JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan bahwa pumped storage hydropower atau PSH PLTA Cisokan bakal beroperasi pada 2027 mendatang. Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia ESDM, Prahoro Yulianto Nurtjahyo, mengatakan baterai raksasa itu diproyeksikan mampu menyimpan banyak energi listrik.
"Saat ini PLN dalam proses membangun pembangkit listrik tenaga air di Cisokan dengan teknologi pumped storage kapasitas 4x260 megawatt. PLTA pumped storage ini direncanakan akan beroperasi tahun 2027," ungkap Prahoro dalam webinar, Rabu (27/8/2025).
PLTA Cisokan akan menjadi penyimpanan kapasitas sangat besar yang efisien terutama saat terjadi beban puncak kelistrikan dengan mengalirkan sistem debit air, sehingga dapat memutar turbin dan memberikan pasokan listrik tambahan.
Sedangkan saat beban kelistrikan Jawa Bali sedang turun, pembangkit listrik bisa langsung mengembalikan debit air melalui tunnel.
Baca juga: 100 GW PLTS oleh Kopdes Bisa menjadi Pembangkit EBT Terbesar di Asia Tenggara
Prahoro menyebutkan berdasarkan Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025-2034, total kapasitas pembangkit listrik diproyeksikan mencapai 69,5 gigawatt. Dari angka itu, 10,3 gigawatt atau 15 persen di antaranya berasal dari baterai energi storage system dan PLTA pumped storage.
"Teknologi ini bekerja layaknya baterai raksasa yang mampu menyimpan energi listrik dalam jumlah besar melalui perbedaan ketinggian air. Pumped storage tidak hanya meningkatkan keandalan sistem pelistirkan, namun juga mendukung integrasi energi terbarukan dengan biaya operasional yang kompetitif dan umur teknis yang panjang," jelas dia.
Kementerian ESDM memprioritaskan peningkatan kapasitas SDM dalam bidang teknologi penyimpanan energi termasuk PSH. Prahoro menyatakan, pihaknya membuka peluang kerja sama lintas sektor antara pemerintah dengan akademisi, industri, dan lembaga internasional untuk mempercepat penggunaan teknologi penyimpanan listrik raksasa tersebut.
Baca juga: Dampak Perubahan Iklim Meluas, DPR Dorong Pengesahan RUU EBT
Adapun pembangunan PLTA Cisokan yang berlokasi di perbatasan Kabupaten Bandung Barat dan Cianjur itu menelan biaya hingga 850 juta dollar AS. Tujuannya, untuk menurunkan emisi karbon sekaligus meningkatkan bauran energi baru terbarukan (EBT).
PLTA Cisokan dibangun menggunakan roller compacted concrete (RCC), yang mana pada bendungan atas dan bawah memanfaatkan sumber daya air sungai Cisokan.
PLN terlebih dulu membangun bendungan dari hulu sampai hilir serta infrastruktur kelistrikan sepanjang 27 kilometer sepanjang aliran sungai.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya