Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KABAR KORPORASI

Hadir di EDRR 2025, Astra Tunjukkan Komitmen Kesiapsiagaan Bencana Nasional

Kompas.com, 5 September 2025, 08:02 WIB
ADW,
Aditya Mulyawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Astra menunjukkan komitmennya dalam memperkuat kesiapsiagaan bencana nasional dengan berpartisipasi dalam Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo (EDRR) 2025.

Acara yang diselenggarakan oleh Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI itu digelar di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta, Rabu (13/8/2025) hingga (15/8/2025).

EDRR 2025 merupakan forum strategis yang mempertemukan praktisi industri, pakar, lembaga pemerintah, serta berbagai pemangku kepentingan untuk berbagi pengetahuan dan praktik terbaik dalam mengurangi dampak bencana bagi masyarakat.

EDRR 2025 hadir untuk menjawab peningkatan ancaman berbagai jenis bencana di Indonesia dengan memperkuat kemampuan mitigasi dan respons melalui pelatihan, peningkatan kapasitas, serta penyediaan teknologi dan peralatan terkini untuk layanan darurat

Baca juga: Optimistis Hadapi 2026, Astra Andalkan Diversifikasi dan Inovasi Bisnis

Selama tiga hari pelaksanaan, EDRR menampilkan solusi inovatif dan teknologi canggih dalam mitigasi dan penanganan bencana. Pameran ini juga menjadi ajang kolaborasi lintas sektor dalam memperkuat kesiapsiagaan nasional. 

Chief of Corporate Affairs Astra Boy Kelana Soebroto mengatakan, partisipasi pihaknya dalam EDRR 2025 merupakan bagian dari komitmen perusahaan untuk mendorong kolaborasi lintas sektor dalam meningkatkan kesiapsiagaan dan kapasitas penanggulangan bencana di Indonesia.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Pratikno didampingi Chief of Corporate Affairs Astra Boy Kelana Soebroto serta Head of Corporate Governance & Sustainability United Tractors Sara K. Loebis mengunjungi booth Nurani Astra Berbagi untuk Negeri pada ajang Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo 2025 di Jakarta, Rabu (13/8/2025). dok. Astra Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Pratikno didampingi Chief of Corporate Affairs Astra Boy Kelana Soebroto serta Head of Corporate Governance & Sustainability United Tractors Sara K. Loebis mengunjungi booth Nurani Astra Berbagi untuk Negeri pada ajang Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo 2025 di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

“Ajang ini menjadi wadah strategis untuk bertukar pengetahuan, mengembangkan inovasi, dan membangun sinergi dalam menghadirkan solusi tanggap darurat yang lebih efektif,” ujar Boy dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (4/9/2025).

Tampilkan program Nurani Astra Berbagi untuk Negeri

Pada ajang tersebut, Astra menampilkan berbagai inisiatif yang dijalankan melalui program Nurani Astra Berbagi untuk Negeri. Program ini membidik tiga fase bencana, yakni prabencana, saat bencana, dan pascabencana.

Pada fase prabencana, lebih dari 7.500 personel Astra yang tergabung dalam Tim Kesiapsiagaan dan Tanggap Darurat (TKTD), Unit Tanggap Darurat Astra (UTDA), dan Potensi SAR Astra siap menghadapi potensi bencana.

Baca juga: Astra Benamkan Investasi Jangka Panjang, Bangun Sekolah di NTT

Mereka telah mendapatkan pelatihan bersertifikat Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) dalam mitigasi risiko, operasi pencarian, dan penyelamatan.

Astra juga mengembangkan program Kampung Aman & Tangguh yang membina 235 desa, termasuk 118 desa dalam Program Desa Iklim (ProKlim). Program ini dijalankan menggunakan pendekatan brainware, software, dan hardware untuk memperkuat kapasitas masyarakat.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Pratikno, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bersama para peserta pada ajang Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo 2025 di Jakarta, Rabu (13/8/2025). dok. Astra Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan RI Pratikno, Menteri Agama RI Nasaruddin Umar bersama para peserta pada ajang Emergency Disaster Reduction & Rescue Expo 2025 di Jakarta, Rabu (13/8/2025).

Pada saat bencana, Satgas Bencana Astra dan Potensi SAR Astra dikerahkan untuk penyelamatan dan distribusi bantuan kepada masyarakat terdampak.

Kemudian, pada pascabencana, Astra bekerja sama dengan pemerintah untuk memastikan bantuan tepat sasaran sehingga masyarakat dapat pulih dan mandiri.

Selain itu, pada ajang tersebut, PT United Tractors Tbk dan PT Pamapersada Nusantara–bagian dari Grup Astra–turut menampilkan solusi teknologi disaster management and rescue yang memperkuat kemampuan tanggap darurat di Indonesia.

Partisipasi Astra dalam EDRR 2025 menunjukkan bahwa perusahaan tidak hanya sekadar menghadiri pameran, tetapi juga memberikan kontribusi nyata untuk masyarakat dan kesiapsiagaan nasional.

Hal itu sejalan dengan visi Astra Sejahtera Bersama Bangsa serta mendukung pencapaian Sustainable Development Goals (SDGs) Indonesia.

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
Food Estate di Papua Jangan Sampai Ganggu Ekosistem
LSM/Figur
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
Perjanjian Plastik Global Dinilai Mandek, Ilmuwan Minta Negara Lakukan Aksi Nyata
LSM/Figur
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Cegah Kematian Gajah akibat Virus, Kemenhut Datangkan Dokter dari India
Pemerintah
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
Indonesia Rawan Bencana, Penanaman Pohon Rakus Air Jadi Langkah Mitigasi
LSM/Figur
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Hujan Lebat Diprediksi Terjadi hingga 29 Desember 2025, Ini Penjelasan BMKG
Pemerintah
Kebakaran, Banjir, dan Panas Ekstrem Warnai 2025 akibat Krisis Iklim
Kebakaran, Banjir, dan Panas Ekstrem Warnai 2025 akibat Krisis Iklim
LSM/Figur
Perdagangan Ikan Global Berpotensi Sebarkan Bahan Kimia Berbahaya, Apa Itu?
Perdagangan Ikan Global Berpotensi Sebarkan Bahan Kimia Berbahaya, Apa Itu?
LSM/Figur
Katak Langka Dilaporkan Menghilang di India, Diduga Korban Fotografi Tak Bertanggungjawab
Katak Langka Dilaporkan Menghilang di India, Diduga Korban Fotografi Tak Bertanggungjawab
LSM/Figur
Belajar dari Banjir Sumatera, Daerah Harus Siap Hadapi Siklon Tropis Saat Nataru 2026
Belajar dari Banjir Sumatera, Daerah Harus Siap Hadapi Siklon Tropis Saat Nataru 2026
LSM/Figur
KUR UMKM Korban Banjir Sumatera Akan Diputihkan, tapi Ada Syaratnya
KUR UMKM Korban Banjir Sumatera Akan Diputihkan, tapi Ada Syaratnya
Pemerintah
Kementerian UMKM Sebut Produk China Lebih Disukai Dibanding Produk Indonesia, Ini Sebabnya
Kementerian UMKM Sebut Produk China Lebih Disukai Dibanding Produk Indonesia, Ini Sebabnya
Pemerintah
Walhi Sebut Banjir Sumatera Bencana yang Direncanakan, Soroti Izin Tambang dan Sawit
Walhi Sebut Banjir Sumatera Bencana yang Direncanakan, Soroti Izin Tambang dan Sawit
LSM/Figur
Perubahan Iklim Berpotensi Mengancam Kupu-kupu dan Tanaman
Perubahan Iklim Berpotensi Mengancam Kupu-kupu dan Tanaman
LSM/Figur
Sepanjang 2025, Bencana Iklim Sebabkan Kerugian hingga Rp 1.800 Triliun
Sepanjang 2025, Bencana Iklim Sebabkan Kerugian hingga Rp 1.800 Triliun
Pemerintah
Industri Finansial Dituding Berkontribusi terhadap Bencana di Sumatera
Industri Finansial Dituding Berkontribusi terhadap Bencana di Sumatera
LSM/Figur
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau