Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Sprei Bekas Jadi Cuan: Misha Oen Ubah Limbah Jadi Harapan

Kompas.com - 30/05/2025, 19:54 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Misha Oen, sosok di balik inisiatif Rework2Relove, menyadari tantangan terbesar dalam mengubah kain bekas menjadi produk bernilai bukan sekadar soal kreativitas, tapi soal cara pandang pasar.

Meski produknya fungsional dan estetis, banyak konsumen masih memandang sebelah mata barang berbahan daur ulang.

“Banyak yang berpikir, oh ini berasal dari material bekas yang seharusnya dibuang,” ujar Misha saat ditemui Kompas, Jumat (30/5/2025).

Padahal, menurutnya, justru di situlah nilai utama dari Rework2Relove—memberikan kehidupan kedua pada limbah tekstil agar tidak berakhir di tempat pembuangan akhir.

Misha bekerja sama dengan rumah sakit untuk menampung sprei dan handuk bekas yang masih layak pakai setelah disterilisasi. Ia juga menggandeng penjahit lokal untuk mengumpulkan sisa-sisa potongan kain yang kerap dianggap tak berguna. Semua bahan ini kemudian diolah menjadi produk sehari-hari seperti tas kain dan gantungan berbentuk emoji serta hati yang dirancang dengan sentuhan kreatif.

Baca juga: Tekstil Hijau dari Kombucha, Revolusi Fesyen Ramah Lingkungan

“Sampai saat ini, kami setidaknya sudah mengolah hingga 30 kilogram limbah tekstil,” jelas Misha.

Namun, upaya ini tidak hanya tentang mengurangi sampah. Di balik setiap produk yang dihasilkan, ada misi lain: membuka ruang kerja inklusif bagi perempuan penyandang disabilitas.

Untuk itu, Misha bermitra dengan organisasi Perempuan Tangguh yang membina perempuan dengan disabilitas agar mereka bisa berdaya secara ekonomi.

“Saat ini kami baru bekerja sama dengan dua orang dari organisasi tersebut untuk membuat produk Rework2Relove,” ujarnya. Ia berharap jika brand ini berkembang, semakin banyak perempuan bisa dilibatkan.

Misha mengakui tantangan tidak hanya datang dari sisi teknis atau pasar, tapi juga dari proses membangun komunikasi yang adaptif di lingkungan kerja inklusif.

“Awalnya memang sedikit ada kesulitan dari segi komunikasi, namun ada yang namanya proses adaptasi,” katanya.

Lebih lanjut, Misha mengatakan, bahwa setelah melakukan pendekatan personal, komunikasi bisa terjalin lebih baik dan para pekerja menunjukkan potensi yang nyata.

Ke depan, Misha berencana memperkuat identitas brand lewat media sosial agar lebih dikenal publik. Ia percaya, promosi yang konsisten bisa mengubah cara orang memandang produk daur ulang.

“Sekarang ‘kan era digital ya, jadi kami akan membangun identitas brand via sosial media,” ujarnya.

Ia pun berharap Rework2Relove terus berkembang, bukan hanya sebagai solusi atas limbah tekstil, tapi juga sebagai inspirasi bahwa keberlanjutan dan inklusi bisa berjalan beriringan—dan dimulai dari hal yang sederhana.

Baca juga: Libatkan Disabilitas, Rework2Relove Sulap Limbah Tekstil Jadi Barang Bernilai

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
Cabai Palurah dari IPB, Solusi Pedas Berkelanjutan untuk Dapur dan Industri
LSM/Figur
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Produksi Hidrogen Lepas Pantai Tingkatkan Suhu Lokal, Perlu Mitigasi
Pemerintah
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi
Pemerintah
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
Valuasi Ekonomi Tunjukkan Raja Ampat Lebih Kaya dari Hasil Tambangnya
LSM/Figur
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Murah tapi Mematikan: Pembakaran Plastik Tanpa Kontrol Hasilkan Dioksin dan Furan
Pemerintah
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Driver Ojol Mitra UMKM Grab Akan Dapat Insentif BBM dan KUR
Pemerintah
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Menhut: Target NDC Perlu Realistis, Ambisius tetapi Tak Tercapai Malah Rugikan Indonesia
Pemerintah
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
Populasi Penguin Kaisar Turun 22 Persen dalam 15 Tahun, Lebih Buruk dari Prediksi
LSM/Figur
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pembukaan Lahan dan Pembangunan Sebabkan Buaya Muncul ke Permukiman
Pemerintah
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Grab Rekrut Ribuan Driver Ojol untuk Sekaligus Jadi Mitra UMKM
Swasta
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Potensi Rumput Laut Besar, tetapi Baru 11 Persen Lahan Budidaya yang Dimanfaatkan
Pemerintah
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Veronica Tan Ingin Jakarta Ramah Perempuan dan Anak
Pemerintah
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BRI Fellowship Journalism 2025 Kukuhkan 45 Jurnalis Penerima Beasiswa S2
BUMN
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Sistem Tanam Padi Rendah Karbon, Apakah Memungkinkan?
Pemerintah
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Emisi Kapal Turun jika Temukan Jalur Pelayaran Baru yang Efisien
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau