Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inovasi FKM Undana: Tungku Hemat Energi Dorong Produktivitas Garam NTT

Kompas.com, 22 September 2025, 17:30 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Yunanto Wiji Utomo

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Tim dosen dan mahasiswa dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, memperkenalkan teknologi tungku hemat energi berbahan bakar oli bekas, untuk meningkatkan produktivitas garam bagi warga Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Teknologi ramah lingkungan itu diperkenalkan oleh para dosen dan mahasiswa saat melaksanakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat di Desa Tanah Merah, Kecamatan Kupang Tengah, Kabupaten Kupang.

Tim dosen dan mahasiswa itu yakni Ir. Petrus Romeo, S.KM., M.Kes, Dr. Luh Putu Ruliati, S.KM., M.Kes, Diana Aipipidely, S.Psi., M.A, Muhammad Fikri Haikal, Ade Khezya Theofania Doko, dan Eva Magdalena Elisabeth Taklal.

Ketua Tim Pelaksana Kegiatan, Ir. Petrus Romeo, S.KM., M.Kes, mengatakan, kegiatan yang digelar sejak awal Bulan September 2025 itu mengusung tema peningkatan produktivitas pemasak garam melalui ergonomi kerja dan pemanfaatan energi alternatif, sebagai respons terhadap tantangan kesehatan kerja dan efisiensi produksi yang dihadapi kelompok usaha garam lokal.

Tim dosen dan mahasiswa lanjut Petrus, bersama-sama memberikan pelatihan ergonomi kerja, memperkenalkan teknologi tungku hemat energi berbahan bakar oli bekas, serta mendampingi mitra dalam pencatatan produksi dan pengelolaan usaha.

“Kami melihat langsung bagaimana para pemasak garam bekerja dalam kondisi yang penuh tantangan. Intervensi ini bukan hanya soal teknologi, tapi juga soal kesehatan kerja dan keberlanjutan usaha,” ujar Petrus, kepada Kompas.com, Senin (22/9/2025).

Petrus berharap, teknologi tungku hemat energi ini, bisa bermanfaat bagi para petani garam di Kabupaten Kupang.

Sementara itu, dosen Luh Putu Ruliati menambahkan, teknologi yang diperkenalkan ini dirancang agar mudah dirawat dan direplikasi oleh masyarakat.

“Kami ingin agar masyarakat bisa mandiri dalam menerapkan teknologi yang sederhana, murah, dan berdampak nyata," kata Ruliati.

Selain teknologi tungku hemat energi, pihaknya juga memberikan pelatihan teknik angkat-angkut beban dan penggunaan alat bantu kerja seperti gerobak dorong turut meningkatkan kenyamanan dan efisiensi kerja para pemasak garam.

Dia menyebutkan, mahasiswa yang terlibat juga aktif mendampingi proses pelatihan dan evaluasi.

Baca juga: Dinilai Tak Produktif, 78.550 Ha Tambak Udang di Pantura Bakal Diganti Budi Daya Tilapia

"Kegiatannya diawali dengan sosialisasi kepada seluruh mitra usaha garam, dilanjutkan dengan pelatihan teknik angkat-angkut beban yang ergonomis dan pemanfaatan energi alternatif," ujar dia.

Teknologi yang diperkenalkan dirancang sederhana agar dapat digunakan dan dirawat secara mandiri oleh masyarakat.

Untuk mendukung pemanfaatan energi alternatif tim pengabdian masyarakat telah menyerahkan sarana pendukung yaitu tungku pembakaran sebanyak lima buah beserta blower, oli bekas sebanyak 230 liter, gerobak dorong dan wadah seng.

"Gerobak dorong dan wadah seng ini turut diberikan untuk mendukung efisiensi dan kenyamanan kerja," imbuh Ruliati.

Halaman:

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya

A member of


Terkini Lainnya
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
Dampak Perubahan Iklim: Sudah Telat Selamatkan Kopi, Cokelat, dan Anggur
LSM/Figur
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
KLH: Indonesia Darurat Sampah, Tiap Tahun Ciptakan Bantar Gebang Baru
Pemerintah
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Ecoground 2025: Blibli Tiket Action Tunjukkan Cara Seru Hidup Ramah Lingkungan
Swasta
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
BBM E10 Persen Dinilai Aman untuk Mesin dan Lebih Ramah Lingkungan
Pemerintah
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
AGII Dorong Implementasi Standar Keselamatan di Industri Gas
LSM/Figur
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Tak Niat Atasi Krisis Iklim, Pemerintah Bahas Perdagangan Karbon untuk Cari Cuan
Pemerintah
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar 'Langkah Membumi Ecoground 2025'
Dorong Gaya Hidup Berkelanjutan, Blibli Tiket Action Gelar "Langkah Membumi Ecoground 2025"
Swasta
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
PGE Manfaatkan Panas Bumi untuk Keringkan Kopi hingga Budi Daya Ikan di Gunung
BUMN
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
PBB Ungkap 2025 Jadi Salah Satu dari Tiga Tahun Terpanas Global
Pemerintah
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
Celios: RI Harus Tuntut Utang Pendanaan Iklim Dalam COP30 ke Negara Maju
LSM/Figur
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Kapasitas Tanah Serap Karbon Turun Drastis di 2024
Pemerintah
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
TFFF Resmi Diluncurkan di COP30, Bisakah Lindungi Hutan Tropis Dunia?
Pemerintah
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
COP30: Target Iklim 1,5 Derajat C yang Tak Tercapai adalah Kegagalan Moral
Pemerintah
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
Trend Asia Nilai PLTSa Bukan EBT, Bukan Opsi Tepat Transisi Energi
LSM/Figur
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
4.000 Hektare Lahan di TN Kerinci Seblat Dirambah, Sebagiannya untuk Sawit
Pemerintah
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Unduh Kompas.com App untuk berita terkini, akurat, dan tepercaya setiap saat
QR Code Kompas.com
Arahkan kamera ke kode QR ini untuk download app
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar di Artikel Lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau