Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mayoritas Siswa Sekolah Sadar Butuh "Green Skills", tapi Tak Dapat Akses

Kompas.com - 09/09/2024, 14:00 WIB
Danur Lambang Pristiandaru

Penulis

KOMPAS.com - Banyak pelajar sekolah mengaku membutuhkan green skills alias keahlian hijau untuk menyongsong green jobs alias pekerjaan hijau di masa mendatang.

Para siswa juga bersemangat melakukan sesuatu dan beraksi untuk mengatasi krisis iklim.

Akan tetapi, mereka merasa kesulitan mengakses pelatihan serta terbatas dalam hal pengetahuan dan keterampilan untuk bertindak melawan krisis iklim.

Baca juga: Kinerja Hijau dan Implementasi Green Leadership

Temuan tersebut mengemuka dalam laporan terbaru yang dirilis Bank Dunia yang menyurvei pelajar pelajar di 96 negara pada Rabu (4/9/2024).

Sekitar 65 persen siswa yang disurvei percaya, masa depan mereka dipertaruhkan jika mereka tidak mengembangkan keterampilan hijau.

Di sisi lain, 60 persen mengatakan mereka tidak mendapatkan cukup pembelajaran tentang perubahan iklim di sekolah.

Banyak pelajar, yakni 73 persen, juga percaya bahwa mereka tidak bisa mendapatkan pekerjaan ramah lingkungan tanpa keterampilan sains, teknologi, teknik, dan matematika atau science, technology, engineering, dan maths (STEM).

Baca juga: Konversi Motor Listrik Tingkatkan Pergerakan Ekonomi dan Green Jobs

Padahal, keterampilan hijau sangatlah luas dan tidak terbatas hanya pada STEM saja. Green skills juga mencakup keterampilan non-teknis, sosial-emosional, dan lintas sektor juga termasuk di dalamnya.

Bahkan, pekerjaan dan sektor apa pun dapat menjadi lebih ramah lingkungan dengan keterampilan yang tepat.

Keterampilan hijau tersebut juga tidak hanya untuk green jobs, tetapi juga untuk melengkapi pekerjaan yang sudah ada.

Analisis Bank Dunia juga menunjukkan keterampilan ramah lingkungan dibutuhkan di hampir semua tingkatan di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah.

Baca juga: Maybank Indonesia Targetkan Penyaluran Green Financing Rp 3 Triliun

Pentingnya pendidikan

Bank Dunia menyebutkan, pendidikan mempunyai peran penting untuk menularkan keterampilan hijau dan menyadarkan generasi muda mengenai krisis iklim.

Dengan demikian, pendidikan dapat dapat memberdayakan kaum muda dengan keterampilan ramah lingkungan untuk pekerjaan baru.

Selain itu, pendidikan juga dapat menambah keterampilan untuk pekerjaan yang sudah ada.

Pemerintah dapat mengambil berbagai upaya untuk memanfaatkan sektor pendidikan dan pembelajaran untuk aksi iklim.

Contohnya meningkatkan keterampilan dasar dan STEM, mengarusutamakan pendidikan iklim, serta mengembangkan kapasitas guru.

Pemerintah juga dapat memprioritaskan keterampilan dan inovasi hijau dalam pendidikan tinggi untuk membantu mempercepat peralihan ke praktik yang lebih berkelanjutan.

Baca juga: Pendidikan Tinggi Bisa Bantu Jembatani Kesenjangan Green Jobs

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

BRIN: Teknologi Nuklir Dapat Deteksi Pemalsuan Pangan

Pemerintah
Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Dalam 6 Bulan, Sampah di Cekungan Bandung Bisa Jadi Bencana

Pemerintah
Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Kekeringan Global Ancam Pasokan Pangan dan Produksi Energi

Pemerintah
Laporan 'Health and Benefits Study 2024': 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Laporan "Health and Benefits Study 2024": 4 Tren Tunjangan Kesehatan Karyawan Indonesia

Swasta
Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Perubahan Iklim Tingkatkan Kekerasan terhadap Perempuan

Pemerintah
Forum 'ESG Edge' Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

Forum "ESG Edge" Inquirer: Kolaborasi Sekolah Swasta dan Negeri Jadi Solusi Holistik Masalah Pendidikan Filipina

LSM/Figur
Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Batik: Menenun Kesadaran untuk Bumi

Pemerintah
Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Ilmuwan Kembangkan Padi yang Lebih Ramah Lingkungan

Pemerintah
Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah Kendalikan Merkuri untuk Jaga Lingkungan dan Kesehatan Manusia

Pemerintah
DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

DPR RI yang Baru Siapkan UU Perkuat Pedagangan Karbon

Pemerintah
Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Kerja sama Transisi Energi Indonesia-Jepang Berpotensi Naikkan Emisi

Pemerintah
Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

Tekan Stunting, Rajawali Nusindo Salurkan 438.000 Bantuan Pangan Pemerintah di NTT

BUMN
Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Kemendagri: Alokasi APBD untuk Pengolahan Sampah Rata-rata Kurang dari 1 Persen

Pemerintah
1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

1,16 Juta Hutan RI Ludes Dilalap Kebakaran, PBB Ungkap Sebabnya

LSM/Figur
Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

Studi Ketimpangan Celios: Harta 50 Orang Terkaya RI Setara 50 Juta Penduduk

LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau