Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

GLF, Forum Bentang Alam Global, Tunjuk Orang Indonesia Jadi Direktur

Kompas.com - 12/09/2025, 09:33 WIB
Yunanto Wiji Utomo

Penulis

KOMPAS.com - Platform bentang alam terbesar di dunia, Global Landscape Forum, menunjuk Kamal Prawiranegara, orang Indonesia, sebagai direktur barunya. Dia resmi mulai menjabat pada Rabu (10/9/2025).

Menjadi direktur, Kamal yang kini berusia 44 tahun akan berupaya menciptakan bentang alam yang produktif, menguntungkan, adil, dan tangguh, dengan memadukan ilmu pengetahuan dan kearifan lokal serta menghubungkan komunitas dan para ahli di seluruh dunia.

Sebagai direktur pertama GLF yang berasal dari Indonesia, ia akan menguatkan komunitas global yang kini telah menjangkau lebih dari 4 miliar orang di 175 negara.

“Ini adalah momen keberlanjutan sekaligus pertumbuhan bagi Global Landscapes Forum. Kami menegaskan kembali misi untuk mendukung komunitas, bukan dari atas ke bawah, melainkan dari akar rumput, saat mereka menghadapi tantangan global baru," katanya.

Kamal melihat, tantangan pengelolaan bentang alam iklim bisa diselesaikan dengan melibatkan masyarakat yang selama ini telah secara mandiri berninisiatif untuk menjaga ruang hidup mereka. GLF menghubungkan mereka dengan pembuat kebijakan, pendana, dan ilmuwan agar bisa menguatkan langkah.

Baca juga: Dari Lumajang sampai Osaka, Energi Komunitas Terbukti Bisa Bikin Dunia Menyala

"Ketika para pahlawan lokal terhubung dengan pembuat kebijakan, pendana, ilmuwan, dan penggerak perubahan, kita bisa mentransformasi bentang alam dan membentuk masa depan yang lebih adil dan berkelanjutan bagi semua – dan dunia sangat membutuhkannya saat ini,” ungkap Kamal.

Mantan Direktur sekaligus salah satu Pendiri GLF, John Colmey, mengungkapkan, "Konflik, iklim yang tidak stabil, runtuhnya keanekaragaman hayati, dan kesenjangan yang makin melebar, menuntut kita untuk merespons lebih. Kamal punya pengalaman dan keahlian untuk membawa misi GLF ke depan."

Colmey kini akan menjabat sebagai Penasihat Strategis Senior dan menlanjutkan perannya sebagai Direktur Senior di Center for International Forestry Research and World Agroforestry (CIFOR-ICRAF).

GLF ke depan akan terus memperluas jaringan global para penjaga bentang alam dengan meningkatkan dukungan untuk proyek-proyek yang dipimpin oleh kaum muda, perempuan, dan komunitas dalam isu iklim, kesetaraan gender, serta ketahanan dan kedaulatan pangan di kawasan Global South.

“Kepemimpinan Kamal akan sangat penting dalam memajukan misi GLF sekaligus visi CIFOR-ICRAF untuk bentang alam berkelanjutan di seluruh dunia,” ungkap Éliane Ubalijoro, CEO CIFOR-ICRAF dan Direktur Jenderal ICRAF.

Prawiranegara maupun Colmey akan hadir di Belém, Brasil, untuk COP30. Mereka akan memimpin GLF Climate 2025 dan Simposium GLF Investment Case ke-8. Dua acara hybrid ini akan mempertemukan para ahli, praktisi, dan pemimpin komunitas untuk menyerukan aksi nyata dan bermakna bagi keadilan iklim dan pendanaan di luar ruang negosiasi.

Baca juga: Orangutan Tapanuli Tinggal 577 Ekor, Dua Koridor Hutan Perlu Diperluas

Mari berkontribusi langsung dalam upaya mencegah dan mengatasi masalah STUNTING di Indonesia. Ikut berdonasi dengan klik Kompas.com Jernih Berbagi.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dari Limbah Jadi Harapan: Program FABA PLN Buka Jalan Kemandirian Warga Binaan
Dari Limbah Jadi Harapan: Program FABA PLN Buka Jalan Kemandirian Warga Binaan
BUMN
Hari Ozon Sedunia, Belantara Foundation Gandeng Vanfu Tanam Pohon di Riau
Hari Ozon Sedunia, Belantara Foundation Gandeng Vanfu Tanam Pohon di Riau
LSM/Figur
Di Tengah Gencarnya Jargon Karbon Biru, Mangrove dan Lamun Menyusut
Di Tengah Gencarnya Jargon Karbon Biru, Mangrove dan Lamun Menyusut
Pemerintah
UNICEF Ungkap Paradoks Malnutrisi: Obesitas Lebih Banyak daripada Kurang Gizi
UNICEF Ungkap Paradoks Malnutrisi: Obesitas Lebih Banyak daripada Kurang Gizi
Pemerintah
Pemotongan Dana Pendidikan Global Berpotensi Sebabkan 6 Juta Anak Putus Sekolah
Pemotongan Dana Pendidikan Global Berpotensi Sebabkan 6 Juta Anak Putus Sekolah
Pemerintah
GLF, Forum Bentang Alam Global, Tunjuk Orang Indonesia Jadi Direktur
GLF, Forum Bentang Alam Global, Tunjuk Orang Indonesia Jadi Direktur
LSM/Figur
29 Izin untuk Budidaya Udang, Usaha Perikanan Terkendala Regulasi
29 Izin untuk Budidaya Udang, Usaha Perikanan Terkendala Regulasi
Pemerintah
Studi EY: Mayoritas Perusahaan akan Tingkatkan Anggaran Keselamatan Kerja
Studi EY: Mayoritas Perusahaan akan Tingkatkan Anggaran Keselamatan Kerja
Pemerintah
Transformasi Biru Cegah Biaya 35 Persen PDB akibat Pangan Tak Sehat
Transformasi Biru Cegah Biaya 35 Persen PDB akibat Pangan Tak Sehat
LSM/Figur
Dekarbonisasi Berpotensi Naikkan Angka Kemiskinan,  Peneliti Desak Kebijakan Khusus
Dekarbonisasi Berpotensi Naikkan Angka Kemiskinan, Peneliti Desak Kebijakan Khusus
Pemerintah
KKP Siapkan 17 Lokasi Karbon Biru, dari Pesisir Jawa hingga Situs Warisan Dunia
KKP Siapkan 17 Lokasi Karbon Biru, dari Pesisir Jawa hingga Situs Warisan Dunia
Pemerintah
Kerusakan Alam Berpotensi Rugikan Industri Global hingga 430 Miliar Dolar AS per Tahun
Kerusakan Alam Berpotensi Rugikan Industri Global hingga 430 Miliar Dolar AS per Tahun
Pemerintah
Bakoel Bamboe Nusantara Hadir di IKN, Tawarkan Kuliner Ramah Lingkungan
Bakoel Bamboe Nusantara Hadir di IKN, Tawarkan Kuliner Ramah Lingkungan
Swasta
KKP Jelaskan Tanggul Beton di Cilincing Kantongi Izin, Siapa Pemiliknya?
KKP Jelaskan Tanggul Beton di Cilincing Kantongi Izin, Siapa Pemiliknya?
Pemerintah
BNPB Rinci Data Terbaru Korban Banjir Bali dan Uraikan Sebabnya
BNPB Rinci Data Terbaru Korban Banjir Bali dan Uraikan Sebabnya
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau