KOMPAS.com - Singapura semakin serius mengurangi dampak lingkungan dari sektor maritimnya. Baru-baru ini, negara tersebut meresmikan stasiun pengisian daya kapal listrik pertamanya untuk mendukung operasi pelabuhan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
Proyek ini merupakan hasil kemitraan antara Wilhelmsen Ship Service dan Yinson GreenTech. Stasiun baru yang dibuka di fasilitas Pandan Loop milik Wilhelmsen Ship Service nantinya akan mempermudah pengoperasian kapal listrik.
Stasiun ini tidak hanya menyediakan infrastruktur penting, tetapi juga secara aktif memfasilitasi operasional kapal-kapal listrik, termasuk kapal kargo listrik perintis Hydromover dan kapal listrik pelabuhan lainnya di Singapura.
Mengutip Know ESG, Rabu (28/5/2025), kemitraan ini bertujuan menciptakan ekosistem pendukung yang komprehensif bagi kapal listrik di Singapura.
Baca juga: IEEFA: Ekspor Listrik Hijau ke Singapura Bakal Tambah Devisa 4,2 Miliar Dolar AS
Stasiun pengisian daya ini menjadi langkah awal dari pembangunan infrastruktur yang lebih luas, yang akan melayani berbagai jenis kapal listrik, baik model yang sudah ada maupun inovasi baru seperti Hydromover 2.0 dan Hydroglyder.
"Kami yakin bahwa transisi dari mesin pembakaran internal ke kapal listrik modern dapat mengurangi emisi secara signifikan dan meningkatkan kualitas udara di pelabuhan," ungkap Kjell Andre Engen, Presiden Wilhelmsen Ships Service.
"Inisiatif ini sejalan dengan tujuan kami untuk meminimalkan jejak karbon dalam logistik dan pengiriman maritim. Ini juga merupakan langkah nyata untuk membantu pelanggan kami dalam mengatasi emisi Cakupan 3 dalam rantai nilai mereka," tambahnya.
Wilhelmsen Ships Service telah menjadi bagian dari Coastal Sustainability Alliance selama dua tahun terakhir untuk mendorong penggunaan kapal listrik di Singapura. Selama periode ini, mereka fokus mengurangi jejak karbon dari operasi maritim, khususnya emisi Scope 3 dari rantai pasokan.
"Kolaborasi ini menggarisbawahi peran penting kesiapan infrastruktur dalam meningkatkan elektrifikasi maritim," kata Jan-Viggo Johansen, Managing Director marinEV, divisi elektrifikasi laut Yinson GreenTech.
"Jaringan pengisian daya yang kuat sangat penting untuk mendukung armada kapal pelabuhan listrik yang terus berkembang, termasuk kapal kargo listrik Hydromover 2.0 dan kapal penumpang hidrofoil listrik Hydroglyder yang telah disempurnakan," paparnya lagi.
Baca juga: PwC: Layanan Hukum Keberlanjutan Singapura Naik Tiga Kali Lipat
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya