JAKARTA, KOMPAS.com – The Indonesian Society of Sustainability Professionals (IS2P) menyampaikan keprihatinan mendalam atas meningkatnya eskalasi konflik di sejumlah kota besar di Indonesia.
Demonstrasi yang semula berlangsung damai berubah menjadi bentrokan terbuka, menimbulkan kerusakan fasilitas umum hingga korban jiwa.
Ketua IS2P, Satrio Dwi Prakoso, menilai kondisi ini menandakan Indonesia berada di titik kritis.
Baca juga: Prabowo Teken Pembentukan Satgas PHK dan Dewan Kesejahteraan Buruh
“Jika tidak segera dipulihkan, dampaknya akan sangat merugikan bangsa dan menghambat tujuan pembangunan berkelanjutan,” ujarnya dalam keterangan pers, Senin (1/9/2025).
Menurut IS2P, konflik yang dipicu oleh ketidakadilan sosial-ekonomi, penyalahgunaan kewenangan, dan minimnya transparansi pemerintah telah memicu krisis kepercayaan publik.
Situasi ini juga dinilai berpotensi menggerus legitimasi lembaga negara, memperlemah posisi Indonesia di dunia internasional, bahkan memicu fragmentasi sosial dan politik.
Melihat kondisi tersebut, IS2P menyerukan enam langkah yang perlu segera diambil pemerintah dan pemangku kepentingan.
Pertama, menghentikan segala bentuk kekerasan dan provokasi yang melanggar hak asasi manusia. Kedua, memperkuat komunikasi publik yang transparan. Ketiga, membuka ruang dialog inklusif dan partisipatif tanpa intimidasi.
Langkah berikutnya adalah menegakkan keadilan sosial dan hukum tanpa pandang bulu, meningkatkan kinerja eksekutif, legislatif, dan yudikatif secara transparan, serta menjaga komitmen pada program keberlanjutan dan aksi iklim.
Baca juga: Patroli Skala Besar TNI-Polri Digelar untuk Jaga Keamanan Pasca Kerusuhan
“Indonesia berada di persimpangan sejarah: memilih perdamaian, keadilan, dan keberlanjutan, atau terjerumus dalam krisis berkepanjangan. Mari pulihkan kepercayaan, bangun masa depan, dan pastikan Indonesia tetap adil, kokoh, dan lestari,” tulis IS2P dalam pernyataannya.
Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya