Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Hujan Lebat hingga 22 Desember, BMKG Pantau 3 Siklon Tropis

Kompas.com, 17 Desember 2025, 08:14 WIB
Zintan Prihatini,
Ni Nyoman Wira Widyanti

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cuaca ekstrem diprediksi akan melanda sejumlah daerah di Indonesia akibat tiga siklon tropis yaitu siklon bakung, bibit siklon 93S, dan bibit siklon 95S, menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Direktur Meteorologi Publik BMKG, Andri Ramdhani menuturkan, dalam tiga hari terakhir curah hujan sangat lebat tercatat di Riau, Bali, dan Sumatera Barat.

Baca juga: 

"Dalam sepekan ke depan, siklon tropis Bakung diprediksi berada di Samudra Hindia barat daya Lampung, dengan kecepatan angin maksimum 60 knot, tekanan udara minimum 981 hPa, dan arah gerak ke barat daya, menjauhi wilayah Indonesia," kata Andri dalam keterangannya, Selasa (16/12/2025).

Meskipun mulai menjauh, siklon tersebut masih berpotensi memicu hujan intensitas sedang hingga lebat, disertai angin kencang di Bengkulu dan Lampung.

Sementara itu, bibit siklon 93S diprediksi berada di Samudra Hindia selatan Jawa Timur, dengan kecepatan angin maksimum 20 knot, tekanan udara minimum 1005 hPa, dan menyebabkan hujan intensitas sedang hingga lebat.

Wilayah yang perlu waspada terkait bibit siklon 93S, antara lain Banten, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, serta Nusa Tenggara Barat.

"Bibit siklon tropis 93S juga diprediksi memberikan dampak berupa angin kencang di wilayah Jawa Timur dan Bali," jelas Andri.

BMKG juga memperkirakan bibit siklon tropis 95S berada di Laut Arafuru barat daya Papua Selatan, dengan kecepatan angin maksimum 20 knot, tekanan udara minimum 1005 hPa, dan pergerakan ke arah timur laut.

Dampaknya, membentuk daerah perlambatan kecepatan angin yang meningkatkan potensi pertumbuhan awan hujan di Maluku bagian tenggara dan Papua Selatan.

Baca juga:

Fenomena atmosfer

BMKG memperingatkan dampak tiga siklon tropis yang berpotensi memicu hujan lebat dan angin kencang di banyak wilayah Indonesia.freepik.com BMKG memperingatkan dampak tiga siklon tropis yang berpotensi memicu hujan lebat dan angin kencang di banyak wilayah Indonesia.

Andri menyampaikan, dari Selasa (16/12/2025) sampai Senin (22/12/2025), cuaca di Indonesia umumnya didominasi kondisi berawan sampai hujan ringan.

Diprediksi, peningkatan hujan intensitas sedang melanda Sumatera Barat, Jambi, Sumatera Selatan, Kepulauan Bangka Belitung, Lampung, Banten, dan Jakarta.

Selanjutnya ada Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, Papua Barat Daya, Papua Barat, Papua Tengah, serta Papua.

Kondisi itu turut dipicu fenomena atmosfer skala global, regional, dan lokal. Menurut Andri, Indian Ocean Dipole masih berada dalam fase negatif, yang ditunjukkan oleh nilai Dipole Mode Index (DMI) yang mencapai minus 0,63.

Aktivitas Gelombang Kelvin dan Gelombang Rossby Ekuator di Samudra Hindia barat Sumatera bagian tengah, Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara Timur, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Nusa Tenggara Barat, dan Samudra Pasifik timur Papua Nugini ikut berkontribusi.

"Dengan kelembapan udara yang masih tinggi dan atmosfer yang relatif labil, potensi pertumbuhan awan hujan di sebagian wilayah Indonesia tetap perlu diwaspadai," tutur dia.

Baca juga:

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Permintaan Batu Bara Dunia Capai Puncak Tahun Ini, Tapi Melandai 2030
Permintaan Batu Bara Dunia Capai Puncak Tahun Ini, Tapi Melandai 2030
Pemerintah
Pulihkan Ekosistem Sungai, Jagat Satwa Nusantara Lepasliarkan Ikan Kancra di Bogor
Pulihkan Ekosistem Sungai, Jagat Satwa Nusantara Lepasliarkan Ikan Kancra di Bogor
LSM/Figur
Riau dan Kalimantan Tengah, Provinsi dengan Masalah Kebun Sawit Masuk Hutan Paling Rumit
Riau dan Kalimantan Tengah, Provinsi dengan Masalah Kebun Sawit Masuk Hutan Paling Rumit
LSM/Figur
366.955 Hektar Hutan Adat Ditetapkan hingga November 2025
366.955 Hektar Hutan Adat Ditetapkan hingga November 2025
Pemerintah
Suhu Arktik Pecahkan Rekor Terpanas Sepanjang Sejarah, Apa Dampaknya?
Suhu Arktik Pecahkan Rekor Terpanas Sepanjang Sejarah, Apa Dampaknya?
LSM/Figur
Pembelian Produk Ramah Lingkungan Meningkat, tapi Pesan Keberlanjutan Meredup
Pembelian Produk Ramah Lingkungan Meningkat, tapi Pesan Keberlanjutan Meredup
LSM/Figur
Menjaga Napas Terakhir Orangutan Tapanuli dari Ancaman Banjir dan Hilangnya Rimba
Menjaga Napas Terakhir Orangutan Tapanuli dari Ancaman Banjir dan Hilangnya Rimba
LSM/Figur
FWI Soroti Celah Pelanggaran Skema Keterlanjuran Kebun Sawit di Kawasan Hutan
FWI Soroti Celah Pelanggaran Skema Keterlanjuran Kebun Sawit di Kawasan Hutan
LSM/Figur
Menhut Raja Juli Soroti Lemahnya Pengawasan Hutan di Daerah, Anggaran dan Personel Terbatas
Menhut Raja Juli Soroti Lemahnya Pengawasan Hutan di Daerah, Anggaran dan Personel Terbatas
Pemerintah
Menhut Raja Juli Sebut Tak Pernah Beri Izin Pelepasan Kawasan Hutan Setahun Terakhir
Menhut Raja Juli Sebut Tak Pernah Beri Izin Pelepasan Kawasan Hutan Setahun Terakhir
Pemerintah
Krisis Iklim Picu Berbagai Jenis Penyakit, Ancam Kesehatan Global
Krisis Iklim Picu Berbagai Jenis Penyakit, Ancam Kesehatan Global
Pemerintah
Petani Rumput Laut di Indonesia Belum Ramah Lingkungan, Masih Terhalang Biaya
Petani Rumput Laut di Indonesia Belum Ramah Lingkungan, Masih Terhalang Biaya
Pemerintah
Kemenhut Musnahkan 98,8 Hektar Kebun Sawit Ilegal di TN Berbak Sembilang Jambi
Kemenhut Musnahkan 98,8 Hektar Kebun Sawit Ilegal di TN Berbak Sembilang Jambi
Pemerintah
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
Indonesia Bisa Contoh India, Ini 4 Strategi Kembangkan EBT
LSM/Figur
Waspada Hujan Lebat hingga 22 Desember, BMKG Pantau 3 Siklon Tropis
Waspada Hujan Lebat hingga 22 Desember, BMKG Pantau 3 Siklon Tropis
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau