Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tanam 1.035 Pohon, Kemenhut Kompensasi Jejak Karbon Institusi

Kompas.com - 18/06/2025, 12:07 WIB
Eriana Widya Astuti,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KOMPAS.com — Kementerian Kehutanan menanam 1.035 pohon sebagai upaya mengimbangi jejak karbon kelembagaan yang timbul dari berbagai aktivitas operasional, seperti penggunaan energi dan transportasi, perjalanan dinas, serta konsumsi sumber daya lainnya.

Inisiatif ini juga merupakan kontribusi Kemenhut dalam mendukung pencapaian target nasional penanganan perubahan iklim, yaitu Indonesia FOLU Net Sink 2030.

Berdasarkan perhitungan internal, estimasi total jejak karbon dari seluruh satuan kerja Eselon II pusat Kemenhut (55 satuan kerja) pada tahun 2024 mencapai 21.475,46 ton CO2e.

Dengan asumsi satu pohon mampu menyerap sekitar 22 kg CO2 per tahun, maka dibutuhkan setidaknya 976.158 pohon atau setara dengan 2.440 hektare areal tanam, dengan kepadatan 400 pohon per hektare.

Sebagai langkah nyata, penanaman dilakukan serentak di berbagai lokasi, dengan pusat kegiatan di Rumpin, Kabupaten Bogor, pada Selasa (17/6/2025).

Kegiatan tersebut difokuskan pada lahan seluas 2,05 hektare, menggunakan jenis bibit tanaman Multi-Purpose Tree Species (MPTS) yang memiliki manfaat ekologis, ekonomis, dan sosial.

Baca juga: Pertamina Gelar 337 Penanaman Pohon, Dukung Gerakan Perhutanan Sosial

Adapun rincian bibit yang ditanam adalah nangka 50 batang, durian 100 batang, alpukat 55 batang, jengkol 200 batang, petai 130 batang, jambu citra 405 batang, jambu kristal 55 batang, jambu bol 20 batang, matoa 5 batang, belimbing 5 batang, klengkeng 5 batang, dan mangga 5 batang.

Selain itu, secara kelembagaan, setiap Unit Kerja Eselon I juga diminta untuk melaksanakan penanaman dan pemeliharaan pada areal seluas 5.000 m² (200 lubang tanam) secara bertahap.

Menteri Kehutanan Raja Juli Antoni menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni.

“Pemantauan pertumbuhan pohon akan terus dilakukan sebagai bagian dari sistem tanggung jawab keberlanjutan kementerian,” ujar Raja Juli sebagaimana dikutip dari keterangan tertulisnya, Rabu (18/6/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan langkah awal dari tradisi baru di lingkungan Kementerian Kehutanan, yaitu menghitung jejak karbon institusional dan mengimbanginya secara nyata melalui penanaman pohon, sekaligus secara bertahap mengurangi emisi karbon ke depan.

Baca juga: Komitmen Lestarikan Lingkungan, Aeon Indonesia dan Pakuwon Mall Bekasi Gelar Aksi Penanaman Pohon

Adapun, berdasarkan data perhitungan jejak karbon Kementrian Kehutanan yang disusun oleh tim ahli, lebih dari 60 persen emisi berasal dari konsumsi listrik. Oleh sebab itu, Raja Juli mendorong kesadaran penghematan energi sebagai bagian dari budaya organisasi.

“Listrik berarti karbon, jadi saya minta kepada seluruh staf, kalau saya tidak ada di ruangan, AC dan lampu harus dimatikan,” tambahnya.

Ia juga menekankan pentingnya memperbaiki gaya hidup pribadi demi mendorong perbaikan lingkungan dan bangsa secara lebih luas.

"Perubahan besar yang berkelanjutan harus dimulai dari diri sendiri." ujar Raja Juli.

Terakhir, Kementerian Kehutanan berharap aksi ini dapat menjadi model replikasi bagi instansi pemerintah maupun sektor lainnya dalam mengambil tanggung jawab atas emisi karbon masing-masing.

Sebagai informasi, acara penanaman pohon ini melibatkan 400 CASN muda Kementerian Kehutanan dari seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kemenhut di Indonesia.

Dengan melibatkan generasi muda aparatur negara, kegiatan ini juga menjadi momentum edukatif untuk membangun budaya birokrasi hijau sejak dini.

Baca juga: Kemenhut Cabut Izin Pinjam Pakai Kawasan Hutan di Pulau Wawonii

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
IPB Ajak Guru di Kediri Rancang Pembelajaran Gizi Seimbang Berbasis EcoFun
IPB Ajak Guru di Kediri Rancang Pembelajaran Gizi Seimbang Berbasis EcoFun
LSM/Figur
Debu Setara 300 Piramida Giza Melayang per Tahun, Ancam 330 Juta Jiwa
Debu Setara 300 Piramida Giza Melayang per Tahun, Ancam 330 Juta Jiwa
Pemerintah
Asia Dominasi Produksi Listrik Bersih, tetapi Masih Terpusat di China
Asia Dominasi Produksi Listrik Bersih, tetapi Masih Terpusat di China
Pemerintah
Pertamina Lestarikan Hutan di Besakih Bali dengan Tanaman Energi
Pertamina Lestarikan Hutan di Besakih Bali dengan Tanaman Energi
BUMN
Transisi Energi Eropa: Surya Meraja, Tendang Batu Bara ke Titik Terendahnya
Transisi Energi Eropa: Surya Meraja, Tendang Batu Bara ke Titik Terendahnya
Pemerintah
Sederet Tantangan Dekarbonisasi Transportasi, dari Bahan Bakar sampai Insentif EV
Sederet Tantangan Dekarbonisasi Transportasi, dari Bahan Bakar sampai Insentif EV
LSM/Figur
Di Mana Keadilan Iklim? Yang Kaya Boros Energi, Yang Miskin Tanggung Dampaknya
Di Mana Keadilan Iklim? Yang Kaya Boros Energi, Yang Miskin Tanggung Dampaknya
LSM/Figur
Kisah Relawan RS Kapal Nusa Waluya II - PIS, dari Operasi di Tengah Ombak hingga Mendapat Buah-buahan
Kisah Relawan RS Kapal Nusa Waluya II - PIS, dari Operasi di Tengah Ombak hingga Mendapat Buah-buahan
BUMN
China Terapkan Standar Energi Terbarukan Pertama untuk Sektor Baja dan Semen
China Terapkan Standar Energi Terbarukan Pertama untuk Sektor Baja dan Semen
Pemerintah
Satgas PKH Kuasai 2 Juta Hektar Lahan Sawit, Selanjutnya Apa?
Satgas PKH Kuasai 2 Juta Hektar Lahan Sawit, Selanjutnya Apa?
Pemerintah
Dorong Capaian SDGs, ITS Gelar Pemeriksaan Gratis Deteksi Kanker untuk Perempuan
Dorong Capaian SDGs, ITS Gelar Pemeriksaan Gratis Deteksi Kanker untuk Perempuan
Swasta
Susul Bank AS, HSBC Keluar dari Aliansi Iklim Perbankan Dunia
Susul Bank AS, HSBC Keluar dari Aliansi Iklim Perbankan Dunia
Swasta
Teknologi China Tembak CO2 dan Metana, Pangkas Dua Emisi Sekaligus
Teknologi China Tembak CO2 dan Metana, Pangkas Dua Emisi Sekaligus
Pemerintah
Inovasi Perekat Rendah Emisi, Lebih Aman untuk Rumah dan Lingkungan
Inovasi Perekat Rendah Emisi, Lebih Aman untuk Rumah dan Lingkungan
Pemerintah
Ahli Ungkap 3 Strategi Pengembangan Ternak Pedaging Berkelanjutan
Ahli Ungkap 3 Strategi Pengembangan Ternak Pedaging Berkelanjutan
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau