Ini adalah masalah di seluruh dunia. Kelton Minor di Universitas Columbia di New York dan rekan-rekannya mengamati hubungan antara suhu malam hari dan data tidur dari puluhan ribu orang di 68 negara.
Mereka menemukan suhu malam hari yang lebih tinggi mengurangi jumlah tidur yang didapatkan orang secara keseluruhan,
Namun, efeknya paling signifikan bagi orang-orang di negara-negara miskin atau lebih panas, serta bagi orang tua dan wanita.
Polusi udara, baik berupa partikel kecil PM2.5 atau ozon, berbahaya bagi kesehatan manusia.
Penelitian terbaru menemukan bahwa dampak polusi sekitar ini dapat menjadi lebih buruk jika dikombinasikan dengan suhu yang lebih tinggi, baik karena panas mengubah campuran polutan di udara, atau orang-orang menghabiskan lebih banyak waktu di luar ruangan.
Polusi juga bisa diakibatkan dari paparan asap kebakaran hutan yang lebih sering terjadi.
Satu studi bahkan menemukan bahwa peningkatan paparan asap ini dapat menyebabkan sekitar 700.000 kematian tambahan di AS pada tahun 2050.
Konsentrasi karbon dioksida yang lebih tinggi di atmosfer juga menyebabkan musim hangat yang lebih panjang dan produksi serbuk sari yang lebih banyak, yang meningkatkan alergi.
Baca juga: Dari Piring, Melawan Perubahan Iklim
William Anderegg di Universitas Utah dan rekan-rekannya menemukan bahwa musim serbuk sari di Amerika Utara lebih panjang 20 hari sejak tahun 1990an, dengan peningkatan 21 persen jumlah serbuk sari di udara.
Perubahan iklim menyebabkan cuaca ekstrem yang dapat mengganggu sistem transportasi. Hal ini mengakibatkan keterlambatan dan miliaran jam terbuang sia-sia.
Misalnya, Valerie Mueller di Arizona State University dan rekan-rekannya mengamati bagaimana banjir pesisir yang terjadi secara berkala memengaruhi waktu perjalanan di AS bagian timur.
Mereka memperkirakan bahwa rata-rata orang yang berkendara ke tempat kerja di sana sekarang mengalami keterlambatan sekitar 23 menit per tahun karena banjir ini.
Keterlambatan terkait cuaca juga meningkat untuk sistem kereta api dan di bandara. Asosiasi Transportasi Udara Internasional melaporkan bahwa penundaan akibat cuaca meningkat dari 11 persen dari keseluruhan penundaan pada tahun 2012 menjadi 30 persen dari penundaan pada tahun 2023.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya