Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ubuki, Manfaatkan Limbah Baju Pelindung Jadi Sepatu Ramah Lingkungan

Kompas.com - 28/06/2025, 16:21 WIB
Zintan Prihatini,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Pertamina Hulu Mahakam (PHM) menggandeng Yayasan Langkah Bumi Sirkular (YLBS) untuk menyulap limbah coverall atau baju pelindung menjadi sepatu bermerek Untuk Bumi Kita (Ubuki).

Superintendent Produksi Tim Ubuki PT PHM, Johanes Anton, menjelaskan hal itu dilakukan ketika perusahaan menyoroti limbah tekstil. Pasalnya, fast fashion berada di posisi kedua setelah limbah plastik. 

PT PHM kemudian mencari pihak lain untuk memproduksi sepatu dari coverall yang materialnya sulit didaur ulang.

"Sampai hari ini bahkan residu-residu dari produksi sepatu Ubuki sekitar 10 persen. Itu juga belum kami buang karena masih dipikirkan next-nya mau diapakan lagi," kata Anton dalam webinar, Sabtu (28/6/2025).

Baca juga: Coldplay Rilis EcoRecords Lagi, Album dengan Piringan Daur Ulang

Setiap tahunnya, PHM mengumpulkan ratusan coverall bekas dari berbagai lapangan kerja lantaran kualitasnya masih baik. Setelahnya, YLBS mengolah bahan menjadi sepatu.

Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!
Kompas.id
Pilih idol K-Pop/aktor K-Drama favoritmu & dapatkan Samsung Galaxy Fit3!

"Varian-varian sepatunya Ubuki juga nama-nama dari karyawan. Itu salah satu bagian yang kami lakukan di awal sekali sebagai bagian dari awareness," tutur Anton.

"Hal itu tidak selesai sampai di sini karena ternyata konsep upcycling ini bukan konsep yang sudah dipahami," imbuh dia.

Inovasi tersebut kini telah dipatenkan, dengan kelebihan material sepatu tahan api. PHM dan YLBS juga meluncurkan produknya pada 2024 lalu. Namun, kendala lainnya terkait penjualan produk. Anton menyebut, pihaknya memutar otak dengan belerja sama melalui koperasi karyawan.

Baca juga: Ekonomi Global Kurang Sirkular Meski Upaya Daur Ulang Meningkat

"Konsepnya adalah sebagian dari hasil penjualan sepatu itu disisihkan untuk menjadi biaya pengelolaan seragam bekas berikutnya. Dengan konsep ini diharapkan selama ada penjualan sepatu, maka biaya pengelolaan limbah coverall bisa semakin berkurang," ujar dia.

Selain itu, masyarakat juga bisa mendapatkan sepatu Ubuki dengan menukarkan 25.000 poin pada aplikasi Mypertamina. Perusahaan turut menggunakannya sebagai merchandise saat menggelar suatu acara.

"Beberapa teman, anak perusahaan juga sudah membeli untuk keperluan doorprize. Jadi ini bisa berbagai fungsi, merchandise, hadiah, dan segala macam," jelas Anton.

Baca juga: Perusahaan Jerman Tingkatkan Fasilitas Daur Ulang Tembaga Di AS

PHM akan bekerja sama dengan Pertamina Drilling yakni mengolah limbah coverall menjadi sepatu bermerek baru. Hal ini sekaligus sebagai upaya perusahaan menerapkan sirkular ekonomi. 

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
Hijaukan Pesisir, KAI Logistik Tanam 2.000 Mangrove di Probolinggo
BUMN
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Kematian Lansia akibat Gelombang Panas Melonjak 85 Persen Sejak 1990-an
Pemerintah
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Larangan Plastik Segera dan Serentak Hemat Uang 8 Triliun Dolar AS
Pemerintah
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
Digitalisasi Bisa Dorong Sistem Pangan Berkelanjutan
LSM/Figur
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
Lama Dilindungi Mitos, Bajing Albino Sangihe Kini Butuh Proteksi Tambahan
LSM/Figur
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Melonjaknya Harga Minyak Bisa Percepat Transisi Energi Hijau Global
Pemerintah
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
5 Warga Yogyakarta Meninggal akibat Leptospirosis, Dinkes Perkuat Deteksi dan Survei Lingkungan
Pemerintah
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
Ekowisata Lumba-lumba Bisa Untungkan Warga, tapi Perlu Rambu-rambu
LSM/Figur
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Gula dan Minyak Goreng Juga Sumber Emisi, Industri Perlu Hitung Dampaknya
Swasta
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Cegah Banjir, Pemprov DKI Siagakan Pasukan Oranye untuk Angkut Sampah Sungai
Pemerintah
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Greenpeace: Hujan Juli Bukan Anomali, Tanda Krisis Iklim karena Energi Fosil
Pemerintah
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
Anoa dan Babirusa Buktikan, Pulau Kecil Kunci Jaga Keanekaragaman
LSM/Figur
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
Triwulan I 2025, BRI Catat Pembiayaan Hijau Capai Rp 89,9 Triliun
BUMN
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
Kelinci Terlangka di Dunia Terekam Kamera Jebak di Hutan Sumatera
LSM/Figur
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Menteri LH Minta Perusahaan Bantu Kelola Sampah Warga Pakai Dana CSR
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau