Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teliti Mikropastik di Laut Indonesia, BRIN Gelar Eskpedisi Selama 31 Hari

Kompas.com - 03/09/2025, 16:27 WIB
Zintan Prihatini,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) serta Institute of Oceanology Academy of Sciences (IOCAS) China akan melakukan perjalanan selama 31 hari untuk mengidentifikasi distribusi hingga komposisi mikroplastik di laut Indondesia.

Ketua Tim Tata Kelola Ekspedisi, Direktorat Pengelolaan Armada Kapal Riset BRIN, Adi Slamet Riyadi, menjelaskan ekspedisi bernama Indonesia Maritime dan Western Pacific Ocean Longterm Scientific Expedition (IMPOLSE 2025) itu rencananya digelar pada Oktober-November 2025.

“Di sini (peneliti) membandingkan variasi mikroplastik sebelum dan sesudah pandemi COVID-19,” ungkap Adi, dalam keterangannya, Senin (1/9/2025).

Tujuan lainnya, mengamati dan mempelajari pola sirkulasi serra variasi pada saluran masuk dan keluar arus lintas indonesia di bagian timur. Ekspedisi ini juga untuk memahami dinamika percampuran turbulen, struktur hidrografi arus, hingga memvalidasi model iklim dan kelautan.

Baca juga: Ecoton Ungkap Mikroplastik Kiriman Ancam Kesehatan Bayi di Jawa Timur

"Riset ini diharapkan dapat menyediakan data acuan untuk meningkatkan parameterisasi model iklim dan kelautan global,” kata Adi.

Menurut dia, peneliti akan menumpangi Kapal RV Geomarin III. Ekspedisi juga sejalan dengan visi Poros Maritim Dunia Indonesia dan inisiatif Jalur Sutra Maritim China. Pada 2013 lalu, keduanya telah menandatangani nota kesepahaman untuk menjalin kerja sama.

“Kolaborasi ini telah berhasil menyelenggarakan tujuh pelayaran bersama di perairan Indonesia dan Samudra Pasifik Barat dengan pencapaian yang membuahkan hasil dalam 12 tahun terakhir,” ucap dia.

Nantinya, tim peneliti bakal melakukan perawatan sistem tambat peralatan yang akan ditempatkan di lokasi riset, sampling mikroplastik, dan mengambil sampel sedimen laut.

Karena itu, pihaknya membuka kesempatan kepada sepuluh periset BRIN, perguruan tinggi, maupun lembaga riset lainnya untuk bergabung melalui Call for Participant IMPOLSE 2025.

Baca juga: Kandungan Mikroplastik Seafood Sekarang Bisa Dianalisis, Ilmuwan Temukan Caranya

Persyaratannya antara lain pengusul merupakan Warga Negara Indonesia berkualifikasi pendidikan minimal S2 di bidang fisika oseanografi dan marine pollution (diutamakan mikroplastik).

Pengusul hanya diperbolehkan paling banyak terlibat dalam dua ajuan proposal dalam program RIIM per tahun, satu posisi sebagai ketua dan satu posisi sebagai anggota, atau sebagai anggota di kedua proposal.

"Pengusul diwajibkan mengikuti riset ilmiah kelautan ini mulai dari pengambilan data, sampel dan informasi yang diperlukan, serta analisis dan publikasinya,” papar Adi.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
KLH Minta Rumah Sakit Tangani Limbah Medis, Atasi Krisis Iklim
KLH Minta Rumah Sakit Tangani Limbah Medis, Atasi Krisis Iklim
Pemerintah
Picu Kerugian Besar, KLH Minta Pemda Arusutamakan Perubahan Iklim
Picu Kerugian Besar, KLH Minta Pemda Arusutamakan Perubahan Iklim
Pemerintah
Dampak 8.000 Tahun Aktivitas Manusia: Hewan Liar Mengecil, Hewan Ternak Membesar
Dampak 8.000 Tahun Aktivitas Manusia: Hewan Liar Mengecil, Hewan Ternak Membesar
Pemerintah
Peta Global Ungkap Wilayah Laut Paling Terancam Sampah Plastik
Peta Global Ungkap Wilayah Laut Paling Terancam Sampah Plastik
LSM/Figur
WMO Prediksi Suhu Bumi Meningkat Lagi hingga November 2025
WMO Prediksi Suhu Bumi Meningkat Lagi hingga November 2025
Pemerintah
Teliti Mikropastik di Laut Indonesia, BRIN Gelar Eskpedisi Selama 31 Hari
Teliti Mikropastik di Laut Indonesia, BRIN Gelar Eskpedisi Selama 31 Hari
Pemerintah
Sony akan Pangkas Emisi Rantai Pasokan Sebesar 25 Persen dalam Lima Tahun
Sony akan Pangkas Emisi Rantai Pasokan Sebesar 25 Persen dalam Lima Tahun
Swasta
Dukungan Aksi Iklim Sering Diremehkan, Bisa Hambat Perubahan Penting
Dukungan Aksi Iklim Sering Diremehkan, Bisa Hambat Perubahan Penting
LSM/Figur
Inisiatif Bank DBS Bantu Indonesia Hadapi Tantangan Sosial Ekonomi, dari Siapkan Talenta Digital hingga Dukung Wirausaha
Inisiatif Bank DBS Bantu Indonesia Hadapi Tantangan Sosial Ekonomi, dari Siapkan Talenta Digital hingga Dukung Wirausaha
BrandzView
Masyarakat Adat Enggros Papua Mulai Budi Daya Ikan Nila di Air Laut
Masyarakat Adat Enggros Papua Mulai Budi Daya Ikan Nila di Air Laut
LSM/Figur
Menteri LH: Emisi Energi Naik hingga 2035, Pertambangan Mutlak Berkelanjutan
Menteri LH: Emisi Energi Naik hingga 2035, Pertambangan Mutlak Berkelanjutan
Pemerintah
Kakatua Tanimbar, Spesies Cerdas Asal Maluku yang Populasinya Kian Terancam
Kakatua Tanimbar, Spesies Cerdas Asal Maluku yang Populasinya Kian Terancam
Pemerintah
IPB dan Kemenhut Bangun Pusat 'Bayi Tabung' untuk Satwa Liar yang Terancam Punah
IPB dan Kemenhut Bangun Pusat "Bayi Tabung" untuk Satwa Liar yang Terancam Punah
Pemerintah
Krisis Iklim, PLTS Berpotensi Kurangi Emisi 6 Juta Ton CO2 per Tahun
Krisis Iklim, PLTS Berpotensi Kurangi Emisi 6 Juta Ton CO2 per Tahun
LSM/Figur
Aliansi PKTA Desak Hentikan Kekerasan pada Anak, Soroti Meninggalnya Pelajar dalam Aksi 29 Agustus
Aliansi PKTA Desak Hentikan Kekerasan pada Anak, Soroti Meninggalnya Pelajar dalam Aksi 29 Agustus
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau