Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sun Energy Gandeng UI Tingkatkan Kompetensi Mahasiswa dalam "Green Job" Energi Surya

Kompas.com, 9 Juli 2025, 14:20 WIB
Yohanes Enggar Harususilo

Penulis

KOMPAS.com - SUN Energy, perusahaan pengembang Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) menggandeng Universitas Indonesia menggelar pelatihan keselamatan dan kesehatan kerja (K3) pada 2 Juli 2025.

Puluhan mahasiswa terlibat adalah mahasiswa yang tergabung dalam American Institute of Chemical Engineers (AIChE).

Kegiatan ini merupakan bagian dari inisiatif pilar sosial ESG (enviromental, social, and government) dalam program Sun RISE (SUN Renewable Insight and Solar Expertise).

Program bertujuan meningkatkan literasi energi dan kesiapan kerja generasi muda di sektor energi baru terbarukan.

Melalui Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034, pemerintah menargetkan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) secara masif, yang diharapkan menciptakan lebih dari 760.000 lapangan kerja, dengan 91 persen merupakan green jobs.

Sektor energi surya sendiri diproyeksikan mampu menyerap 348.000 tenaga kerja, menciptakan peluang besar bagi generasi muda yang kompeten dan berdaya saing.

Terkait hal itu, SUN RISE menempatkan mahasiswa sebagai salah satu target utama edukasi agar memiliki landasan pengetahuan dan kesiapan kerja di sektor EBT.

Selama tahun 2025, program SUN RISE telah menjangkau dan mengedukasi lebih dari 700 peserta, di antaranya berasal dari kalangan pelajar dan profesional, sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem SDM energi terbarukan yang lebih siap dan adaptif.

Dalam kegiatan kolaboratif ini para peserta diajak memahami berbagai aspek penting keselamatan kerja mulai dari pertolongan pertama dan simulasi keadaan darurat (emergency drill), hingga ergonomi kerja.

Mahasiswa yang terlibat juga diberikan pengalaman keselamatan kerja di lapangan proyek PLTS, serta pencegahan dan penggunaan alat pemadam api ringan (APAR).

Kegiatan difasilitasi tim Project Management dan Health, Safety, and Environment (HSE) SUN Energy yang memiliki pengalaman di berbagai proyek energi surya skala nasional.

Melalui simulasi langsung dan diskusi interaktif, mahasiswa diajak memahami pentingnya budaya kerja yang aman dan tanggap risiko di lingkungan kerja berbasis energi terbarukan.

"Kami percaya bahwa transisi energi tidak hanya menuntut kesiapan teknologi, tetapi juga kesiapan sumber daya manusianya," ujar Group Head of Marketing SUN Energy, Anggita Pradipta. 

Anggita menegaskan, upaya menciptakan ekosistem energi berkelanjutan harus dimulai dari edukasi.

"Melalui SUN RISE, perusahaan terus mendorong keterlibatan generasi muda agar siap berkontribusi dalam transisi energi Indonesia dengan lebih sadar, terampil, dan bertanggung jawab," pungkasnya.

"Dengan memberikan edukasi K3 sejak dini kepada mahasiswa, kami berharap mereka dapat memasuki dunia kerja dengan pemahaman yang lebih baik terhadap pentingnya keselamatan, khususnya di sektor energi surya," jelasnya.

Baca juga: Peluang Green Jobs di Indonesia Besar, tapi Produktivitas SDM Masih Rendah

Presiden AIChE UI, Damian Raka menyampaikan pelatihan ini menjadi pembekalan bagi mahasiswa siap terjun dalam bidang green jobs. 

"Kami jadi lebih memahami seperti apa kondisi kerja nyata di proyek energi surya, dan pentingnya menjaga keselamatan sebagai prioritas," ungkapnya. "Pelatihannya aplikatif dan membuka wawasan kami tentang potensi karier di sektor energi surya," tambah Damian.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
FWI Soroti Celah Pelanggaran Skema Keterlanjuran Kebun Sawit di Kawasan Hutan
FWI Soroti Celah Pelanggaran Skema Keterlanjuran Kebun Sawit di Kawasan Hutan
LSM/Figur
Menhut Raja Juli Soroti Lemahnya Pengawasan Hutan di Daerah, Anggaran dan Personel Terbatas
Menhut Raja Juli Soroti Lemahnya Pengawasan Hutan di Daerah, Anggaran dan Personel Terbatas
Pemerintah
Menhut Raja Juli Sebut Tak Pernah Beri Izin Pelepasan Kawasan Hutan Setahun Terakhir
Menhut Raja Juli Sebut Tak Pernah Beri Izin Pelepasan Kawasan Hutan Setahun Terakhir
Pemerintah
Krisis Iklim Picu Berbagai Jenis Penyakit, Ancam Kesehatan Global
Krisis Iklim Picu Berbagai Jenis Penyakit, Ancam Kesehatan Global
Pemerintah
Petani Rumput Laut di Indonesia Belum Ramah Lingkungan, Masih Terhalang Biaya
Petani Rumput Laut di Indonesia Belum Ramah Lingkungan, Masih Terhalang Biaya
Pemerintah
Kemenhut Musnahkan 98,8 Hektar Kebun Sawit Ilegal di TN Berbak Sembilang Jambi
Kemenhut Musnahkan 98,8 Hektar Kebun Sawit Ilegal di TN Berbak Sembilang Jambi
Pemerintah
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
LSM/Figur
Waspada Hujan Lebat hingga 22 Desember, BMKG Pantau 3 Siklon Tropis
Waspada Hujan Lebat hingga 22 Desember, BMKG Pantau 3 Siklon Tropis
Pemerintah
Walhi NTB Desak Pemerintah Moratorium IPR di 60 Titik
Walhi NTB Desak Pemerintah Moratorium IPR di 60 Titik
LSM/Figur
Banjir Rob Kian Meluas, Akademisi Unair Peringatkan Dampak Jangka Panjang bagi Pesisir Indonesia
Banjir Rob Kian Meluas, Akademisi Unair Peringatkan Dampak Jangka Panjang bagi Pesisir Indonesia
Pemerintah
Kalimantan dan Sumatera Jadi Pusat Kebakaran Hutan dan Lahan Selama 25 Tahun Terakhir
Kalimantan dan Sumatera Jadi Pusat Kebakaran Hutan dan Lahan Selama 25 Tahun Terakhir
LSM/Figur
Indonesia Perlu Belajar dari India untuk Transisi Energi
Indonesia Perlu Belajar dari India untuk Transisi Energi
LSM/Figur
Respons PT TPL usai Prabowo Minta Perusahaan Diaudit dan Dievaluasi
Respons PT TPL usai Prabowo Minta Perusahaan Diaudit dan Dievaluasi
Swasta
DLH DKI Siapkan 148 Truk Tertutup untuk Angkut Sampah ke RDF Rorotan
DLH DKI Siapkan 148 Truk Tertutup untuk Angkut Sampah ke RDF Rorotan
Pemerintah
Perancis Perketat Strategi Net Zero, Minyak dan Gas Siap Ditinggalkan
Perancis Perketat Strategi Net Zero, Minyak dan Gas Siap Ditinggalkan
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau