KOMPAS.com - Indonesia Maritime Week (IMW) 2025 menarik perhatian belasan ribu pengunjung dari 36 negara dengan mengangkat tiga tema besar: konektivitas, keberlanjutan, dan digitalisasi.
Fokus utama ini disampaikan Sekretaris Jenderal International Maritime Organization (IMO), Arsenio Dominguez.
"Pekan Maritim Indonesia pertama ini menghubungkan tiga topik utama dengan semua agenda dalam organisasi mulai dari konektivitas, keberlanjutan dan dekarbonisasi dan apa yang kami lakukan adalah menghubungkan semuanya karena kami tidak dapat bekerja dengan semuanya secara terpisah," jelasnya.
Pernyataan ini menegaskan urgensi pendekatan holistik dalam menghadapi tantangan dan peluang di sektor maritim, yang membutuhkan sinergi antar ketiga pilar tersebut.
Gelaran internasional ini menghadirkan sebanyak 54 pembicara dan moderator dari berbagai negara, dengan 10 panel diskusi besar dan 15 sesi breakout yang membahas topik-topik terkini seputar dunia maritim.
Direktur Lalu Lintas dan Angkutan Laut Kementerian Perhubungan RI Budi Mantoro, memberikan apresiasi gelaran IMW 2025 yang turut mendukung perkembangan industri maritim Indonesia melalui penyediaan ruang dialog strategis dan kolaborasi lintas pemangku kepentingan.
"IMW 2025 bukan sekadar pertemuan, melainkan wadah kolaborasi, inovasi, dan komitmen. Selama tiga hari, kita menyaksikan pertukaran pengetahuan dan standar kemitraan di sektor maritim, baik domestik maupun internasional,” ujar Budi.
Ketua DPP Indonesian Shipowners' Association (INSA) Carmelita Hartoto, mengungkapkan apresiasinya atas antusiasme tinggi dari publik terhadap kegiatan IMW 2025.
“Kami bangga bahwa IMW 2025 berhasil menjadi katalis untuk menciptakan kesempatan baru bagi industri maritim kita. Saya tersentuh dengan antusiasme dari kadet pelaut muda yang kedepannya memberikan kita harapan bahwa mereka dapat berkontribusi terhadap masa depan industri maritim nasional,” ujar Carmelita.
Baca juga: Pratikno Sebut Potensi Ekonomi Hijau di RI: Laut hingga Sawit
Pagelaran IMW 2025 juga menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan di industri maritim nasional dan internasional untuk menyuarakan isu-isu krusial di industri maritim, termasuk percepatan implementasi prinsip keberlanjutan, transformasi digital, penguatan konektivitas regional, serta peningkatan keterlibatan pekerja perempuan.
Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya