritaskan perlindungan infrastruktur pendidikan dan sistem pendukung, khususnya untuk anak perempuan
Baca juga: Pohon yang Beragam Bikin Kota Tangguh Iklim dan Warga Bahagia
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya